“Dok, bayi saya umur satu bulan, kenaikan berat badannya hanya
400 gram dari berat lahir. Selama ini hanya saya beri ASI eksklusif.”
“ASI-nya lancar, Bu?”
“Itu dia, Dok. Saya merasa ASI saya tidak lancar.”
Percakapan di atas sering banget terjadi di ruang praktik maupun
saat konsultasi daring. Seperti sore itu, seorang wanita muda panic setelah
tahu bahwa kenaikan berat dabad bayinya di bawah standar normal.
Ibu muda yang hobi menulis jurnal itu merasa bahwa pemberian
nutrisi pada bayinya sudah optimal. Pemberian ASI eksklusif dirasakannya sudah
sesuai saran bidan.
Drama di atas sering banget terjadi di masyarakat. Seperti
emak-emak pada umumnya, busui pasti panik kan melihat pertumbuhan anaknya mengalami
hambatan?
Tiga Langkah Penting yang Harus Busui Lakukan
Apa yang harus dilakukan oleh busui saat menghadapi drama
seperti ini?
Gempil! ikuti tutorial berikut ya…
Pertama: Pastikan bahwa produksi ASI cukup. Kecukupan ASI
ini bisa kita pantau kok. Caranya bagaimana? Tunggu ya…
Kedua: Pastikan bahwa posisi menyusui sudah benar. Kegagalan
pemberian ASI eksklusif bisa disebabkan oleh 3 faktor: faktor ibu, faktor bayi
dan faktor “proses menyusui”. Dari ketiga faktor diatas, faktor terakhir inilah
yang paling sering terjadi.
Ketiga: Jika kecukupan ASI sudah terjamin, cara menyusui
sudah benar, tetapi berat badan bayi masih di bawah standar, segera
konsultasikan bayi Anda ke Dokter Spesialis Anak terdekat. Mintalah skrining
pemeriksaan jantung bayi dengan echocardiografi.
Tanda Kecukupan ASI
Setelah proses menyusui usai, masih ada tugas yang harus diemban oleh busui.
Mengamati bayi pasca menyusu adalah aktivitas penting yang bisa memberikan beberapa informasi vital.
Berikut adalah tanda kecukupan produksi ASI:
- Bayi tampak tenang dan kenyang setelah selesai menyusu
- Bayi tidur nyenyak
- Bayi tampak ceria dan aktif saat bangun tidur
- Berat badan bayi naik
- Urine berwarna jernih (tidak pekat)
- Frekuensi buang air kecil 6-8 kali dalam 24 jam
- Warna feses (tinja) kuning
- Saat menyusu, tampak gerakan swallowing alias gerakan menelan yang bisa dirasakan dan didengar oleh busui.
- Payudara ibu terasa ringan atau “kosong” setelah menyusui
Cara Menyusui yang Benar
Setidaknya ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan cara meyusui yang benar:
- Posisi duduk ibu dan posisi bayi saat menyusu
- Posisi mulut bayi dan puting ibu
Selain itu, untuk bisa menyusui dengan baik dan benar dibutuhkan
pengetahuan yang memadai tentang ASI dan tips ASI lancar atau cara mudah bikin ASI melimpah.
Posisi Badan Ibu dan Badan Bayi:
- Ibu duduk atau berbaring dengan santai. Hindari posisi kaki yang menggantung
- Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.
- Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
- Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala. Hindari memegang leher dan atau belakang kepala bayi saat bayi menyusu
- Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara
- Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu
- Dengan posisi seperti ini telinga bayi akan berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
- Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan
pantat bayi dengan lengan ibu.
Posisi Mulut Bayi dan Puting Ibu
- Payudara dipegang dengan ibu jari diatas jari yang lain menopang dibawah (bentuk C) atau dengan menjepit payudara dengan jari telunjuk dan jari tengah (bentuk gunting), dibelakang areola (kalang payudara)
- Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflek) dengan cara menyentuh puting susu, menyentuh sisi mulut puting susu.
