blog dokter taura big ad

GAWAI itu CANDU! BEGINI CARA MENGATASINYA

Pada postingan sebelum ini, saya sudah mengupas tuntas tentang "Pengaruh Gadget Bagi Tumbuh Kembang Anak".

Kali ini saya akan  membahas bagaimana cara mengatasi anak yang sudah kecanduan gadget, dan juga beberapa tips untuk mencegah agar anak tidak jatuh dalam kondisi adiksi alias kecanduan gadget.

Cara Mengatasi Kecanduan Gadget

cara-mengatasi-kecanduan-gadget

Ada berbagai hal yang bisa kita dapatkan dalam sebuah benda yang bernama GAWAI. Mulai dari media sosial, game, kamera, kalkulator, perekam suara, televisi, movie hingga aplikasi berbasis GPS. Wajar jika benda ini bisa membuat anak kecanduan.

Apa yang seharusnya dilakukan orang tua jika anaknya kecanduan gawai? Selain memberikan contoh dengan tidak bergawai saat di depan sang anak, hal berikut sebaiknya dilakukan oleh orang tua:

1. Lakukan Bertahap

Kecanduan sesuatu tidak bisa kita hentikan begitu saja dengan tiba-tba. Demikian juga dengan kecanduan gawai. Kurangi perlahan durasi bergawai

2. Teknik Substitusi

Melarang anak bermaingadget, tapi tidak kita carikan alternatif permainan sebagai penggantinya adalah kurang bijak. Harus diingat bahwa dunia anak adalah dunia bermain, sebagai dunia orang dewasa adalah bekerja.
Orang tua hendaknya mencarikan permainan alternatif sebagai pengganti, misalnya menonton DVD edukatif dengan didampingi orang tua, bermain scrable, monopoli, uno, halma bersama orang tua dll. Teknik substitusi ini sebaiknya dilakukan bersamaan dengan tips nomer 1

3. Reward and Punishment

Tetapkan aturan "hari bebas gawai" dan "moment bebas gawai" lengkap dengan metode reward and punishment yang sudah disepakati oleh anak dan aturan ini harus ditaati pula oleh orang tua. 

Moment bebas gawai yang dimaksud adalah moment makan bersama, moment saat beribadah, moment saat belajar dll

4. Berusaha Keras, Konsisten dan Kontinyu. 

Sebelumnya orang tua harus menyadari dan menetapkan status "kecanduan gawai" pada anak dan persepsi ini harus sama antara ayah, ibu maupun kakek/nenek yang serumah agar tercipta konsistensi yang dilakukan secara kontinyu. Orang tua harus selalu memantau, membimbing dan mengarahkan secara terus menerus. Jangan sampai ayah ibunya sudah konsisten, tapi kakek/neneknya tidak tega dan memberikan peluang terciptanya kondisi kambuhnya kecanduan.

Cara Mencegah Anak Kecanduan Gadget

cara-mencegah-anak-kecanduan-gadget

 

Jika anak Anda sudah terlanjur sayang dengan benda ajaib ini, apa yang harus Anda lakukan?

Melarangnya? 

Mematikan wifi? 

Atau menyembunyikan gadget miliknya?

Jangan terburu nafsu! 

Jangan ambil tindakan apapun sebelum baca tips berikut ini:

