Pernahkah anak Anda mengeluh mata lelah, berair, pandangan ganda, leher kaku disertai pusing? Apakah anak Anda sering berlama-lama duduk atau rebahan dengan gadget di tangannya.
Hati-hati, bisa saja anak Anda sedang menderita Computer Vision Syndrome.
Apa saja gejala Computer Vision Syndrome? Bagaimana penangannya? Apakah perlu segera dibawa ke dokter spesialis mata?
Sabar. Siapkan kopi panas, kukis dan simak artikel dari Blog Dokter Taura berikut ini ya…
Computer Vision Syndrome: Apaan tuh?
Zaman memang sudah berganti. Dulu, Dunia anak adalah dunia bermain di alam nyata. Sosialisasi dengan teman sebaya menjadi sarana efektif meningkatkan kepekaan anak terhadap lingkungan. Target permainan pun beragam, mulai dari kemampuan matematika (permainan congklak atau dakon, monopoli), kemampuan motorik kasar dan kerjasama tim (gobak-sodor, bentengan dll) sampai kemampuan motorik halus (main kelereng, bola bekel).
Sekarang ini, dunia permainan anak sudah bergeser ke dunia digital dan seluler, mulai dari tablet, laptop, note book, computer, smartphone, semua pasti tak luput dengan yang namanya “game”, sebuah permainan maya yang merupakan “surga” bagi anak-anak kita tak memandang anak desa, apalagi anak kota.
Apalagi di era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Anak terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring. Mengerjakan tugas dengan sarana computer atau smartphone. Belum lagi maraknya social media seperti youtube, tiktok, Instagram dll yang sangat mudah diakses.
Coba Anda hitung, berapa jam sehari si kecil menatap layar elektronik? 8 jam? Atau bahkan lebih dari 12 jam?
Salah satu efek negatif dari aktivitas yang mengharuskan anak terpapar layar monitor ini adalah terjadinya “Computer Vision Syndrome”.
Computer Vision Syndrome adalah gejala pada mata dan leher yang timbul akibat penggunaan komputer dalam waktu lama. Semakin lama menggunakan komputer maka akan semakin meningkat rasa ketidaknyamanan pada mata.
Komputer: Bahaya di tengah Manfaat
Penggunaan komputer dikalangan anak-anak semakin meluas pada dekade terakhir. Data statistik di Amerika menunjukkan:
- 94% keluarga Amerika yang memiliki anak, mempunyai komputer dirumah dan terhubung akses internet.
- Jumlah anak usia 8-18 tahun yang menggunakan fasilitas hiburan seperti komputer maupun video game setiap hari semakin meningkat, dari 6.19 jam pada 1999 menjadi 7.38 pada 2009
- Pada tahun 2009, 29% anak di Amerika rentang usia 8-18 telah memiliki laptop sendiri. Sedangkan anak-anak usia 7-12 tahun menghabiskan sedikitnya 90 menit per hari untuk smsan
Banyak "Dokter Mata Anak" percaya bahwa hal ini merupakan salah satu penyebab early myopi (rabun jauh, harus menggunakan kacamata “minus”) pada anak. Dan itu terbukti dalam penelitian National Eye Institute yang diterbitkan Desember 2009, bahwa prevalensi rabun jauh/ myopia di Amerika meningkat dari 25% menjadi 41.6% selama 30 tahun terakhir.
Duduk di depan komputer dapat menimbulkan stres pada mata anak, karena mata akan terfokus pada komputer daripada disekitarnya. Hal ini akan menyebabkan anak memiliki faktor resiko yang lebih tinggi untuk terjadinya Computer Vision Syndrome
Bisakah Anak Menderita Computer Vision Syndrome?
Beberapa hal yang dapat menyebabkan Computer Vision Syndrome pada anak, antara lain :
- Sedikitnya cahaya saat menggunakan komputer
- Rasa silau pada layar komputer akibat pengaturan layar yang tidak sesuai mata.
- Posisi yang tidak nyaman ketika menggunakan komputer
- Jarak antar mata dan layar komputer
- Masalah mata yang tidak terkoreksi dengan baik, misalnya silinder.
Geajala dan Tanda Computer Vision Syndrome
Sedangkan gejala dan tanda Computer Vision Syndrome pada anak antara lain:- Sakit kepala
- Mata kabur
- Nyeri leher
- Kaku leher
- Nyeri bahu
- Mata merah
- Mata lelah dan tegang
- Mata kering
- Iritasi mata
- Penglihatan ganda
- Vertigo (kepala terasa berputar)
- Polyopia
- Kesulitan memfokuskan mata kembali.
- Anak mungkin tidak menyadari bahwa ia telah duduk didepan komputer dalam jangka waktu lama dengan sedikit istirahat. Hal ini yang dapat menyebabkan masalah pada mata anak.
- Anak sangat mudah beradaptasi. Mereka beranggapan bahwa apa yang mereka lakukan adalah normal meskipun terjadi masalah pada mata. Maka dari itu orang tua harus mengawasi anak ketika duduk didepan komputer dan melakukan cek rutin ke dokter spesialis mata.
- Anak harus memaksakan sedikit posisi untuk mengoperasikan komputer karana pada dasarnya komputer dirancang untuk orang dewasa, sehingga mungkin akan terjadi nyeri pada punggung dan leher.
