Peran ayah dalam pengasuhan anak sangatlah penting walaupun kadang dianggap sepele. Tugas ayah sebagai kepala rumah tangga bukan hanya mencari nafkah tetapi harus bisa jadi figur yang mengayomi, melindungi dan patut dijadikan teladan. Peran ayah sangat vital bagi pembentukan karakter anak.
Menjadi Suami Sekaligus Ayah
Begitu seorang pria memutuskan untuk menikah, saat itu pula statusnya berubah dari pria lajang menjadi seorang suami. Tentu saja perubahan status ini bukan sekadar bermakna sosial belaka, namun mengandung konsekuensi yang tidak mudah: menjadi kepala rumah tangga, menjadi nakhoda dalam sebuah bahtera yang harus tahu betul dimana tujuannya, kemana bahtera akan dilabuhkan, jalur mana yang akan ditempuh, apa yang harus dilakukan jika badai melanda, dll.Salah satu tujuan mendirikan sebuah rumah tangga adalah untuk memperoleh keturunan. Ketika sepasang suami isteri dikaruniai seorang bayi lucu nan sehat, saat itu segalanya berubah. Status sebagai "suami" akan berubah atau tepatnya bertambah menjadi seorang "ayah", sebuah status yang teramat berat tanggungjawabnya, teramat suci amanah yang harus diemban. Mengutip apa yang dikatakan oleh ibu Elly Risman, seorang psikolog dari Yayasan Kita dan Buah Hati, bahwa: "Anak adalah titipan Allah, milik Allah. Kita selaku orangtua nya hanyalah baby-sitter. Kelak akan ada perhitungannya, ada pertanggungjawabannya, ada hisabnya"
Sungguh sebuah amanah yang sangat berat bukan?
Begitu si kecil lahir, tak hanya status yang berubah, pola pikir harus juga berubah, semua harus ditujukan untuk satu titik: memberikan yang terbaik untuk anak. Prioritas hidup seorang ayah pada fase ini harus berubah, bukan lagi untuk karir, bukan semata-mata berorientasi pada finansial dan investasi duniawi, tapi harus memikirkan investasi dunia-akhirat yang sudah ada di depan mata: ANAK.
Antara Ujian dan Kebahagiaan
Semua orang tua pastilah menginginkan anaknya kelak menjadi anak yang bermanfaat dan berguna bagi lingkungan sekitarnya sehingga bisa membuat orangtua nya bangga sekaligus bahagia. Namun, untuk menjadikan seorang anak menjadi individu yang tangguh dan berkualitas, tidaklah semudah membuat mie instan. Harus dipupuk sejak awal, harus dirajut sejak dini, harus diprogram sejak dalam kandungan, bahkan sejak sebelum menikah!
Kualitas hidup seseorang ditentukan oleh satu organ yang bernama OTAK yang didalamnya mengandung milyaran sel yang namanya NEURON. Semakin banyak jumlah neuron, semakin tinggi tingkat kecerdasannya. Selain itu kecerdasan seseorang (IQ, EQ, SQ dll) ditentukan pula oleh seberapa banyak dan rumit koneksi antar sel-sel neuron. Semakin tinggi jumlah koneksi, semakin rumit koneksinya, semakin tinggilah tingkat kecerdasan seseorang.
Proses pembentukan sel-sel neuron dan koneksi antar sel-selnya terjadi terutama pada awal masa kehidupan. Ketika lahir, otak bayi mencapai 25% ukuran otak dewasa. Hanya dalam waktu 1 tahun diawal kehidupan seorang bayi, otaknya telah mencapai 70% ukuran otak orang dewasa. Dan pada usia 2 tahun, jaringan otak akan terbentuk 80-90% seperti otak orang dewasa.
Use it or Lose it
Jadi Anda bisa bayangkan betapa pesatnya pertumbuhan otak pada 2 tahun pertama.
Pada masa inilah terbentang luas kesempatan bagi orangtua untuk membangun pondasi yang kokoh bagi kepribadian dan karakter anak. Jika pada masa ini anak mendapatkan hal-hal positip, maka akan berdampak positip pula bagi tumbuh-kembang anak selanjutnya. Jika anak menerima yang sebaliknya, maka hal negatip akan terjadi pada anak dan akan ditanggungnya seumur hidup!