  1. Jangan kenalkan anak dengan gadget hingga anak dirasa SIAP menghadapi godaan dunia luar yang global dan terbuka. Kesiapan anak tergantung latar belakang pendidikan formal dan pergaulan lingkungan. Jika anak sudah balig, sudah bisa membedakan baik-buruk dan sudah punya senjata untuk menanggulangi godaan setan, barulah anak boleh berkenalan dengan gadget, itupun hanya untuk hal-hal yang positip, misalnya mengerjakan tugas sekolah, mencari informasi terkait pelajaran sekolah dll
  2. Jika orang tua merasa anak memerlukan alat komunikasi untuk berhubungan dengan teman, guru maupun keluarga, maka pilihan yang bijak adalah dengan memberikan "handphone" yang hanya bisa digunakan untuk telepon dan sms (baca: handphone jadul)
  3. Jika anak sudah terlanjur berkawan akrab dengan gadget, batasi penggunaannya! Buat aturan khusus mengenai penggunaan gadget yang disusun dengan melibatkan anak. Utamakan proses diskusi dan negoisasi dengan anak, misalkan hanya hari sabtu (sepulang sekolah) hingga minggu sore
  4. Berilah reward jika anak menaati aturan diatas. Sebaliknya, jika melanggar juga akan menerima sangsi misalnya yang jajan dikurangi. Reward dan punishment ini pun sebaiknya dibuat atas kesepakatan kedua belah pihak (orang tua dan anak) sebelum aturan diterapkan
  5. Hindari menggunakan gadget di depan anak kecuali hanya untuk menerima panggilan darurat. Ingatlah bahwa orang tua adalah panutan terbaik bagi anak-anak, sedangkan ANAK adalah peniru ulung
  6. Alihkan waktu luang anak dengan aktivitas yang melibatkan fungsi motorik dan menyertakan peran serta orang tua, semisal bersepeda bersama, berkebun, memasak, mencuci mobil dll. Kegiatan ini bisa sekaligus menggali potensi dan minat anak.
  7. Sediakan mainan edukatif sebagai alternatif pengganti pemainan game. Sebaiknya pilih mainan yang memerlukan interaksi, komunikasi, aktivitas fisik, strategi dan kerjasama tim, misalnya congklak, monopoli, scrable, uno dll
  8. Pada saat acara istemewa (makan bersama di restauran, ke kondangan dll) buatlah perjanjian dengan anak bahwa selama acara berlangsung dilarang menyentuh gadget, sehingga quality time benar-benar berkualitas.
  9. Ajaklah anak untuk mengikuti kegiatan sosialisasi baik dengan sanak saudara maupun dengan teman sebaya. Undang teman-teman sekolah atau teman-teman mengaji nya datang ke rumah atau sebaiknya. Dorong anak untuk bermain aktif seperti lompat tali, petak umpet, main bola dll
  10. Perbanyak komunikasi dan interaksi dengan anak baik dari segi kuantitas maupun kualitas, misalnya dengan mengantar-jemput anak ke sekolah, mendongeng sebelum tidur, sholat berjamaah ke masjid bersama anak, belajar mengaji bersama, menanyakan kegiatan di sekolah saat makan malam dll
  11. Setidaknya sebulan sekali ajak anak ke toko buku untuk memilih dan membeli buku kesukaannya. Diskusikan isi buku setibanya di rumah. Selain memupuk anak agar gemar membaca, kegiatan ini mampu mengalihkan anak dari gadget
  12. Dorong anak agar aktif mengikuti kegiatan ekstra kurikuler ataupun kegiatan tambahan lain misalnya kursus bahasa inggeris, les renang, les piano, latihan futsal, badminton dll yang tentu saja disesuaikan dengan minat serta bakat anak





DokterTaura
I am a pediatrician, writer dan blogger

Related Posts

38 komentar

  1. Latifa Nur Windari19 Juli 2021 pukul 11.09

    Terima kasih atas informasinya dokter, saya coba terapkan langkah-langkahnya untuk mengatasi anak yang kecanduan tersebut, dan mohon izin menyebarluaskan informasi ini

    BalasHapus
  2. Hai dokter,aku nih sekarang sedang di tahap nomor 3 & 4.Walaupun awalnya sulit ya dok membatasi anak untuk tidak candu pada gadget tetapi walaupun pakai proses tetapi akhirnya bisa & aku juga beri reward supaya anakku semangat dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lanjoedkan bunda.... Yuk, cegah anak agar tidak terkena dampak negatif dari gadget...

      Hapus
  3. Anak-anak hampir semua gitu sih, saya pun kecanduan gawai nih, tapi kl saya lebih ke kerja sih, bukan unt selancar hal-hal gak pentjng atau main game hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gawai adalah candu bagi semua umur. Bagi seorang anak yang sedang dalam fase tumbuh kembang, gawai bisa berdampak negatif!

      Hapus
  4. kerja sama orangtua sangat penting ya dok?

    saya punya keponakan (kakak adik) yang dibebaskan mama papanya,

    sejak SD, pulang sekolah langsung di depan desktop untuk main game online, makan sambil main, dst sampai waktunya tidur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, ini "bebas" yang kurang sehat ya untuk anak. Sebaiknya diubah pola asuhnya...