Tips Cegah Computer Vision Syndrome
Beberapa tips untuk mengurangi mata lelah pada anak:- Rajin melakukan pemeriksaan mata anak. Mulai dari sebelum sekolah.
- Batasi waktu anak didepan komputer. Beri jarak istirahat minimal setiap 20 menit
- Atur posisi anak ketika didepan komputer, apakah sudah sesuai dengan ukuran tubuh anak. Atur jarak mata anak dengan layar minimal 18-20cm
- Atur pencahayaan lampu, hindari keadaan silau yang mungkin terjadi ketika anak duduk didepan komputer. Misalnya posisi ketika menggunakan komputer, kecerahan latar komputer.
Penggunaan komputer tidak hanya berefek kepada Computer Vision Syndrome tetapi juga berhubungan dengan perkembangan fisik anak. Sehingga diperlukan pengawasan dan pengelolahan yang baik ketika anak menggunakan komputer, antara lain:
- Ajak anak melakukan berbagai kegiatan agar tidak terfokus pada komputer, ajaklah anak melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan fisik disela-sela penggunaan komputer. Batasi anak dalam penggunaan komputer tidak lebih dari 2 jam setiap harinya.
- Ajari anak duduk dalam posisi yang nyaman ketika sedang menggunakan komputer. Aturlah tempat duduk dan meja (workstation) yang sesuai dengan ukuran tubuh anak.
- Jika komputer/laptop/notebook akan dibawa ke sekolah, ajari anak cara membawa yang tepat seperti menggunakan tas ransel agar beban terbagi rata antara kedua bahu, dan jangan gunakan tas slempang.
- Mengajari anak ketrampilan dalam menggunakan komputer yang baik, seperti bagaimana meminimalisir penggunaan mouse
- Ajari anak untuk peka terhadap keadaan badannya sendiri ketika badan sudah terasa tidak nyaman/pegal saat menggunakan komputer maka segeralah beristirahat.
Terimaka kasih dokter atas ilmu nya, keren banget nih tulisannya. Izin bertanya dok apakah senam otot mata bisa mencegah computer vision syndrome ?
BalasHapusSejauh ini masih belum ada penelitian ilmiah tentang ini. Menggunakan kacamata anti radiasi mungkin bisa membantu
HapusTerimakasih banyak dok, setelah baca artikel ini jadi menambah insight baru tentang CVS. Izin bertanya dokter, kalau anak memang sudah myopia, apakah saat berada di depan layar komputer direkomendasikan memakai kacamatanya atau tidak ya dok?
BalasHapusIya, harus tetap gunakan kacamata. Bila perlu menggunakan anti radiasi.
HapusBagus banget tulisan dokter, menambah wawasan baru buat saya dok. Izin bertanya dok, sindroma ini apa bisa berpengaruh ke tumbuh kembang pada anak ya dok? Mengingat selama pandemi, anak2 tiap hari berhadapan dgn laptop. Matur nuwun dokter��
BalasHapusIya bisa. Bukan hanya perkembangan indra penglihatan, namun juga perkembangan yang lain, karena anak jadi kurang sosialisasi dan kurang melibatkan motorik kasar
Hapusterimakasih banyak dokter atas ilmunya sangat bermanfaat dan penyajiannya sangat menarik bagi pembaca. izin bertanya dokter untuk pemeriksaan rutin mata pada anak sebaiknya dilakukan setiap berapa bulan sekali nggih dokter ?
BalasHapusPeriksa ke dokter spesialis mata jika ada keluhan atau rutin tiap 6 bulan
Hapusterima kasih dokter atas tulisannya dimana di era digital ini penggunaan komputer cukup lumrah, ijin bertanya apakah dengan mendesain rungan dengan warna tertentu dapat membantu mengatasi CVD ini ya? contohnya dengan ruangan yang bewarna hijau atau biru akan membuat mata menjadi lebih nyaman ketika mengalihkan padangan saat beristirahat?
BalasHapusCVS ini kan sebenarnya disebabkan posisi saat menghadap komputer yang kurang pas, dan mata yg menatap layar terlalu lama.
BalasHapuspenjelasannya menarik dan mudah difahami. yang ingin saya tanyakan adalah lebih mana kita sebagai orang tua mengenalkan gadget kepada anak sejak dini, atau nnti terpatok pada umur berapa baru kita perbolehkan anak menggunakan gadget. melihat dari segi kemuhdorotan dalam penggunaan gadget pada anak-anak. mohon penjelasannya nggih dokter. terimakasih sebelumnya
BalasHapusSebaiknya anak dikenalkan gadget saat mereka tahu dan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Sesimple itu teorinya... Realitanya? Hmmm.....
HapusJujur aku baru tahu nama ilmiahnya wkwk, akhir2 ini, semenjak ikut blogspedia aku juga sering ngalamin, akhirnya aku pake kacamata radiasi deh hehe
BalasHapusTuh kan... Makanya pantau terus blog Dokter Taura ya. Enak dibaca, mudah dicerna, dan insyaallah bermanfaat....
HapusTantangan banget sih emang di masa pandemi ini, anak2 lebih sering terpapar screen time.. harus diimbangi makanan kaya vitamin A kayaknya ya Dok?
BalasHapusGak cukup kalau hanya dapat tambahan Vit A. Ikuti saran yang sudah tertera di blog ya kak.... Makasih banyak ya sudah berkunjung... Senangnya dapat kunjungan dari bloger tenar...