Jadi pilihan ada pada Anda: use it or lose it. Jika fase "golden age" tumbuh kembang anak ini berlalu, sang waktu tidak akan berkompromi atau sekedar memberikan sedikit toleransi. Tidak! Sang waktu akan melambaikan tangannya ke Anda sembari memamerkan senyum dingnnya.
Untuk bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, dibutuhkan 4 kebutuhan dasar, yang jika tidak dipenuhi bisa berdampak pada kegagalan mencapai tahapan tumbuh-kembang yang sesuai umurnya, bahkan bisa bertahan menjadi sebuah kecacatan permanen seumur hidupnya. Keempat kebutuhan dasar itu adalah: Asuh (kebutuhan fisik-biomedis, seperti nutrisi, imunisasi, kesehatan, pakaian, tempat tinggal, sanitasi lingkungan dll), Asih (kebutuhan kasih sayang) dan Asah (kebutuhan akan stimulasi mental)
PERAN AYAH
Sebagai kepala rumah tangga, tentu tugas utama ayah adalah mencari nafkah untuk menghidupi keluarga. Namun jangan pernah melupakan tugas penting seorang ayah yaitu berperan aktif dalam pengasuhan anak.Dalam masalah pengasuhan anak, seringkali ayah dianggap "orang kedua" setelah ibu. Padahal peran ayah tidak kalah penting dengan ibunya. Salah satu pakar child psichiatry dari Yale University, Kyle D Pruett menjelaskan tentang manfaat keterlibatan aktif sang ayah dalam pengasuhan anak, antara lain
- Anak akan mempunyai tingkat intelegensia yang lebih tinggi.
- Anak cenderung tumbuh menjadi pribadi yang mudah bersosialisasi dan tidak mudah frustasi.
- Akan mempengaruhi pandangan anak terhadap lawan jenis. Anak laki-laki yang melihat cinta ayah kepada ibunya akan bertindak sama kepada pasangannya. Pada anak perempuan, kedekatan dengan ayah membantu mereka memahami laki-laki.
- Saat menginjak remaja, kecenderungan keterlibatan dengan masalah kenakalan remaja, lebih kecil
- Saat memasuki dunia kerja, mereka lebih konsisten dalam pekerjaannya dan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik
Seorang ayah akan memberikan suasana dan perspektif yang berbeda dalam hal merawat anak jika dibandingkan dengan cara pengasuhan ibu. Saat seorang ayah menggendong bayi, perhatikan cara menimangnya, cara berkomunikasi dan cara meletakkan kembali ke peraduan. Ayah akan memberikan sensasi dan pengalaman tersendiri bagi bayi. Saat bermain pun, seorang ayah cenderung mengajak bermain aktif mengejar, menggelitik, bermain monster, serta membantu anak belajar keseimbangan.
Seorang ayah biasanya cenderung memancing anak keluar dari zona nyamannya dan lebih berani mengambil risiko. Pendek kata, gaya komunikasi dan interaksi antara ayah dan anak, berbeda dengan pola interaksi ibu-anak yang cenderung didominasi oleh komunikasi verbal. Dengan bermain bersama ayah, anak akan merasa lebih bebas, lebih aman, lebih berani dan lebih percaya diri.
Jadi pengasuhan anak oleh ibu dan ayah yang masing-masing terlibat aktif, dapat saling melengkapi dalam rangka mencukupi kebutuhan dasar anak (Asah, Asih dan Asuh) agar anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Ayah vs Ibu
Lalu, kegiatan apa yang sebaiknya dilakukan ayah dalam berperan aktif dalam pengasuhan anak?Sebenarnya semua kegiatan yang bisa dilakukan oleh ibu dalam hal pengasuhan anak, bisa dilakukan oleh ayah, kecuali menyusui!
Berikut adalah prioritasnya:
Komitmen
Ayah harus berinisiatif membuat komitmen tentang parenting, tentang arah dan tujuan pengasuhan anak. Bersama pasangan, ayah harus banyak belajar tentang parenting, dan membangun bersama sebuah komitmen yang harus dijalankan dengan konsistensi tinggi. Tentu dengan melibatkan orang-orang yang terkait baik langsung maupun tidak langsung terhadap pengasuhan anak, seperti kakek, nenek, pengasuh dan pekerja rumah tangga.