      Hapus
  5. Sebelum pandemi penggunaan gadget kedua anak remaja saya masih terkontrol...tapi selama pandemi duh, bikin pening melarangnya, candu bener memang ya..Terima kasih tipsnya, tahun depan karena dah mulai Pertemuan Tatap Muka yang rutin di sekolah, semoga bisa teratasi masalah pemakaian gadget berlebihan ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul kak. Pandemi ini membuyarkan program pencegahan kecanduan gadget

      Hapus
  6. Kecanduan gawai bagi anak?memang tidak bisa dihindari, namun bisa diantisipasi sebagai orang tua dalam pengasuhan anak di rumah. Orang tua memberikan penjelasan baik akan diikuti anak

    BalasHapus
  7. Selain itu, ortu juga harus memberikan keteladanan yang baik karena anak adalah peniru ulung

    BalasHapus
  8. Saya termasuk yang agak kewalahan merenggangkan anak dari gadget semenjak pandemi. Harus lebih banyak lagi aktivitas bersama yang harus dilakukan memang. Terima kasih banyak tips mengatasinya dok.

    BalasHapus
  9. Alhamduillah, sudah nyaris setahun balita saya tak lagi yang menyentuh namanya gawai kalau sedang berada di rumah. Tipsnya sangat keren dok.

    BalasHapus
  10. Teknik kedua nih menurut saya keren. Saya tahu tahu harus cari pengalih tapi tdak kepikiran bentuknya permainan juga. Hmm... kayaknya saya perlu cari beberapa permainan menyenangkan yang dulu disukai anak tapi layak dilakukan di usianya sekarang.

    BalasHapus
  11. Waah informasi yang cukup menarik dokter, terima kasih. Memang berat tugas sebagai orang tua nggih dokter, teladan dan figur utama yang dicontoh anak-anaknya, sebisa mungkin berusaha yg terbaik untuk buah hatinya.
    Sampai saat ini masih ada beberapa ortu yg membiarkan anaknya main sendiri, tp ortunya malah main hp, sungguh sangat disayangkan. Semoga dengan tulisan panjenengan, ortu² akan menyadari hal itu dan berusaha menerapkan, aamiin

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah terima kasih dokter untuk informasinya. Memang anak yang sudah kecanduan gadget ketika tiba-tiba disuruh berhenti atau gadget nya diambil, kebanyakan anak cenderung langsung rewel, menangis dan marah. Dibutuhkan kesabaran dan konsisten untuk menjauhkan anak yang sudah terlanjur kecanduan gadget. Sebaiknya juga orang tua tidak menggunakan gadget ketika sedang bersama anak, kecuali ada hal penting.

    BalasHapus
  13. Terimakasih banyak dokter, telah sharing cara-cara mengatasi dan mencegah kecanduan pada gadget.
    Kalau dibaca, terlihat sepele yaa dok. Tapi ini pasti akan sangat sulit dan harus berusaha keras untuk mewujudkannya. Dari banyak hal yang sudah disebutkan diatas, peranan orang tua tentu saja sangat amat berarti dalam mencegah dan mengatasi kecanduan gadget ini. Orang tua juga perlu memiliki komitmen yang kuat untuk hal ini. Selain itu orang tua perlu menjadi "model" yang baik untuk anak-anak.
    Terimakasih banyak dokter untuk artikel yang sangat sarat manfaat ini.

    BalasHapus
  14. Terima kasih banyak dokter atas informasinya, saya setuju bahwa orangtua merupakan panutan bagi anaknya sehingga apapun yang dilakukan orang tua sedikit banyak pasti akan dicontoh oleh sang anak dan tidak memungkiri bahwa kebutuhan akan gadget memang pada masa sekarang memang tinggi akan tetapi seyogyanya dan reminder buat saya sendiri, sebagai calon orang tua nantinya harus bisa mengontrol penggunaan gadget sehingga anak akan melihat bahwa gadget digunakan hanya untuk keadaan darurat dan hanya untuk pembelajaran edukasi sesuai dengan keadaan umur anak yang sudah matang untuk bergaul dengan gadget. Terimakasih banyak dokter telah memaparkan informasi yang menarik ini.

    BalasHapus
  15. Terima kasih banyak dokter atas ilmunya alhamdulillah sangat bermanfaat bagi pembaca baik orang tua maupun saya yang punya keponakan masih kecil, saya izin bertanya nggih dokter apakah benar anak dibawah umur 2 tahun sebenarnya pun belum bisa mengenali orang yang berkomunikasi dengan gadget seperti melakukan via video call nggih?