HapusBener bener harus menjadi perhatian,,,
BalasHapusDok, apa sama bahayanya CVS ini antara anak anak dan org dewasa ??
Kurang lebih sama pak Hamdan... Yuk, anak-anak di kelas diedukasi ttg CVS ini yuk
HapusAnakku belum pernah di cek di dokter mata sih. Tapi bisa jadi dia pernah mengalami Computer Vision Syndrome juga. Soalnya kami pernah membawa dia ke UGD gegara dia merasa bumi goyang(istilah dia), dan dia ga berani membuka matanya. Saat itu hanya diberikan parcet supaya tenang. Jadi aware tentang adanya CVS ini.
BalasHapusBumi goyang atau kepala terasa berputar, takut membuka mata, lazim disebut VERTIGO. Salah satu gejala CVS. Beware moms
HapusNah ini yang kami takutkan Dok, kemarin sempat mengira ini vertigo juga. Akhirnya memang kami hentikan screentime (totally). Alhamdulillah sudah tidak lagi. Rupanya ini gejala CVS ya dok.
HapusKejadian nih dok, adek saya paling kecil kena, pas periksa tau-tau minus 1 dan ada silinders pula, padahal masih kecil, :( kadang kita orang dewasa ga ngeh gitu, wuaa artikel yang bermanfaat bangey dok buat pencegahan kedepannya, terima kasih dok :D
BalasHapusSelama pandemi, anak sekolah makin lengket dengan gawai. Kadang ortu malah bangga lihat anaknya tampak smart dg gawainya. Padahal dampak negatifnya banyak banget
HapusSetelah liat infografisnya auto benerin posisi dudukku nih dok..wkwkwkk
BalasHapus.
Kayaknya aku lg kena ini pa ya dok, rasanya kalau malam susah buat begadang nulis di depan laptop/hp juga nih.. Jadi lihat pesan" penting aja trus tutup laptop dan hp :( Mungkin mataku perlu istirahat ya..
Jangan abaikan sinyal-sinyal kecil yang sedang dikeluhkan oleh tubuh kita. Itu tandanya raga melelah
HapusTampaknya tanda2nya berlaku juga untuk orang dewasa ya dok. Sebab mata lelah dan leher kaku ini sering kali juga aku rasakan . Aku jadi kawatir nih.
BalasHapusApalagi apa2 pakai hp.
Ini membuat mata makin bekerja lebih keras.
Noted banget nih, apalgi anak2 masih blum ptm jadi kegiatan KBM masih pakai zoom
Perhatikan tanda-tanda receh yang sudah dijeritkan oleh tubuh kita. Segera perbaiki gaya hidup...
HapusWah betul nih harus lebuh aware ya dok. Kadang merasa baik2 saja padahal gak. Noted dok. Terima kasih
HapusWah, pwelu waspada nih. Kalau gips lain saat berkomputer atau ber hape ria apa dok agar bisa mengurangi resiko CVS ini,?
BalasHapusAtur pencahayaan, sering alihkan pandangan dan atur posisi duduk
HapusPenjelasannya mantap Dok, makasih. Mudah dipahami sehingga bisa disikapi dengan baik. Nanti saya ingin share ke teman-teman
BalasHapusMakasih bunda Dina... Happy traveling ya...
Hapussiap Pak Dokterrrr
HapusBaca ini pas dini hari lagi begadang depan laptop, auto berasa ditabok sama dokter, karen selain untuk anak ini juga relate untuk yg dah dewasa. Reminder juga buatku yang manajemen screen time anaknya masih belum okay. Ada kaitannya dengan vertigo juga ternyata ya dok
BalasHapusBetul mbak, vertigo merupakan salah satu gejala CVS. Ajari anak memanage waktu dg baik.
HapusSelama pembelajaran daring, mau nggak mau anak2 jadi lebih sering di depan komputer/hp. Hiks jadi risau. Terima kasih dok artikelnya, menjadi perhatian nih untuk anak dan orang tua.
BalasHapusBetul mbak, risiko terjadinya CVS juga meningkat. Perhatikan tips nya ya...
HapusSelama masa pembelajaran on line, anak lumayan lama berhadapan dengan monitor, baik melalui gawai maupun laptop, jadi agak khawatir juga.
BalasHapusBersuyukur sekarang sudah dimulai percobaan pembelajaran tatap muka, sehingga bisa meminimalisasi untuk menatap layar laptop
Iya pak, semoga anak2 sehat semua ya... Lancar sekolahnya, lancar ibadahnya
HapusJadi inget, pas kuliah sampai pernah ke dokter syaraf. Soalnya ngerasa sakit bahu (otot bahu tegang), pandangan mata kabur, dan pusing. Udah cek ke dokter mata, minusnya masih rendah (cuma 0.25) dan katanya ga wajib pakai kaca mata. Ternyata semua gejala itu adalah computer vision syndrome ya
BalasHapusTerkadang diagnosis CVS ini lolos juga dari pengamatan dokter lho. Terlihat receh, tapi akibatnya bisa fatal.
HapusUlasan ini mengingatkanku untuk lebih aware lagi terhadap penggunaan gagdet khususnya pada anak-anak, terimakasih dokter. Ini yang sangat saya khawatirkan ..
BalasHapusSaya banget nih dok..