Keteladanan
Sebagai kepala rumah tangga, ayah adalah pusat rujukan dari segala hal-hal baik dan positip yang akan diingat dan ditiru oleh anak. Dalam fase tumbuh-kembang nya, anak dibawah usia 5 tahun adalah peniru ulung yang akan menggunakan orangtuanya sebagai role model. Jika ayah mengajarkan seorang anak agar selalu menggosok gigi sebelum tidur, maka yang pertama kali harus dilakukan adalah memberi contoh perintah tersebut dengan menggosok gigi setiap malam sebelum tidur dan dilakukan di depan anak. Bukankah keteladanan itu lebih bermakna dari pada 1000 nasihat?Disiplin
Kebiasaan melaksanakan kebiasaan baik harus dimulai sejak dini. Kedisiplinan harus ditanamkan sejak bayi. Tak perlu dengan cara represif. Latihlah anak disiplin dengan cara persuatif disertai penjelasan logis dengan bahasa yang mudah diterima oleh anak. Disiplin memerlukan contoh nyata. Ayahlah figur yang tepat untuk diteladani. Beberapa hal yang bisa kita jadikan latihan disiplin dan melatih kebiasaan baik antara lain: mengucapkan terimakasih, meminta maaf, meminta tolong dengan santun, berdoa sebelum dan sesudah makan, menggosok gigi sebelum tidur, mencium tangan orangtua, makan dan tidur tepat waktu dll. Semua tergantung kesepakatan awal dan komitmen yang dibangun oleh orangtua.Bonding
Sebagai seorang ayah, Anda sebaiknya terlibat aktif dalam kegiatan yang sarat bonding, misalnya mengganti popok, memandikan bayi, memijat bayi, menggendong, menyuapi makan, bermain bersama dll.- Lakukan kegiatan diatas dengan ikhlas dan penuh kasih sayang
- Jangan sekali-kali melakukan kegiatan diatas karena terpaksa, karena takut dengan istri, karena takut dengan mertua, ataupun demi mendapatkan pujian.
- Jaga agar selama berkegiatan terjadi kontak mata dengan bayi.
- Singkirkan segala bentuk gadget, televisi maupun media lain saat melakukan kegiatan diatas.
- Saat berkomunikasi dengan bayi, perhatikan bahwa sebelum umur 6 bulan, jarak pandang bayi adalah sekitar 30 cm. Oleh karena itu dekatkan wajah anda 30 cm dari mata bayi saat memanggil atau bermain cilukba dengan bayi.
Dongeng sebelum tidur
Media televisi dan gadget hanya memberikan stimulasi visual, pendengaran dan logika, TANPA melibatkan beberapa eleman penting dalam proses stimulasi, yaitu interaksi dengan orang lain, kemampuan bicara atau kemampuan bahasa, motorik dan emosi.
Banyak orang tua yang membiarkan anaknya terlelap dengan bantuan televisi ataupun gadget. Selain paparan gelombang elektromagnetik dari layar monitor yang kurang baik bagi kesehatan, juga karena media televisi dan gadget hanya memberikan stimulasi visual, pendengaran dan logika, TANPA melibatkan beberapa eleman penting dalam proses stimulasi, yaitu interaksi dengan orang lain, kemampuan bicara atau kemampuan bahasa, motoric dan emosi.
Dongeng sebelum tidur jauh lebih bermanfaat dari pada perangkat digital apapun. Mendongeng bisa menggunakan alat bantu buku-buku yang full colour, boneka tangan atau menegandalkan gaya bertutur, intonasi dan ekspresi wajah.
Mendongeng tidak hanya menidurkan tapi juga mengandung berbagai manfaat, antara lain: meningkatkan kemampuan mendengar sekaligus kemampuan verbal anak, menghidupkan daya imajinasi, mengajarkan nilai-nilai kehidupan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kecerdasan emosional, membangun minat baca anak, meningkatkan rasa empati, melatih daya ingat anak, dan memperbaiki kemampuan berkomunikasi. Sebaiknya mendongeng dilakukan oleh ayah sambil memijat lembut bagian tubuh si kecil (kaki, tangan, punggung dll)
Mendongeng tidak hanya menidurkan tapi juga mengandung berbagai manfaat
Antar jemput sekolah.
