World Health Organization (WHO), American Academy of Pediatrics (AAP), American Academy of Family Physicians (AAFP) dan Ikatan dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ASI eksklusif didefinisikan sebagai pemberian ASI tanpa suplementasi makanan maupun minuman lain, baik berupa air putih, jus, ataupun susu selain ASI. Jadi, sejak lahir hingga usia 6 bulan bayi hanya diberikan ASI saja.
Kewajiban untuk memberikan ASI Eksklusif tercantum pada pasal 6 Peraturan Pemerintah (PP) nomor 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
ASI dan Menyusui
Dilansir dari lamam IDAI, Air susu Ibu dan menyusui adalah 2 hal penting yang merupakan kelanjutan fungsi plasenta dalam memenuhi kebutuhan bayi untuk mendapat nutrisi (makanan) terbaik dan perlindungan berupa zat-zat kekebalan di dalam ASI yang menghindarkan bayi dari segala macam penyakit.
Dua kebutuhan bayi tadi masih disempurnakan dengan fungsi lain yang tidak kalah pentingnya yaitu proses stimulasi yang terjadi selama proses menyusui.
Stimulasi atau rangsangan terhadap 5 panca indra bayi sejak kelahiran akan mengoptimalkan perkembangan otak bayi pada bulan bulan pertama kelahiran paling sensitif terhadap rangsangan yang diterima melalui panca indranya.
Proses menyusui yang melibatkan 5 indra bayi yang terdiri dari indera penciuman, pendengaran, kulit, pengecapan dan bahkan indra penglihatan. Bayi baru lahir mempunyai penciuman yang sangat baik, sehingga dimanfaatkan untuk melakukan iniasi menyusu dini.
Indera pendengaran yang sudah sempurna jauh sebelum kelahiran terjadi (bayi dapat mendengar sejak belum dilahirkan usia 20 minggu kehamilan), memberi kesempatan bayi untuk mendengar napas, suara dan degup jantung ibu selama proses menyusui. Kulit bayi dimana terletak banyak reseptor syaraf akan menerima begitu banyak rangsangan saat bayi di dekap selama menyusui.
Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ASI Eksklusif
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif, yaitu faktor ibu, faktor bayi, faktor cara menyusui dan faktor lingkungan.
Faktor lingkungan sangat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap keberhasilan menyui eksklusif. Suasana yang nyaman dan kondusif sangat diharapkan oleh busui. Tidak hanya itu, dukungan nyata dari orang-orang di sekitar busui sangat berpengaruhdalam membentuk mindset dan suasana hati busui. Di sinilah peran ayah sangat besar.
Seorang ibu yang melahirkan tanpa didampingi oleh suami, tentu akan berbeda dengan ibu yang selalu didampingi suami dalam melewati masa-masa yang mendebarkan dan memorable itu. Selain attachment dengan si buah cinta, dukungan yang nyata terhadap ibu melahirkan yang akan memasuki fase baru dalam hidupnya, akan sangat berarti dalam meningkatkan rasa percaya diri dan suasana yang kondusif untuk menyusui.
Dalam artikel ini, saya ingin menitikberatkan tentang peran ayah dalam mendukung kesuksesan ASI eksklusif.
Dikenal adanya istilah "Ayah ASI".
Apa yang dimaksud dengan Ayah ASI? Apa saja ciri-ciri Ayah ASI?
Ayah ASI: Ayah Masa Kini
Urusan “Menyusui” ternyata bukan hanya monopoli seorang ibu. Walaupun cairan ASI keluar dari kedua payudara ibu, namun dukungan dan support dari orang-orang disekitar busui adalah sangat penting.Seorang ayah sebagai belahan jiwa dari busui berperan besar dalam menyukseskan keberhasilan menyusui eksklusif.
Ketika seorang pria menyunting gadis pujaannya, disitulah dimulai bersatunya energi dari dua insan yang berbeda jenis kelamin hingga menghasilkan pembuahan, kehamilan, kelahiran dan menyusui. Proses alamiah tersebut merupakan proses yang tidak terputus dan setiap proses akan menentukan kualitas mata rantai berikutnya. Dalam menjalani siklus ini, kebersamaan (suami dan istri) akan sangat menentukan hasil akhir.