BalasHapusSampe cek ke dokter dan sempat dirontgen bagian leher dan bahu. Cek ke dokter mata juga dan nggak dicover asuransi karena ternyata hanya kelelahan mata..heheh
Tuh, bener kan... Bukan hati saja yang bisa lelah, mata juga.
HapusSaya pernah ngalamin sepertinya dok, mata saya klo kena cahaya sakit banget, pandangan blur, saya baw ake dokter mata, mata saya kelelahan. Setelah 5 hari baru bisa melihat seperti biasa
BalasHapusTuh bener kan... Tak hanya hati yang bisa lelah, mata juga! Lain kali harus lebih peka terhadap jeritan organ-organ tubuh kita...
HapusIzin saya jadikan referensi ya Dok.. Pas banget dengan campaign kami di Tim Rumah Bijak Digital, Ibu Pembaharu IP.
BalasHapusSilakan Bunda Tami.... Semoga bermanfaat dan banyak membantu tugas ya
HapusYa Allah, pas banget baca artikel amta lagi pedih hahaha makasih informasi ya dok
BalasHapusMakasih sudah berkunjung di Blog Dokter Taura. Jaga kesehatan mata Anda...
HapusLagi-lagi layar ini jadi hambatan perkembangan anak ya pak dokter. Hiks. wajib banget ngurangi screen time
BalasHapusSelain mengurangi screen time, jalani tips cegah CVS yang lain ya
HapusBeberapa waktu lalu aku sempat merasakan tanda-tanda computer vision syndrom ini. Nggak enak banget ternyata ya. Padahal biasanya dur2an depan komputer aman2 aja.. apakah usia juga berpengaruh pak Dokter?
BalasHapusIya betul. Semakin bertambah usia semakin lemah otot-otot leher dan juga otot-otot penggerak bola mata, sehingga risiko terkena CVS semakin tinggi
HapusLiterasi mengenai kesehatan seperti dampak penggunaan komputer dan sindrom memberikan pencerahan efektif penggunaan komputer dalam jangka panjang bagi indera
BalasHapusTerima kasih kak Ferry. CvS ini sangat tergantung dengan lamanya screen time dan posisi saat di depan layar monitor
HapusWah gimana ya biar anakku nggak kena computer vision syndrome ini, sarangkan dia sekolahnya tiap hari selalu online sekolahnya
BalasHapusGimana hayo?
HapusYuk baca serangkaian tips cegah CVS. Ada kok di artikel di atas.
Oh anak yang sering terpapar gadget terus penglihatannya berkurang namanya Computer Vision Syndrome. Allhamdulillah anak aku nton atau main gamenya cuma hari sabtu minggu aja n senin jadwal nton. Karena benar anak anak mah harus dibatasi. Kalau ga takut kena Computer Vision Syndrome ini. Orang tua harus peka dan hati hati soalnya dalam pengawasan ke anaknya ya
BalasHapusBetul sekali mom. Disiplin dan keteladanan adalah koentji. Gak sulit kok memulai sesuatu yang baik, hehehe.... Toh juga demi kesehatan kita semua.
HapusComputer vision syndrome apakah bisa diderita oleh orang dewasa? Kalo liat gejalanya/efek ada bbrp yg pernah kuderita
BalasHapusBisa banget. Karena niche blog ini adalah seputar kesehatan anak, maka saya membahas dari segi "anak".
HapusSetahuku memang benar ya computer vision syndrome ini penyakit yang bisa nyerang anak-anak dan dewasa, cuma kalo pada anak-anak itu yang lebih berbahaya karena bisa dibawa ketika dewasa kelak. Setahuku sih gini.
HapusKeren sekali ini tulisan-tulisannya pak dokter, Ane salut. Banyak sekali manfaat dari artikel ini,
BalasHapusTerima kasih kak Suardi. Semoga suka ya baca artikel-artikel di Blog Dokter Taura yang masih pemula ini... Salam kenal, Kak.
HapusGejala yang dokter sebutkan justru aku yang saat ini alami. Seperti mata kabur,lelah dan rada kabur. Ternyata pas diperiksa mataku sudah selinder 1/2 kiri kanan dan plus 1,75. Tapi anakku juga dibatasi untuk penggunaan komputer. Karena kadang di komputer bukan untuk belajar,melainkan main game
BalasHapusKalau mata "plus" banyak dipengaruhi faktor usia, Kak Denise.
HapusIya, salah satu yang menyebabkan "komputer jadi candu" itu adanya game dalam komputer.
mata plus saya bertambah sejak "menekuni" monitor
BalasHapustapi yang paling parah, gara-gara salah duduk di depan laptop (selama berjam-jam), ada darah dalam urine saya.
dan sayapun dimarahin dokter :D
Tuh kan, masalah sepele bisa jadi serius kan?
HapusMakanya, sayangi dan cintai dirim sendiri... Yuk, mari kita jaga kesehatan dari hal-hal kecil...
saya juga kenak nih, mata lelah merah dan perih. Salah satunya karena kurwng cahaya n kena radiasi huhu
BalasHapusRadiasi sinar biru yang dikeluarkan oleh layar monitor laptop emang jahat kak... Gak pandang bulu. Kita aja yang harus bisa mencegahnya...
HapusAda gejalanya yang mirip saya rasakan, sepertinya memang Computer Vision Syndrome ini dirasakan buat yang kerja dengan gawai dan berlama² dengan komputer
BalasHapusBetul banget. Selain durasi screen time, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya CVS. Yuk, cermati lagi artikel di atas yuk...