Mengantar-jemput anak, walaupun membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, namun bisa meningkatkan bonding antara ayah dan anak. Lakukan kegiatan ini walaupun hanya seminggu sekali. Kalau bisa, buatlah jadwal tetap dan kontinu, maka anak akan menantikan saat kebersamaan ini. Pada saat perjalanan dari rumah ke sekolah, ayah bisa bernyanyi bersama dengan bantuan musik di dalam mobil, bisa juga bermain tebak-tebakan, atau sekedar menceritakan pengalaman lucu. Lakukan komunikasi dua arah dan buatlah suasana yang menyenangkan.Quality Time
Merayakan libur akhir pekan bersama anak-anak merupakan quality time yang selalu dinanti-nantikan oleh seluruh keluarga. Tidak harus dirayakan di luar rumah, kegiatan indoor pun bisa jadi alternatif yang menyenangkan, asal melibatkan anak-anak sejak fase perencanaan. Kegiatan berkebun, memasak bersama, bersepeda keliling perumahan, menonton film anak-anak, jalan-jalan ke mall, makan bersama di restoran, ataupun mengunjungi toko buku, bisa dijadikan pilihan. Libatkan anak sejak dalam proses pemilihan jenis kegiatan, perencanaan, pemilihan tempat hingga membeli bahan-bahan keperluan akhir pekan. Jangan lupa untuk menon-aktifkan gadget Anda sampai anak-anak tertidur pulas.Ayah dan Ibu: Peran Utama
Peran ayah dalam pengasuhan anak ternyata memegang peran utama bersama-sama dengan sang Bunda. Ayah bukanlah figuran apalagi cameo yang hanya numpang lewat sebagai pelengkap.Di era yang serba digital seperti sekarang ini, tentu saja gawai dan perangkat elektronik lain yang menyajikan gambar hidup, menjadi tantangan utama, bukan saja terhadap anak, orangtua pun bisa kena dampak negatifnya. Disinilah keteladanan, kedisiplinan dan konsistensi melaksanakan komitmen parenting sangat dibutuhkan.
Tantangan lain yang dihadapi oleh orangtua terutama ayah adalah bagaimana menciptakan komunikasi yang efektif dengan anak. Setelah sekian jam fokus ke dunia kerja, ditambah dengan perjalanan pulang yang macet dan melelahkan, tentu keluarga mendapatkan waktu "sisa" yang sempit. Disinilah para ayah harus belajar berkomunikasi efektif dengan anak. Tidak mudah bukan?
Mari belajar dan terus belajar tentang parenting, ilmu dan seni pengasuhan anak, yang tidak pernah diajarkan di bangku sekolah maupun kuliah, bahkan di Fakultas Kedokteran sekalipun. Belajar secara otodidak tidak ada salahnya. Belajar dari cara pengasuhan orangtua kita, harus hati-hati, karena situasi dan kondisi jaman kita kecil berbeda dengan era sekarang.
Memang tidak ada ayah yang sempurna nggih dokter, butuh belajar dan terus belajar terkait masalah parenting ini, izin meminta saran dokter, bagaimana caranya bila seorang ayah tinggal jauh dari anaknya dikarenakan alasan tuntutan pekerjaan, kiranya hal apa yang bisa dilakukan agar ayah tetap berperan dalam hal pengasuhan anak nggih dokter?
BalasHapusSeorang ayah sebaiknya selalu dekat dengan anak secara fisik. Jika karena situasi yang terpaksa, sempatkan untuk komunikasi setiap hari atau beberapa kali sehari melalui sambungan telepon ataupun vidocall
HapusTerimakasih banyak dokter atas ilmu parentingnya. Kemudian izin bertanya dokter untuk pemberian punishment kepada anak itu bagaimana nggih dokter, apakah dibenarkan?
BalasHapusSebaiknya tidak memberikan punisment. Kalo reward atas prestasi yang dibuat anak, boleh. Istilahnya bukan punishment ya, tapi lebih pada "pelanggaran komitmen" yang dibuat oleh kedu belah p[ihak (ortu dan anak)
HapusMasya Allah jatuh cinta sama ilustrasinya.
BalasHapusKuat banget dok. Jadi semakin hidup tulisannya
Aku melow nih kangen abah di rumah.
Sekaligus bisa merefresh ilmu.