AYAH ASI adalah sebuah istilah yang merujuk pada para ayah yang mendukung penuh proses menyusui dari seorang ibu ke bayinya melalui pola pikir dan tindakan nyata, dimana “dukungan” ini dimulai sejak awal kehamilan.
Ciri AYAH ASI
Tak semua ayah layak disebut Ayah ASI. Komitmen saja, tidak cukup. Harus ada wujud nyata dalam memberikan dukungan pada busui. Tidak cukup hanya dukungan moril.
1. Ciptakan Suasana Nyaman
Ayah ASI harus senantiasa menciptakan suasana kondusif bagi busui, yaitu suasana yang nyaman untuk ibu. Suasana yang happy, riang gembira, penuh tawa canda akan merangsang pengeluaran hormon oksitosin, salah satu hormon yang berperan penting dalam sekresi ASI.
2. Dukungan Emosional
Ayah ASI harus memberikan dukungan emosional dan fisik kepada ibu. Keterlibatan ayah tersebut turut menentukan kelancaran refleks pengeluaran ASI (let down reflex) yang dipengaruhi emosi ibu.
Saat busui menghadapi masalah yang berhubungan dengan proses laktasi, ayah ASI harus merasa bahwa masalah itu adalah masalah bersama, sehingga mempunyai tanggung jawab dalam mencari solusinya, mulai dari menggali informasi di internet, mencari alat bantu menyusui, hingga berkonsultasi ke dokter atau konsultan laktasi.
3. Melek ASI
4. Ikuti Seminar ASI
5. Jadi Anggota Komunitas Pro-ASI
6. Cari Sarana Kesehatan yang Pro-ASI
7. Berperan Aktif Merawat Bayi
Salah satu ciri ayah ASI yang paling mencolok adalah turut aktif meringankan beban ibu saat mengasuh anak seperti misalnya membantu menggantikan popok bayi, memandikan bayi, atau ikut bangun saat bayi menangis di tengah malam. Hal-hal kecil seperti itulah yang membuat ibu merasa senang dan merasa diperhatikan oleh ayah. Kegiatan kecil berdampak besar ini, juga akan meningkatkan bonding antara ayah dan bayi.
Bagus sekali dokter saya setuju karena pada dasarnya anak itu buah hati kedua orang tua bukan hanya buah hati ibu jadi ayah juga harus ikut ambil peran serta dalam mengasuh anak agar meningkatkan bounding juga antara anak dengan ayah
BalasHapusKelak, kak Budian juga harus jadi AYAH ASI ya... Janji!
BalasHapusSetujuu dokter peran ayah sangat amat penting dalam mendukung menyusui dengan ASI secara eksklusif terutama dalam memberikan dukungan emosional dan fisik kepada ibu sehingga membantu refleks pengeluaran ASI yang dipengaruhi emosi ibu.
BalasHapusterimakasih dokter atas ilmunya sangat informatif..
Izin share nggih dokter
Alhamdulillah, makasih ya sudah berkunjung ke blog dokter taura. Monggo dishare... Cocok buat para calon ayah...
HapusSubhanallah kontennya menarik sekali dokter, terimakasih banyak dokter atas ilmunya. Saya setuju dengan artikel yang njenengan tulis ini dokter, memang seharusnya suami mendukung dalam pemberian ASI bagi buah hati karena hal tersebut memang merupakan tanggung jawab bersama baik bagi suami maupun istri. Mohon izin bertanya dokter apabila ada seorang pasien yang memiliki suami yang selalu disibukkan dengan pekerjaan, sehingga jarang bertemu dengan istrinya bagaimana kita sebagai dokter memberikan KIE kepada pasien agar suami tetap menjadi ayah ASI yang memberikan dukungan kepada busui? Terimakasih, Wassalamualaikum wr.wb.