HapusSaya sering banget kalau kerja atau menonton lewat desktop mengalami pusing sampai mual, memang saya memiliki rabun jauh.. apakah itu termasuk Computer Vision Syndrome juga ya?
BalasHapusIya betul, itu bisa merupakan gejala CVS. Yuk, perbaiki gaya hidup yuk... Sayangi diri sendiri itu penting banget lo kak
HapusSaya pernah khawatir sama bayi saya dulu loh dok, kan katanya ada katarak bayi. Nah bayi saya waktu lahir itu matanya biru banget, trus lama-lama kok seperti abu-abu, pas sudah usia 3 bulan masih belum bisa melihat jelas, jadi saya bawa ke klinik mata. Alhamdulillah setelah dicek pakai pembesar kornea dan diteliti dokter, katanya normal saja. Nggak lama bisa respon gerakan. Terlalu takut duluan karena warna matanya yang terang.
BalasHapusBayi baru lahir jarak pandangnya hanya sekitar 30 cm, itu pun masih kabur. Umur 6 bulan bayi baru bisa melihat layaknya orang dewasa... Next, tunggu artikel di blog dokter taura tentang indra penglihatan bayi ya
Hapuswah di era pandemi ini memang kayanya orang banyak wfh yang waktunya kadang melebar jauh dari jam kerjanya, jadi banyak rentan mengalami CVS ini ya dok
BalasHapusBetul banget kak Shinta. Waspada akan gejala CVS ya... Healthy life style ya...
HapusBahaya juga dampak dari lama melihat manitor komputer/ laptop dan gadget. Dilemanya skrg semua kegiatan belajar dan bekerja menggunakan komputer dan gadget. Ditambah banyaknya aplikasinya yang membuat betah berlama di depan komputer dan gadget
BalasHapusDilema memang... Makanya harus jeli menjalankan tips cegah CVS. Salam sehat ya kak...
HapusTerima kasih atas ilmunya yg bermanfaat dok..
BalasHapusAnak saya selalu maen gadget setiap hari.. Beruntung sekarang sdh bisa dikontrol lewat aplikasi Google Family..
Jadi gadgetnya cmn bisa nyala 2 jam sehari..
Saya dapet pengetahuan baru lagi tentang computer vision syndrome, makasih ya dok, ini berguna banget informasinya buat ibu-bu yang anak-anaknya pegang gadget setiap hari.
BalasHapusSama-sama kak. Semoga bermanfaat ya...
HapusSelalu dan selalu suka dengan tulisan Bapak yang Satu ini, Dokter ANak yang produktif. Selalu inspiratif, dan tentunya semua yang disampaikan sangat menjawab kebutuhan orang.
BalasHapusWah, bermanfaat banget nih artikelnya, dok! Makasiiih!
BalasHapusOh iya dok, kalau saya kelamaan liat layar komputer itu kadang suka pusing-pusing, nyut-nyutan di pangkal hidung. Solusinya itu emang harus off dulu dan perbanyak makan juga istirahat. Ga setiap hari sih, tapi ada kali ya sebulan sekali kayak gini. Padahal kerjaan saya emang tiap hari di depan komputer.
Apakah ini masuk CVS?
Iya, masuk kategori CVS. Perhatikan tips cegah CVS ya...
HapusDari gejala-gejala yg dokter sebutkan diatas, hampir semua saya mengalaminya. Maklumlah, tiap hari bergelut dengan layar komputer. Tips diatas sangat membantu bgt dok. terimakasih...
BalasHapusSaya merasakan banyak gejala di atas. APalagi tiap hari memakai komputer. Sekarang malah fokus mata jadi lambat dan kalau mata lelah sekali tak ada jalan lain selain berhenti menulis dulu 1-2 hari
BalasHapusBener banget, komputer ini jadi kayak buah simalakama ya. Eh apa ya istilahnya. Mungkin kayak dua sisi mata uang. Di satu sisi ngasih manfaat yang banyak, tapi di sisi lain, ngasih efek yang merugikan. Ya itu tadi, computer vision syndrome. Bikin mata lelah, yang lama-lama bisa rusak. Udah banyak contohnya yang jadi bermata minus karena radiasi komputer. Salah satu solusinya ya mengganti komputernya dengan yang lebih aman. Dan juga mengatur penggunaan komputer.
BalasHapusMemang pandemi ini bikin anak makin banyak menghabiskan di depan layar komputer dan gadget ya.
BalasHapusOh ya Dok, apakah penggunaan mouse ada dampak negatif? Karena pada dua poin terakhir ditulis tentang mengajari anak keterampilan menggunakan komputer yang baik dan meminimalisir penggunaan mouse.
Masha Allah, penjelasan yang sangat runtut dan bermanfaat ditengah gempuran gadget sekarang doktet. Apalagi pengguna gadget bukan hanya orang tua, tapi juga anak-anak yang mana kebanyakan penggunaannya justru karena pembiasaan dari orang tua yang menjadikan gadget adalah senjata penenang anak. Sekiranya mulai usia berapa dok, sebaiknya orang tua mulai bisa memeriksakan kesehatan mata anak ? Selain dari pengaturan posisi anak saat menggunakan media elektronik, apakah ada nutrisi/lainnya yang disarankan untuk memelihara kesehatan mata nggih dok ? Terimakasih banyak dokter.