- Tunggu sampai bayi bereaksi dengan membuka mulutnya lebar dan lidah ke bawah
- Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan cara menekan bahu belakang bayi bukan bagian belakang kepala
- Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadapan- hadapan dengan hidung bayi
- Kemudian masukkan puting susu ibu menelusuri langit- langit mulut bayi
- Usahakan sebagian aerola (kalang payudara) masuk ke mulut bayi, sehingga puting susu berada diantara pertemuan langit- langit yang keras (palatum durum) dan langit- langit lunak (palatum molle)
- Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerah sehingga ASI akan keluar dari sinus lactiferous yang terletak dibawah kalang payudara
- Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak perlu dipegang atau disanggah lagi
- Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada payudara dengan hidung bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal itu tidak perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu
- Dianjurkan tangan ibu yang bebas, dipergunakan untuk mengelus- elus bayi
Jadi menyusui itu bukan kegiatan yang asal-asalan, butuh pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk bisa menyusui dengan benar. Dengan menerapkan cara menyusui yang benar, produksi ASI akan terjamin kelancarannya dan bayi akan menikmati proses menyusu. Berat badan bayi pun akan naik dengan sendirinya.
Proses Menyusui: Bukan Sekadar Memberikan Nutrisi
Menyusui memang identik dengan memberikan nutrisi bayi atau
membuat bayi kenyang. Namun, dibalik itu ada aktivitas yang tak kalah penting.
Berikut beberapa fakta lain tentang menyusui:
Saat menyusui bayi,bunda bisa melakukan stimulasi dan bahkan
melakukan deteksi dini adanya penyimpangan tumbuh kembang bayi.
Jarak pandang bayi baru lahir hingga umur 6 bulan sekitar
40-50 cm. Ini sama dengan jarak antara mata bayi dengan bata ibu saat proses
menyusui. Jadi, menjaga kontak mata antara ibu dan bayi merupakan stimulasi
yang perfect.
Kontak mata antara ibu dan bayi saat proses menyusui, merupakan perfect stimulation
Saat itu kita bisa memastikan kontak mata ibu dan bayi
berjalan dengan baik atau tidak. Kondisi yang bisa dideteksi secara dini kalau
sulit kontak mata adalah autism.
Selain itu, kita juga bisa memperhatikan apakah si kecil
melihat dengan baik wajah ibunya, lalu memberikan respons. Kalau penglihatan bayi:
baik, maka di usia 2-3 bulan akan memberikan respons senyum.
Saat proses menyusui, bayi juga bisa membau bau badan
ibunya. Bau alami ini akan merangsang serabut syaraf pembauan bayi yang akan
diteruskan ke jaringan otak dan selanjutnya akan merangsang pertumbuhan sel-sel
otak. Jadi busui disarankan untuk tidak menggunakan wewangian saat menyusui.
Saat proses menyusui, bayi juga akan merasakan detak jantung
ibu seperti saat dia berada dalam rahim ibu. Ini akan membuat nyaman bayi dan
akan membuat berat badan bayi naik dengan pesat.
Jadi, keuntungan yang nyata saat kita memberikan “direct
breastfeeding” adalah bonding.
Bonding ini bukan hanya berarti kontak fisik antara ibu dan
bayi, tetapi juga hubungan atau ikatan batin antara ibu dan anak.
Ikatan batin yang erat, mesra, dan selaras yang diciptakan
seawal dan sepermanen mungkin sangat penting, karena (1) turut menentukan
perilaku anak di kemudian hari, (2) menstimulasi perkembangan otak anak, (3)
merangsang perhatian anak kepada dunia luar, (4) menciptakan kelekatan (attachment)
antara ibu dan bayi.