BalasHapusTugas utama seorang ayah adalah mencari nafkah. Dukungan terhadap busui di era globalisasi ini, bisa dalam bentuk yg berbeda. Yang penting upaya itu ditunjukkan nyata pd pasangan, sehingga busui merasa "tidak sendiri"
HapusSangat setuju dokter karena nantinya menjadi ayah ASI berarti memberi dukungan penuh kepada sang ibu agar dapat berhasil dalam proses menyusui. Dukungan
BalasHapussang ayah sangat berarti bagi ibu. Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI khususnya ASI eksklusif karena ayah turut menentukan kelancaran menyusui ibu di mana hal itu sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi/ perasaan ibu. Artikel dokter sangat membantu menyadarkan ayah yang mungkin masih belum aware terhadap pentingnya ASI eksklusif, terima kasih banyak atas ilmunya dokter.
Terima kasih kak... Semoga segera dipertemukan jodoh yang melek ASI ya, bukan melek pabrik ASI...
HapusBenar sekali dok, peran ayah asi juga berpengaruh banget mendukung kelancaran ibu mengAsihi sang buah hati selama 2 tahun. Itupun juga tertera dalilnya dlm Alquran. Semoga semakin byk yg teredukasi dg artikel pak dokter disini. Terimakasih dok
BalasHapusMakasih mbak Windi... Peran ayah memang sangat besar dalam keluarga. Tidak hanya masalah ASI, tapi semua masalah pengasuhan anak
HapusDok kalau ASI sampai lebih dari 2th boleh nggak sih? Ada pengaruhnya nggak baik buruknya?
BalasHapusGak papa kok. Anak saya sampai 3 tahun. Tapi di surat albaqoroh sudah diperintahkan lo: sempurnakan menyusui hingga 2 tahun.
HapusBener banget dok.. Peran seorang ayah ini berbengaruh banget khususnya untuk seorang istri setelah melahirkan.. Karena ASI Eksklusif ini penting banget ya.. Gratis dan punya gizi yang tinggi.. Tapi perlu pendampingan dan support dari semua pihak khususnya seorang Ayah :)
BalasHapusKarena ASI itu gratis, bisa jadi motivasi tersendiri bagi para ayah untuk mendukung ASI eksklusif... Bener gak sih?
HapusTerasa banget sih ngaruhnya ke produksi asi saatbada dukubgab dari suami. Apalagi kalau udah dibantu pijat oksitosin, hmm auto deras deh.
BalasHapusSejauh ini faktor lingkungan sangat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap keberhasilan menyusui.
Alhamdulillah anakku lulus asi x 6 bulan ini.
Alhamdulillah... Semangat ya mom sudah berhasil nengASIhi eksklusif. Ini masih awal lo, ke depan tugas menantang lainnya sudah menanti.... Salam sehat buat mom sekeluarga
HapusArtikel yang sangat bagus, Dok! sepertinya di lingkungan saya masih banyak ayah-ayah yang belum melek tentang ASI. Setiap suami wajib baca ini sih biar bisa jadi true support system bagi istri yang mengandung anaknya. kebanyakan suami hanya fokus mencari nafkah dan kurang perhatian perihal ini..
BalasHapusYes, aku dulu juga merasa bahwa menyusui itu urusan ibu-ibu. Tapi sejak mendalami masalah ASI, hingga berguru ke thailand sana, aku jadi paham, bahwa sebenarnya bayi itu menyusu dari 3 payudara, yang ketiga adalah ayah asi
HapusBaru tau nih ada komunitas ayah asi dok, next ku minta suami ikutan aah
BalasHapusDulu sempat booming mbak di twitter... Coba search deh di twitter, lihat berapa followernya...
Hapusmasya ada toh komunits ayahpro asi keren ih,.. alhamdulillah bersyukur lah para istri yang menjalani peran sebagai ibu dengan dukungan full dari pasangannya ya.
BalasHapusharus banyak bersyukur nih.
aku jatuh hati nih sama quotenya menyusui tak hanya soal nutrisi terbaik melainkan dukungan terbaik juga .
itu terjemahan versi aku hwakaka
sebab aku sangat merasakan itu, rasa-rasanya gak bisalah aku lulus asi ekslusif dan sleanjutnya kalo suami ndak bisa diajak kerjasama . alhamdulillah duo bayiku lulus asi ekslusif dan sapih dengan cinta
btw, selalu kece ilustrasinya nih dokter
Mbak Hamim, dulu di twitter pernah booming akun "ayah asi" , sampai ada bukunya segala. Istilah "ayah asi" bukan istilah baru buatanku. Tapi sudah ada sejak dulu. Coba browsing deh... Hehehe... Toss buat pak Hamim ya...