BalasHapusTerima kasih banyak dokter untuk informasinya mengenai computer vision syndrome. Benar sekali dokter, dulu saat bermain anak-anak biasanya berkumpul dan bermain berbagai permainan yang melatih fungsi motorik kasar, halus dan matematika, tetapi saat ini saat bermain anak-anak memang berkumpul tetapi fokus pada gadget masing-masing. Ternyata banyak sekali gejala yang bisa muncul dari penggunaan gadget pada anak-anak, seperti sakit kepala, mata kabur, nyeri leher, mata lelah, dll. Orang tua harus melakukan pengawasan dan pengelolaan yang baik ketika anak menggunakan gadget.
BalasHapusInformasi yang sangat bagus dokter, terima kasih nggih.
BalasHapusTernyata ridak hanya orang dewasa, anak juga bisa menderita Computer Vision Syndrome. Keadaan saat ini banyak anak yang sejak mengenal elektronik, sejak itu juga mengenal game di komputer atau tab dan ketagihan. Mohon izin bertanya dokter, mulai usia berapa nggih sebaiknya anak diperkenalkan alat elektronik seperti komputer/laptop sehingga bisa mencegah kejadian cvs ini ?
Alhamdulillah terima kasih banyak dokter, sangat menarik pembahasan artikelnya apalagi disaat ini anak anak kecil lebih banyak yang tergantung dengqn gadgetnya dibandingkan dulu jaman kakaknya atau orang tuanya nggih dok sehingga ini ilmu yang baru yang bisa diterapkan ke anak anak jaman sekarang. Izin bertanya nggih dok, bagaimana bila misal saya sebagai orang tua memberi tahu/mengarahkan supaya anak dapat duduk dalam posisi yang nyaman ketika sedang menggunakan komputer dan tidak terllau dekat dengan mata anak nggih? Karena kebanyakan anak sudah dicoba diberi tahu namun biasanya akan mengubah posisinya menjadi lebih maju dalam bebeberapa waktu dokter. Terima aksih banyak dokter
BalasHapusAlhamdulillah terima kasih banyak dokter atas informasi yang telah disampaikan. Pada era sekarang memang computer tidak jauh dari kita, apalagi jika anak anak sudah mengenal game maka akan mempunyai waktu yang lama di depan computer. Oleh sebab itu perlu dicermati bagi orang tua untuk selalu memonitor anaknya agar tetap bisa bersosialisasi dengan orang sekitar sehingga tidak ada “kecanduan” di depan computer. Beberapa hal bisa dilakukan seperti Batasi waktu anak didepan komputer. Beri jarak istirahat minimal setiap 20 menit. Mengatur posisi anak ketika didepan komputer, dengan mengatur jarak mata anak dengan layar minimal 18-20cm. Terima kasih dok informasi yang bermanfaaat ini. Izin share nggih.
BalasHapusZaman sekarang adalah era digital, masyarakat banyak menggunakan alat elektronik dalam kegiatan sehari-hari seperti tablet, laptop, note book, computer dan smartphone. Hal ini dapat menyebabkan Computer Vision Syndrome yaitu sekumpulan gejala seperti mata kabur, mata lelah, mata merah, kaku leher dan sakit kepala akibat terlalu seringnya mata terpapar oleh layar elektronik tersebut. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalaminya karena terlalu sering bermain gadget atau terpaksa mengikuti pembelajaran daring. CVS dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat anak tidak nyaman sehingga harus dicegah dengan cara mengatur posisi ketika menggunakan gadget, mengatur pencahayaan gadget, batasi waktu penggunaan dan rutin melakukan pemeriksaan mata
BalasHapusComputer Vision Syndrome adalah sekumpulan gejala akibat terlalu seringnya mata terpapar oleh layar computer, termasuk tablet, gadget maupun layer televisi. Tanda dan gejala Computer Vision Syndrome pada anak antara lain : Sakit kepala, Mata kabur, Nyeri leher, kaku leher, Nyeri bahu, Mata merah, Mata lelah dan tegang, Mata kering, Iritasi mata, Penglihatan ganda, Vertigo (kepala terasa berputar), dan lain sebagai nya. CVS dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan mata anak, Membatasi waktu anak didepan komputer dengan istirahat minimal setiap 20 menit, mengarur jarak mata anak dengan layar minimal 18-20cm, juga mengatur pencahayaan lampu.
BalasHapusComputer vision syndrome merupakan gejala yang timbul akibat dari penggunaan mata yang terlalu lama fokus pada layar komputer. Sakit kepala, mata kabur, nyeri leher jadi salah satu penyebabnha. Harus ada beberapa pengaturan atau tata cara yang harus dilakukan untuk mengurangi efek cvs ini antara lai mengatur arah pandangan dan cara duduk pada saat menggunakan komputer
BalasHapusComputer Vision Syndrome (CVS) adalah sekumpulan gejala akibat terlalu seringnya mata terpapar leh layar komputer, termasuk tablet, gadget maupun layar televisi. beberapa hal yang dapat menyebabkan CVS yaitu sedikitnya cahaya saat menggunakan komputer, rasa silau pada layar komputer, posisi yang tidak nyaman, jarak antara mata dan layar komputer, masalah mata yang tidak terkoreksi dengan baik misalnya silinder.