Hahaha harusnya buat suamiku hihi
Iya betul bunda. Tulisan ini saya persembahkan khusus untuk para ayah... Bisa juga dibagikan ke grup keluarga lo bun
HapusMenarik sekali dokter topiknya, izin bertanya dokter bagaimana cara mendisiplinkan anak tampa memakai kekerasan, dan izin bertanya Sejauh mana/sebatas apa orangtua boleh memberi reward pada anak agar tidak jadi kebiasaan anak melakukan sesuatu atau disiplin karena ada rewardnya nggih dokter? Terimakasih dokter
BalasHapusIntinya komunikasi yang efektif. Semua harus dikomunikasikan dengan terbuka, diberikan pengertian kenapa haru gosok gigi sebelum tidur (misalnya), kenapa harus bangun pagi untuk sholat subuh berjamaah di masjid dll. Reward diberikan untuk merangsang keaktifan anak. Selama tidak berlebihan dan tidak terus menerus, it's OK
HapusSetuju, peran ayah mendidik anak ga kalah pentingnya, justru lebih penting menurutku..
BalasHapusKrna anak itu lebih gampang copas sikap dan sifat ayah daripada ibu
Iya mbak, betul. AYah adalah figur teladan bagi anak. Sementara anak adalah peniru ulung. Kadang ayah tidak menyadari lho... Yuk saling mengingatkan ke pasangan masing2
HapusTernyata begitu pentingnya ya dok peran ayah yang selama ini hanya dikira sebatas pencari nafkah ternyata tak kalah penting perannya dalam perkembangan si kecil, saya terlintas pertanyaan... menurut dokter sekiranya bagaimana ya dok supaya anak patuh dan bisa mengikuti tuntunan orang tua, karena terkadang banyak sekali contoh di masyarakat orang tuanya sopan santun alim tapi anaknya mungkin kurang begitu meniru kebiasaan baik orang tuanya?
BalasHapusSelain keteladanan orang tua, kemampuan orang tua dalam berkomunikasi dan kemudian membangun komitmen bersama anak, juga penting. Terbuka aja sama anak...
HapusTernyata peran ayah sangat penting dalam mendidik anak, ayah dan ibu mempunyai peran masing masing yang porsinya sama pentingnya, karena tulisan dokter mata saya jadi terbuka peran ayah sangat penting karena sebagai kepala rumah tangga, benar kata orang ayah merupakan cinta pertama untuk anak perempuan yang tidak terganti
BalasHapusBetul banget kak. MAkanya buat para jomlowati, jangan salah pilih pasangan ya... buat para jomlowan, mari memperbaiki diri sendiri....
HapusSetuju Pak Dokter, memang peran ayah itu sangat penting , dan peran ayah beserta ibu pun menjadi bentuk yang sempurna dalam membantu tumbuh kembang anak, ah jadi rindu papa saya :'D
BalasHapusMasyaAllah ini rimender banget sih, pak. terima kasih sudah berbagi..
BalasHapusSangat menginspirasi dok tulisan nya,
BalasHapusDok.ijin bertanya , bagaimana jika ada perbedaan cara mendidik antara ayah dan ibu, misal seperti dalam hal belajar si anak
Bagaimana solusi ny?
Peran kedua orang tua tentu sangat besar dalam pengasuhan anak-anak di rumah..Tak ada ortu yang sempurna memang..tapi begitulah kita semua sebagai ortu tetap berusaha menjadi yang terbaik..Tetap semangattt
BalasHapusBetul banget kak. Butuh perjuangan dan pengorbanan untuk menjadi yang terbaik
HapusPengasuhan anak yang baik akan berimplikasi positif pula pada keluarga, attachment positif akan terbangun, anak akan meniru orang tua
BalasHapusSetuju banget kak... Peran KEDUA orang tua sangat besar
HapusIya ya peran ayah memang begitu penting sepenting peran ibu dalam pengasuhan anak. Saya merasakan sendiri bagaimana peran ayah dulu sangat berpengaruh. Beruntung punya suami yang dekat dengan anak-anak. Alhamdulillah...
BalasHapusDi sini baru saya sadar betapa beratnya tugas seorang ayah... Semangat buat para ayah Indonesia
HapusBangga nih kalau para suami bisa membaca artikel ini dan bisa mempraktikkan nya.