HapusArtikel yang mantap dok. Jadi saya bisa share ke suami. Mumpung momennya pas. Hihi terimakasih dok artikelnya
BalasHapusSecara naluri, seorang suami melihat istrinya menyusui bayinya tanpa mengenal waktu, membuat suami berkata dalam hati "pilihanku ternyata tepat". Jadi, gak perlu dg kata-kata... Buktikan saja bahwa aku adalah istri yang layak disayang dan dipertahankan hingga akhir hayat...
HapusBener bener banget sekarang ya dok, peran ayah itu juga bakal berpengaruh pada kembang tumbuh anak. Aku makin aware kalo gini buaf menemukan seseorang yang nantinya juga bis bantu buat mengAsihi..
BalasHapusHarus sama visi dan misi nya dalam mengarungi (sisa) hidup bersama. Salah satu komitmen yang sebaiknya dibicarakan pranikah adalah masalah ASI dan parenting. Intinya: bikinnya berdua, merawatnya harus bersama
HapusSangat setuju dokter. Karena pada dasarnya dukungan emosional sangat penting demi keberhasilan menyusui pada ibu. Se sibuk apapun seorang ayah, tetaplah berkewajiban untuk mendukung ibu memberikan ASI eksklusif.
BalasHapusTerima kasih bnyak dokter ilmu ini bisa sangat bermanfaat bagi calon" ayah nantinya
BalasHapusMasya Allah dokter.. sangat menarik dan bermanfaat jadi bisa saya share ke suami dok .. terimakasih dokter
BalasHapusSe sibuk apapun seorang ayah, tetaplah berkewajiban untuk mendukung ibu memberikan ASI eksklusif.
BalasHapusBetul banget. Walaupun tugas utama mencari nafkah, tapi mendukung ASI eksklusif itu penting juga
HapusPengen sekali bisa asi ekslusif , atau sampe 2 tahun gitu.
BalasHapusTapi mungkin saya kurang beruntung, dikarenan banyak faktor...hehe
Kalau suami sih mendukung dok
ASI memang is the best.
Terima kasih infonya dok ,
Selalu ada kesempatan kedua, ketiga dst untuk berbuat kebaikan. Bertekad untuk kelak bisa jadi "Nenek ASI"
HapusTerima kasih banyak dokter atas informasinya 🙏
BalasHapusMenjadi sosok suami dan ayah memang bukan hal yang mudah, dan persepsi mengenai urusan anak adalah tanggung jawab seorang istri atau ibu sudah bukan zamannya lagi 😁 sekarang ayah juga harus berperan aktif demi kebaikan buah hati dalam hal pemenuhan nutrisi dari ASI 😁
Setuju dokter, menyusui itu gak melulu tentang ibu, dalam hal merawat dan mendidik anak harus kedunya ikut berperan seperti halnya sebutan "ayah asi" , anak juga perlu kasih sayang dari kedua orang tua tidak hanya dari ibu saja.
BalasHapusFaktor lingkungan menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasialn ASI ekslusif, suasana aman dan nyaman sangat penting bagi seorang busui termasuk dukungan dari orang orang disekitar ibu khususnya sang suami, suami yang baik harus bisa memberikan dukungan secara emosional maupun fisik agar bisa menciptakan suana yang nyaman bagi seorang busui. terimakasih banyak dokter untuk ilmunya sangat berguna dan menjadi bekal untuk kami nntinya.
BalasHapusTerimakasih banyak dokter untuk ilmunya. Saya rasa artikel ini wajib dibaca oleh seluruh laki-laki, terutama yang ingin menikah. Biasanya bapak-bapak berpikir bahwa keberhasikan menyusui ada pada ibu padahal sang bapak juga sangat berperan penting
BalasHapusnah dari sini kita dapat memhami bahwa sukses memberikan ASI pada anak tidak hany peran dari seorang ibu tetapi ada peran seorang ayah di dalamnya. terima kasih nggih dokter atas ilmu yang dokter berikan menjadikan saya menambah wawasan.
BalasHapus