BalasHapusGejala dan tanda CVS pada anak antara lain sakit kepala, mata kabur, nyeri leher, kaku leher, nyeri bahu, mata merah, mata lelah dan tegang, mata kering, penglihatan ganda, vertigo, polypia, kesulitan memfokuskan mata kembali. cara untuk mengurangi/mencegah CVS yaitu pertama rajin melakukan pemeriksaan mata. Kedua, membatasi waktu anak di depan komputer dengan meberi jarak istirahat minimal 20 menit. Ketiga, mengatur posisi anak ketka didepan komputer, sudah sesuai atau belum dengan ukuran tubuh anak dan atur jarak mata anak dengan layar minimal 18-20 cm. Keempat, mengatur pencahayaan lampu.
Computer Vision Syndrome adalah sekumpulan gejala akibat terlalu seringnya mata terpapar oleh layar computer, termasuk tablet, gadget maupun layer televisi. tidak dipungkiri semua kegiatan di zaman modern ini memang menggunakan gadget. dari kegiatan hiburan, permainan untuk anak, hingga pembelajaran, semua berbasis digital. dimana semakin lama menggunakan komputer maka akan semakin meningkat rasa ketidaknyamanan pada mata. sehingga pencegahan pada anak memang harus tegas dilaksanakan termasuk waktu anak dalam penggunaan dan posisi serta pencahayaan yang baik.
BalasHapusTerimakasih dokter untuk informasinya, anak memang sering tidak menyadari mereka sudah berapa lama berada di depan komputer, laptop, televisi, tablet atau gadget. Mulai dari masalah ergonomis sampai lama terpapar cahaya oleh alat" tersebut bisa menyebapkan CVS. Semoga tips untuk mencegah CVS dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari hari agar terhindar dari CVS.
BalasHapusTerima kasih banyak dokter atas artikelnya, penjelasannya sangat mudah dipahami 🙏
BalasHapusSaya setuju sekali dengan dokter, saya ingat saat pandemi covid19 kemarin saya sempat merasakan gejala gejala dari CVS ini, dan itu membuat saya menjadi sangat tidak nyaman, selalu pusing dan mata perih saat melihat layar laptop, entah untuk kuliah daring atau mengerjakan tugas tugas.
Terima kasih juga dokter sampun memberikan tips untuk mencegah terjadinya CVS 🙏
Informasinya sangat menambah wawasan saya dokter, sebelumnya izin bertanya dokter, selama pandemi kan adek2 mulai dari tk smpai sampai SMA sekolahnya online dokter, apakah CVS ini berpengaruh dalam tumbuh kembang anak nggih dokter ? Terimakasih dokter
BalasHapusWaduh, salfok sama judulnya😅
BalasHapusSehabis membaca tentang ini saya jadi wondering bagaimana ya cara bijak mendidik anak saya nanti? Utamanya berkaitan dengan penggunaan gawai dan komputer nantinya. Saya tetap meyakini kalau pasti ada cutoff dimana anak dinilai siap memegang barang elektronik untuk kebutuhan dan keperluannya. Tapi tentu saat dewasa dan realitanya nanti akan sangat banyak pertimbangan-pertimbangan lain terkait prinsip tersebut. Untuk itu saya harus banyak belajar tentang ilmu parenting, termasuk terkait CVS ini. Terima kasih banyak Dokter
MasyaAllah pembahasannya sangat menarik sekali dokter, memang tidak bisa dipungkiri jika kita sehari-hari tidak akan bisa lepas dari penggunaan barang-barang elektronik, seolah-olah sudah menjadi hal yang tidak bisa lepas dari kita. Namun ternyata memang ada pada beberapa kondisi seperti yang sudah dijelaskan panjang lebar lewat artikel ini bahwa Computer Vision Syndrome ini merupakan sekumpulan gejala akibat terlalu seringnya mata terpapar oleh layar computer, termasuk tablet, gadget maupun layer televisi. tidak dipungkiri semua kegiatan di zaman modern ini memang menggunakan gadget. Tak jarang saya sendiri juga merasakan gejala dari CVS ini, namun setelah membaca artikel ini saya jadi tau ada tips untuk mengatasinya. Terimakasih atas sharing ilmunya dokter, sangat bermanfaat sekali.
BalasHapusTerima kasih dokter atas sharing ilmunya ini. Di zaman digital dan sejak pandemi Covid-19 ini memang penggunaan alat elektronik dalam kegiatan sehari-hari seperti tablet, laptop, note book, computer dan smartphone semakin meningkat. Hal ini dapat menyebabkan Computer Vision Syndrome yaitu sekumpulan gejala seperti mata kabur, mata lelah, mata merah, kaku leher dan sakit kepala akibat terlalu seringnya mata terpapar oleh layar elektronik tersebut. Untungnya dalam artikel ini juga dijelaskan tentang tips mencegah CVS sehingga dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari agar terhindar dari CVS.
BalasHapusTerimakasih dokter telah membuat lanjutan terkait efek-efek gadget yang lainnya. CVS sering kali kita jumpai pada orang dewasa, terutama pada orang-orang yang bekerja atau menatap layar komputer maupun gawai dalam jangka waktu lama. Namun seiring berjalannya waktu CVS juga banyak menyerang anak-anak. hal ini dikarenakan anak-anak sering menggunakan gadget dalam jangka waktu lama. Artikel sebelumnya membahas efek gadget terkait claw text (gangguan pada tangan) pada artikel ini ternyata penggunaan gadget juga berdampak pada kondisi penglihatan. Semoga para orang tua lebih bisa membatasi penggunaan gadget pada anak-anak agar tidak mengganggu kesehatan fisik maupun mental.