    BalasHapus
  16. Hani Mufidatul Khoiriah18 September 2022 pukul 18.36

    Sejak pandemi Covid-19 penggunaan gadget menjadi semakin meningkat. Bahkan anak-anak pun sudah mulai kecanduan gedjet. Peranan orang tua tentu saja sangat amat berarti dalam mencegah dan mengatasi kecanduan gadget ini. Beberapa hal yg dapat dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan gedjet secara bertahap, mengganti gedjet dengan aktivitas atau permainan yang lain, memberikan reward and punishmentnpada anak, juga konsisten dan kontinyu untuk memperjuangkan agar anak-anak tidak kecanduan gedjet. :)

    BalasHapus
  17. Kecanduan gawai sering terjadi pada anak-anak. Terdapat hal-hal yang dapat mencegah hal tersebut yaitu lakukan bertahap, lakukan substitusi, lakukan dengan kerja keras, kontinyu dan konsisten. Orang tua harus tegas dalam peraturan mengenai gawai atau gadget. Berikan ketika dirasa anak sudah siap, batasi penggunaan apabila anak sudah kecanduan, berikan aktifitas lain kepada anak, tidak menggunakan gadget didepan anak dan memberikan reward kepada anak apabila menaati peraturan tersebut dapat dilakukan oleh orang tua untuk mengatasi atau mencegah kecanduan gadget

    BalasHapus
  18. penggunaan berlebih atau sampai ketergantungan pada smartphone memang semakin nyata setelah hidup melewati masa pandemi covid dan era digital masa kini. tetapi memang alangkah baiknya, penggunaan untuk anak ada batas nya. kecanduan pada anak berarti sudah karena terbiasa dalam jangka waktu yang tidak singkat. maka harus dimulai sedini sehingga anak tidak semakin kecanduan bermain gadget. reward dan punishment serta pengalihan kegiatan alhamdulillah masih mudah diterima oleh adik saya, bermain bersama teman komplek dengan bermain bola atau mainan lain menurut nya juga sangat mengasyikkan daripada hanya di rumah dengan bermain handphone.

    BalasHapus
  19. Muhammad Haris Firdausi19 September 2022 pukul 06.46

    Penggunaan gadget semakin menjadi candu untuk semua orang. Bukan cuma orang dewasa tapi juga anak anak. Bahkan saya sempat melihat anak anak yang sedang mrs di rumah sakit saja saat mau diperiksa dokter maupun perawat harus menonton youtube terlebih dahulu. Tulisan blog ini menjadi sarana yang pas untuk orang tua belajar bagaimana cara mengurangi bahkan menghilangkan kecanduan gadget pada anak. Terimakasih dokter

    BalasHapus
  20. Terima kasih banyak dokter atas ilmunya sangat bermanfaat bagi pembaca. Untuk mengatasi kecanduan gadget memang perlu pendekatan-pendekatan karena jika langsung dilakukan dengan cara agresif justru berdampak buruk terhadap anak. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan gadget secara bertahap, mengganti gadget dengan aktivitas atau permainan yang lain, memberikan reward and punishment pada anak, hal-hal tersebut dilakukan secara konsisten dan kontinyu

    BalasHapus
  21. Wah terimakasih dokter, lagi-lagi disini dijelaskan terkait cara mengatasi kecanduan gawai. Dengan tips-tips yang mudah dipahami semoga para orang tua dapat menerapkan hal tersebut pada anak-anak dirumah, sehingga dapat mencegah efek-efek yang kurang baik terkait kecanduan penggunaan gawai

    BalasHapus
  22. Terima kasih banyak dokter atas informasib& ilmu yg telah diberikan. Melalui tulisan ini kita dapat memahami cara mengatasi kecanduan gawai, terlebih tulisan yg disampaikan mudah dipahami oleh orang awam sehingga diharapkan orang tua dapat menerapkan cara-cara yg disebutkan bila si anak mengalami kecanduan gawai.

    BalasHapus
  23. Masyaallah terimakasih banyak dokter atas sharing ilmunya. Untuk mengatasi kecanduan gawai memang diperlukan cara dan langkah-langkah tertentu, nah melalui tulisan di blog ini insyaallah terutama para orang tua dapat mengikuti tips yang sudah diberikan untuk mengatasi kecanduan gawai terutama yang terjadi pada anak.