BalasHapusMeski ada bunda, peran ayah tentu saja tidak bisa dikesampingkan. Salut dengan ayah yg tidak gengsi mengerjakan pekerjaan yang biasa dilakukan para bunda
MasyAllah kak tulisannya lengkap sekali. Andaikan semua ayah tipe pembelajar dan mau belajar seprti tulisan kakak di atas pasti banyak para ayah yang jadi cinta pertama bagi anak perempuannya dan belajar menjadi lelaki sejati bagi anak laki lakinya. Oh ya salam kenal ya Kak Taura. Aku baru baca profil kakak. Ternyata kaka dokter anak ya. MasyAllah berkah untuk ilmunya ya Kak
BalasHapusIni nih banyak para ayah yang melupakan tugas tentang pengasuhan anak. Bagi mereka, ayah hanya akan bertugas sebagai pencari nafkah sementara urusan pengasuhan akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab ibu. Padahal ayah juga memiliki porsi pengasuhannya sendiri. Dan harus dilakukan dengan bekerja sama dengan ibu.
BalasHapusMenarik banget dokter pembahasannya. Harus dibaca para ayah nih, karena pengasuhan anak memang bukan hanya tugas Ibu. Dan yap, tidak ada ayah yang sempurna, sama seperti Ibu, tidak ada ibu yang sempurna. Tapi tentunya kita selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk keluarga
BalasHapusstatus suami dan ayah itu emang nggak mudah. apalagi pas udah ada anak gimana kita bisa jadi role model buat anak. banyak orang di usia pernikahan lama akhirnya fokusnya ke anak saja bukan pasangan.
BalasHapusWow.... Aku merasa terhormat dapat komen dari suhu... Bloger kondang, langganan juara... Makasih ya kang Deddy. Salam kenal dari saya...
Hapusbahkan setelah anak2 saya besar, rasa bersalah karena gak mampu memaksimalkan golden age selalu membututi
BalasHapusakhirnya saya nyalahin ayah mereka karena gak pernah bantuin. Dia merasa tugasnya cukup cari uang.
Karena itu jangankan nyuapin (yang butuh kesabaran luar biasa), dongengin anak2, mengganti popok anakpun gak mau bantu. Padahal saya gak punya ART.
Hehehe.....cari pembenaran, hiks
Mengasuh anak itu urusan bersama ya, dok
BalasHapusIbu dan ayah sama sama punya peran penting
Makanya keduanya harus menjalankan peran pengasuhannya
Semoga makin banyak ayah yang sadar akan peran pengasuhannya
Asa takjub eui aya bapak-bapak nulis ginian. Tos dok, kalau bagi saya dan suami, kita tidak bisa menjadi orang tua yang sempurna. Tapi kita bisa banget berjuang menjadi orang tua yang bahagia.
BalasHapusBetul banget dokter, saya setuju. Memang tak ada ayah sempurna, ibu yang sempurna pun tak ada, tetapi yang kita butuhkan sebagai orang tua hanyalah berusaha menjadi orang tua yang terbaik untuk anak-anak. Intinya pada kata berusaha, yang berarti adanya keinginan untuk itu.
BalasHapusPagi dokter,setuju banget ayah dan ibu berperan utama dalam membesarkan anak.Saya termasuk yang beruntung dibesarkan oleh kedua orangtua lengkap.Walaupun kadang ibu suka tidak cocok ya dengan ayah yang lebih memberikan kelonggaran dalam disiplin,he...he...he
BalasHapusBaca poin antar jemput sekolah, jadi ingat hari ini PTM hari pertama semester dua, anak sulungku - SMA kelas XI- diantar Bapaknya ke sekolah sekalian berangkat ke kantor. Dulu jarang bisa begini karena sekolahnya berlawanan arah sama kantor Bapaknya, kini bisa tiap hari bareng berangkatnya, Alhamdulillah bisa jadi bonding bagi Bapak-Anak sekitar 20 menit tiap pagi.
BalasHapusMemang tak ada ayah yang sempurna tapi setiap ayah mesti mencoba menjadi sosoknya
setuju banget nih Dok, peran Ayah itu juga sama pentingnya dengan Ibu, bahkan Ayah harus memberi contoh yang baik untuk semua anggota keluarga, termasuk Ibu.
BalasHapustugas Ayah memang sungguh berat, semangat para Ayah :)
Masyaa Allah, saya terenyuh sekali tentang pembahasan sosok ayah ini. Mengingat saya dulu juga ditinggalin sejak belasan tahun yang lalu. Jadi, memang benar-benar beda gitu dengan yang lain. Baik dari segi kepribadian saya dengan yang lainnya di saat masa anak-anak hingga menuju dewasa. Traumanya inikah dok, dengan sosok ayah? Saya harap tidaklah begitu saat ini. Buktinya saya sudah menganggap kalau lelaki itu ada sosok yang baik.