BalasHapusSejak pandemi covid-19 penggunaanalat elektronik spt smartphone dan laptop seakan menjadi makanan sehari-hari. Bagaimana tidak semua proses pembelajaran, meeting dan hal-hal penting lainnya dilakukan secara daring. Tanpa disadari dapat menyebabkan CVS yg merupajan kumpulan dari gejala seperri mata merah, mata lelah dan kaku pada leher.
BalasHapusMasyaallah pembahasan yang sangat menarik sekali dokter. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa terjadinya pandemi covid 19 ini sangat berpengaruh pada semua aspek. Terlebih lagi bagi anak-anak yang mengharuskan mereka harus tetap sekolah tetapi ditengah keadaan pandemi, salah satu caranya adalah dengan menggunakan media elektronik baik laptop maupun handphone. Sadar ataupun tidak kondisi ini dapat mengakibatkan terjadinya CVS pada anak. Yang gejala dan tandanya salah satunya adalah mata lelah dan berair. Hal ini diakibatkan karena sering terpaparnya mata oleh layar gadget. Namun tenang, dalam artikel ini pun juga sudah dijelaskan cara pencegahan CVS yang dapat diterapkan didalam kehidupan sehari-hari. Terimakasih banyak dokter
BalasHapusDi era covid, semua kegiatan dilakukan secara daring atau online sehingga membuat masyarakat banyak menggunakan komputer dan gadget lain untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Terutama anak-anak yang masih sekolah, yang tadinya dilakukan secara tatap muka di gedung sekolah sekarang berubah menjadi menatap layar komputer atau hp yang durasinya bisa dibilang tidak sebentar sehingga memungkinkan banyak anak yang mengalami computer vision syndrome seperti yang sudah dijelaskan diatas. Dengan adanya artikel ini, kita bisa memahami bagaimana gejala-gejala munculnya CVS ini dan bagaimana cara memcegahnya sehingga anak-anak atau orang dewasa yang bekerja secara online atau “work from home” bisa meminimalisir keluhan-keluhan fisik akibat penggunaan komputer atau gadget yang terlalu lama
BalasHapusMasya Allah materinya sangat menarik dan mencerahkan dokter. Memang dalam kehidupan sehari hari kita tak mungkin terlepas dari adanya gadget baik dari hp maupun laptop. Setiap teknologi memiliki banyak sisi positif dan sisi negatif, sisi positifnya adalah kita dimudahkan, bisa bekerja dan belajar dengan sangat mudah namun sisi negatifnya adalah bertambahnya screentime salam sehari yang dapat membahayakan kesehatan mata kita. Beberapa hal bisa dilakukan seperti membatasi waktu didepan komputer. Beri jarak istirahat minimal setiap 20 menit. Mengatur posisi ketika didepan komputer, dengan mengatur jarak mata dengan layar minimal 18-20cm. Terima kasih dok informasi yang bermanfaaat ini. Izin share nggih dokter.
BalasHapusPembahasan yang ini sangat menarik buat saya. Bukan hanya anak-anak, tetapi saya sendiri juga mengalami hal ini. Setelah membaca, jadinya saya tahu batasan berapa lama saya harus bertahan di komputer/laptop.
BalasHapusDi era digital saat ini, masyarakat banyak menggunakan perangkat elektronik seperti tablet, laptop, notebook, komputer, dan smartphone dalam aktivitas sehari-hari.
BalasHapusHal ini dapat menyebabkan sindrom penglihatan komputer atau Computer Vision Syndrome, yaitu kumpulan gejala seperti penglihatan kabur, mata lelah, mata merah, bahu kaku, dan sakit kepala yang disebabkan oleh seringnya mata terpapar layar elektronik.
Bukan hanya orang dewasa saja yang bisa mengalami situasi ini karena terlalu sering bermain gadget atau terpaksa mengikuti pembelajaran online.
CVS dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan ketidaknyamanan pada anak.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan dengan mengatur posisi saat menggunakan perangkat, mengatur pencahayaan perangkat, membatasi waktu penggunaan, dan melakukan pemeriksaan mata secara rutin.
Terimakasih dokter, wah disini pasti banyak sekali yang pernah mengalami computer vision syndrome, karena saya sendiri seringkali merasakan keluhan ini, tidak tega apabila ini dirasakan oleh anak anak. Maka pentingnya bagi orangtua untuk mengajak anak berkegiatan lain dan mengedukasi posisi yang baik
BalasHapusZaman sekarang sudah marak sekalu orang tua membiasakan anaknya bermain gadget terlalu sering. Padahal, terlalu sering terpapar perangkat elektronik banyak dampak negatif pada anak lho. Salah satunya yakni CVS yang ternyata bisa terjadi pada anak. Sebagai orang tua hendaknya memberikan batasan waktu screentime pada anak agar anak tidak terkena CVS.
BalasHapusSebagai seorang pelajar yang hidup di era moderenisasi dan sangat sering menggunakan laptop maupun gadget sungguh menjadi tantangan untuk tetap menjaga tubuh agar tetap ergonomis saat menggunakan laptop maupun gadger
BalasHapus