    BalasHapus
  24. Terimakasih dokter, ilmu yang telah dokter berikan diatas pasti sangat bermanfaat untuk para orang tua di zaman sekarang yang bisa dilihat dimana-mana, banyak sekali remaja atau bahkan anak-anak yang sudah mulai terlihat gejala kecanduan gadget. Seharusnya kita semua lebih baik belajar cara mencegah kecanduan gadget, karena sesuai dengan pepatah “sedia payung sebelum hujan” sehingga kita dapat meminimalisir atau mencegah bahaya-bahaya radiasi maupun kecanduan gadget pada anak-anak.

    BalasHapus
  25. Muhammad Alwan Al Khawarizmi15 Oktober 2023 pukul 15.01

    Terima kasih banyak dokter atas informasinya, saya setuju bahwa orangtua merupakan contoh bagi anak, apapun yang dilakukan orang tua pasti akan dicontoh oleh sang anak. Kebutuhan akan gadget memang pada masa sekarang memang tinggi akan tetapi orang tua harus bisa mengontrol penggunaan gadget sehingga anak akan melihat bahwa gadget digunakan hanya untuk keadaan tertentu dan hanya untuk pembelajaran edukasi sesuai dengan keadaan umur anak yang sudah matang untuk bergaul dengan gadget.

    BalasHapus
  26. Terimakasih dokter atas informasi pada artikel ini. Ternyata ada loh cara agar si kecil bisa lepas kecanduan dari gadget. Perlunya kesabaran dan ketelatenan orang tua untuk membimbing si kecil juga diperlukan dalam program melepas kecanduan gadget pada si kecil. Semoga orang tua bisa lebih bijak dalam pemberian gadget kepada si kecil sehingga mereka dapat tumbuh kembang secara optimal.

    BalasHapus
  27. Awwalu Adella Putri6 Agustus 2024 pukul 13.55

    Para orang tua harus sadar akan hal ini. Bisa membaca tips dari blog dokter Taura ini. Lebih baik anak-anak diberikan bacaan buku atau diberikan perhatian lebih dari orang tua.

    BalasHapus
  28. memang kecaanduan gawai disini sangat relate karena zaman pasca lockdown, dimana bahkan anak anak sd saja diharuskan untuk bersekolah via gawai, naamun hl ini berdampak setelah lockdown selesai dengan adanya kecanduan gawai, blog dokter taura ini sangat informatif untuk melatih orang tua agar lebih bisa mengontrol anak yang sudah terlanjut kecaanduan gawai

    BalasHapus
  29. Wah sangat bermanfaat dokter bagi orangtua zaman sekarang, karena penggunaan gadget semakin menjadi candu untuk semua orang. Bahkan tidak jarang melihat anak anak yang rewel harus menonton youtube terlebih dahulu agar tenang.. memang menjadi orangtua harus kreatif yaa..Terimakasih dokter

    BalasHapus
  30. Rafizal Firdhiyansyah9 Agustus 2024 pukul 19.11

    Sungguh ironi apa yang kita butuhkan ternyata malah menjadi hal buruk untuk diri sendiri, di era modern ini seakan tanpa gadget merasa menjadi hampa dan tidak bisa apa apa

    BalasHapus
  31. Retno Ayu Wulandari14 Oktober 2024 pukul 21.02

    Terimakasih dokter. Gadget membuat sangat candu tanpa kita sadari bahwa berdampak buruk

    BalasHapus
  32. Di jaman sekarang, kerjasama orangtua dalam kecanduan gawai juga perlu dilakukan, karena anak akan melakukan dan menirukan yang dilakukan oleh orangtua

    BalasHapus
  33. Terima kasih dokter atas informasinya, sangat mengena sekali untuk keadaan sekarang dimana banyak anak tidak bisa lepas dari gadget. Jadi memang tidak bisa langsung dilarang tanpa anak diberikan kesibukan lain melibatkan fungsi motorik bersama orang tua, seperti bersepeda bersama, berkebun, memasak, mencuci mobil dll. Juga memang orang tua harusnya memberikan contoh untuk juga tidak bermain gadget di depan anak.Reward dan punishmen dibuat aturan bersama sama orang tua dan anak. Menarik sekali artikelnya, terima kasih dokter.

    BalasHapus

Posting Komentar