BalasHapus
BalasHapusSetuju. Meski ayah tak sempurna tapi kehadiran nya penting bagi keluarga. Peran ayah tidak tergantikan.
Tumbuh kembang anak selayaknya didamingi kedua ortu ya dokter. Lalu untuk anak yg kebetulan ortunya tidak lengkap apakah akan berpengaruh pada psikologis si anak kelak di masa depan?
BalasHapusSetuju nih, peran ayah juga penting dalam pengasuhan, tumbuh kembang anak salayaknya didampingi kedua orangtuanya. Hal itu tugas dan tanggung jawab bersama.
BalasHapusTerima kasih banyak dokter atas artikel nya yang sangat bermanfaat. Dari sini dapat kita ketahui ternyata peran ayah sama pentingnya dengan ibu. Selain sebagai kepala keluarga, peran ayah dalam pengasuhan anak ternyata juga memegang peran utama, yang tidak kalah penting dengan peran sang ibu dalam pengasuhan anak.
BalasHapusAyah sebagai kepala keluarga bukan hanya nakhoda, namun juga harus membersamai tumbuhkembanganak
HapusAssalammualaikum wr wb. Terima kasih banyak dokter atas tulisannya dokter. Lewat tulisan dokter, saya semakin mengerti ternyata menjadi seorang ayah itu tidaklah mudah. Banyak aspek yang harus dipersiapkan, asah asih asuh juga harus dipenuhi semaksimal mungkin
BalasHapusTulisan artikelnya sangat membuka pikiran saya.. ternyata seorang ayah itu ada dilemanya ya.. memilih kerja hingga malam demi kebutuhan keluarga, atau sering sering bonding dengan anak, namun pemenuhan kebutuhan keluarga menjadi berkurang.. hmm semangat para ayah
BalasHapusTerima kasih banyak dokter atas ilmu dan informasi yang diberikan tentang ilmu "Ayah" ini, dari sini saya mulai terbuka ternyata sosok ayah ini memang sangat penting dalam "parenting" tidak hanya peran ibu saja, disini di artikel yang dokter tulis bahkan dari luar negeri pun menjelaskan bahwa sangat banyak manfaat positif jika sosok Ayah itu ikut terlibat dalam mendidik anak. Terima kasih banyak sekali lagi dokter
BalasHapusTerkadang saya sering berfikir akan jadi Ayah seperti apa saya nantinya. Ditengah pemikiran itu, muncul juga kekhawatiran saya tidak bisa menjadi sosok Ayah yang baik nantinya. Memang benar seperti yang sudah dokter tuliskan, sebuah Ujian dan Kebahagiaan. Layaknya Ujian yang dijalani dengan semangat dan usaha, usaha mencari ilmu dari pengalaman, tulisan, ataupun dari orang lain. Dan layaknya kebahagian dijalani dengan rasa syukur kepada Allah SWT. Terimakasih dokter untuk tulisan dokter yang menginspirasi.
BalasHapusmasyaAllah dokter, membaca artikel ini sedikit banyak membuat air mata saya menetes.. Saya sudah homesick karena sudah 1 setengah bulan ini belum pulang kerumah jadi semakin merindukan rumah terutama ayah saya.. Memang menjadi sosok ayah itu tidak mudah.. dan ayah tetap harus ikut turun membentuk karakter, kepribadian, dan pendidikan anak..terima kasih banyak dokter sharing ilmu nya
BalasHapusPeran ayah dalam pengasuhan anak sangat penting sekali walaupun sampai sekarang masih sering diremehkan karena pengasuhan anak identik dengan tugas ibu dan tugas ayah adalah mencari nafkah. Padahal peran ayah juga sangat dibutuhkan dalam pengasuhan agar pertumbuhan dan perkembang anak lebih optimal. Terima kasih dokter sharingnya, semoga kita semua bisa menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak kita
BalasHapusTernyata peran ayah sangat penting dalam mendidik anak, tetapi banyak yang sering menganggap peran seorang ayah hanya sebatas pencari nafkah. Padahal peran ayah dan ibu sangat penting dalam mendidik seorang anak. Dari tulisan dokter mata saya jadi terbuka peran ayah sangat penting karena sebagai kepala keluarga seorang ayah harus dapat menjadi suami dan ayah yang hebat untuk istri dan anak anaknya.