Pemenuhan kebutuhan emosi ini (asih) dapat dilakukan dengan melakukan kontak sedini mungkin, yaitu dengan mendekapkan bayi pada ibunya sesegera mungkin setelah lahir (inisiasi dini).
Kesimpulan
Dengan menerapkan cara menyusui yang benar, ASI akan
diproduksi dengan lancar dan tumbuh kembang bayi akan menjadi seperti yang kita
harapkan.
Dengan menerapkan cara menyusui yang benar, akan menimbulkan
kontak fisik (kontak kulit), psikis (kontak mata), suara, dan penciuman sedini
mungkin yang turut memegang peran penting terhadap keberhasilan menyusui.
Interaksi yang timbul pada saat ibu menyusui bayi akan meningkatkan hubungan batin
ibu dan anak, menimbulkan rasa aman pada bayi yang kelak akan meningkatkan rasa
kepercayaan diri seorang anak.
Selamat siang dok, dulu saat aku menyusui Rachel dan Glory pernah melakukan kesalahan yaitu menyusui sambil tidur, kejadiannya subuh. Saat itu aku ngantuk sekali sementara Glory rewel minta susu. Akhirnya sambil terkantuk-kantuk puting susu meleset hingga menutupi hidung Glory. Saya baru terbangun setelah Glory tersedak dan nangis. Pengalaman yang tak terlupakan. Thanks dok sudah berbagi tips.
BalasHapusSerem juga ya kak pengalaman nya... Sebentar lagi jadi nenek, sudah banyak banget dong bekalnya... Yuk jadi #nenekasi
HapusWaktu anak pertama gitu dok, banyak dramanya pas menyusui 🥲
BalasHapusTernyata kontak mata saat menyusui bisa deteksi dini autism ya dok, wah baru tau, makasih ilmunya dok
selalu ada drama dalam proses menyusui... Jadi pelajaran berharga pada akhirnya...
Hapushwoooooo banyak ilmunyaaa. saya ga pernah punya pengalaman langsung dengan bayi. tapi seru juga baca catatannya. menyusui itu bukan sekadar memberi asi ya, dok. tapi juga menjalin komunikasi, membangun ikatan kasih sayang 💕
BalasHapusBetul banget mbak Dhenok. Menyusui itu bukan hanya soal nutrisi... So Complicated
HapusAnakku Alhamdulillah ASI eksklusif bahkan umur 4 tahun masih nenen. Akhirnya disapih pake brotowali, soalnya udh TK. Ahaha
BalasHapusSaya baru tahu lho, brotowali bisa untuk menyapih ASI. MAkasih ya atas sharing pengalamannya
HapusTernyata tidak hanya ibu saja ya dokter yang perlu belajar bagaimana cara menyusui yang baik dan benar, tapi bayinya pun ikut belajar juga, yang berawal dari membau aroma ibu, sehingga terjadi "bonding" antara ibu dan anak. Saya izin bertanya dokter, apakah direkomendasikan nggih konsumsi vitamin pelancar ASI? karena jaman sekarang banyak sekali olshop yang menjual vitamin ASI dokter.
BalasHapussetuju. Asi itu bukan masalah nutrisi saja. Tapi stimulasi juga.
HapusJadi banyak hal yang perlu diperhatikan ya doker saat menyusui, mulai dari kecukupan ASI hingga cara menyusui yang benar agar usaha menyusui ibu bisa berhasil. Manfaat menyusui juga tidak hanya untuk memenuhi nutrisi bayi, tapi dapat bermanfaat untuk melihat apakah ada kelainan pada bayi serta untuk bonding antara ibu dan anak.
BalasHapusTerimakasih dokter tambahan ilmunya.