BalasHapusSubhanallah, sungguh besar peran ayah untuk membentuk kita sebagai anaknya. Terkadang ayah tidak sadar akan pentingnya peran dirinya untuk membentuk seorang anak, dan hanya sibuk bekerja, berpikir cukup dirawat oleh seorang ibu, padahal itu salah.
BalasHapusWah terima kasih banyak dokter atas pencerahannya 🙏 ternyata peran ayah di dalam keluarga merupakan peran yang krusial, apabila dikatakan bahwa ibu adalah sekolah pertama bagi anak, mungkin ayah adalah seorang kepala sekolah yang akan menentukan bagaimana kurikulum didalamnya dijalankan.
BalasHapusJadi mikir dua kali nih buat cepat cepat menikah hehe 😁 amanahnya masih terlalu berat bagi saya dokter 🙏😁
Wahhh ternyata peran ayah itu sangat besar dalam kehidupan anaknya nggih dokter, tpi kebanyakan seorang ayah hanya memikirkan kerja kerja dan kerja mencari nafkah saja tanpa ikut mendidik anaknya
BalasHapusSetuju bangett dokter tentang peran ayah dalam rumah tangga tidak hanya sebagai pencari nafkah, banyak orang tua yang masi mengangap bahwa mengasuh anak hanya tugas seorang ibu, padahal mengasuh seorang anak adalah tugas kedua orang tua bukan hanya salah satunya, banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh seorang anak bila ayahnya ikut mengasuhnya. Saya izin untuk mengashare tulisan ini nggih dokter.
BalasHapusDear Dad, here a huge and thightest hug from your forever mushy little boy. The fact that the children will imitate what the fathers do, keberadaan ayah benar memiliki peran yang sangat penting terhadap pembentukan karakter, tumbuh kembang sang anak, serta penjamin rasa aman untuk sang buah hati. And a parenting is a neverending learning process. Saya berharap memiliki banyak kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitar tentang penerapan peran sosok ayah yang ideal bagi anak, apalagi di zaman saya nanti. Terima kasih atas sharing nya yang saaaangat bermanfaat ini Dok. Cheers to you too, the great dad i believe
BalasHapusselalu tersentuh jikalau membaca tulisan tentang ayah. sebagai seorang anak yang tumbuh lebih banyak berinteraksi dengan ayah daripada ibu karena keduanya harus bekerja untuk kesejahteraan kami selau anak, jadi bisa melihat gimana beratnya menjadi ayah, gimana sang ayah mencoba menyembunyikan lelahnya, bagaimana sibuknya ayah membagi pikiranya untuk keluarga, bagaimana beratnya mencari nafkah sekaligus mendidik kami sebagai anaknya, bahkan sometimes sakin lelahnya they just need to be hear for what they say. dan melihat dokter sekaligus sekaligus sebagai ayah memberikan banyak gambaran tentang bagaimana menjadi kepala keluarga yang sibuk bekerja juga tidak lupa dalam memperhatikan tumbuh kembang sang anak, sangat menginspiratif dalam memberikan contoh bagaimana caranya approach kami sebagai anak didik jenengan dan selalu terlihat menyenangkan di tengah sibuknya kegiatan jengengan. terima kasih dokter.
BalasHapusMasyaAllah membaca artikel tentang ayah jadi kangen ayah, begitu besar pengorbanan seorang ayah yang jarang kita tau. dibalik kesibukan yg dimiliki untuk keluarga, ternyata ayah juga sangat bisa menjadi inspirasi untuk anak2nya.
BalasHapusAyah, tidak begitu terlihat secara kasat mata pengorbanannya.
BalasHapusNamun sebenarnya pengorbanan ayah tidak kalah besar dengan ibu.
Tampak kuat di depan anak-anak, walau kadang kita tidak tahu beban apa yang ia fikirkan.
Tampak tegas di depan anak, walau sebenarnya kadang bersedih setelah memarahi kita.
Menjadi sandaran istri dan anak-anaknya, namun kepada siapa ia bersandar?
Mengerahkan waktu tenaga dan segala yang ia memiliki untuk membuat keluarganya tersenyum bahagia.
Selalu memastikan seluruh anggota keluarganya sejahtera, tapi kadang tidak peduli dengan dirinya sendiri.
Banyak sekali yang ayah pikul, namun tidak pernah ia mengeluhkan semua itu.