Iya betul. Dengan ASI... Bayi jadi sehat, ayah jadi hemat dan ibu paling hebat
HapusTernyata banyak sekali tata cara agar bisa menghasilkan ASI ekslusif yang bagus. Baik secara posisi dari sang bayi maupun secara posisi perlekatannya. Bahkan sudah dijelaskan bahwa posisi yang baik dan benar antara perlekatan bayi dan ibu dapat membuat ibu lebih rileks dalam menyusui sehingga ASI dapat terproduksi lebih banyak akibat ibu rileks dan tidak dalam keadaan tegang dan lelah.
BalasHapusBetul banget. Makasih ya sudah berkunjung ke Blog Dokter Taura...
HapusTerimakasih banyak dokter atas ilmunya. Masalah ini hampir setiap hari saya temui ketika bertemu Ibu yang baru melahirkan anaknya. Ternyata memang sangat penting sekali edukasi tentang cara ibu menyusui. Agar calon bayi mendapatkan semua manfaat menyusui itu sendiri. Saya izin share
BalasHapuske grup keluarga nggih dokter. Sekali lagi terimakasih banyak atas ilmunya dok.
silakan di share sesering mungkin ya, biar bisa menebar manfaat...
HapusAsi yang tidak lancar bukan karena faktor tertentu saja ya ternyata beda pola hidup sehat pun bisa jadi penyebab kurang lancarnya Asi ya...
BalasHapusIya betul, pola hidup sehat memang penting.... makasih ya sudah berkunjung ke Blog Dokter Taura
HapusTernyata urusan menyusui nggak bisa sembarangan ya, dok. Kayaknya kalau saya perhatikan adik iparku tu kayak yang nggak perlu belajar gitu. Tapi selama ini produksi asinya cukup sih. Ponakanku selalu ceria dan nggak pernah rewel. Berat badannya juga naik terus.
BalasHapusAlhamdulillah. Memang ada sebagian wanita yang menyusui apa adanya (tanpa berbekal ilmu dll) dan berhasil. Tapi gak semua ibu mengalami seperti itu. Biar proses menyusui berjalan sempurna, sebaiknya semua ibu sejak hamil, sudah mulai belajar apa itu ASI, bagaimana cara menyusui yang benar, manfaat asi dll
HapusIya betul, tiap ibu punya story nya masing-masing, ada yang lancar jaya dalam menyusui ASI, tp dikasih cobaan hal lain. Ada juga yang menyusuinya sekuat tenaga bgt biar bisa berhasil. Proud of every moms! ^^ kalian kereeen
HapusBetul banget Pak Dokter. Dulu saya itu susah banget mau menyusui, sampai rutin ke dokter laktasi, jadi memang tidak asal-asalan untuk menyusui. Saya sukses menyusui di anak kedua, itupun sebelah payudara saja.
BalasHapusWow, gak kebayang bagaimana perjuangan Kak Annisa dalam menyusui. Salu luar biasa... Congrats ya kak...
HapusWah memang semua ada ilmu /caranya ya. Istri saya harus tau nih...
BalasHapusmakasih infonya dok
MAsalah ASI bukan hanya istri yang harus tahu, suami juga harus menguasai. Yuk, jadi AYAH ASI yuk.. Baca artikel di blog dokter taura perihal AYAH ASI ini ya...
HapusPerkara menyusui ini memang harus terus disosialisasikan yaa, Dok, soalnya masih banyak ibu-ibu di luar sana yang kurang mengerti tentang ini. Belum lagi ditambah stres karena suami dan keluarga tidak mendukung, duh proses menyusui rasanya semakin berat karena si ibu hanya berjuang sendiri
BalasHapusDukungan dari lingkungan sekitar memang menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan ASI eksklusif. Itulah pentingnya seorang ayah menjadi AYAH ASI (Yuk, baca masalah ayah asi ini di blog dokter taura...).
HapusKesimpulannya, jadi ibu itu tidak segampang yang kita bayangkan. Amanah yang diemban sungguh teramat berat (baca: menantang)
Slide-lying position itu pas banget untuk menyusui saat malam hari. Cuma tangan penyanggah kepala saya tuh yang sering pegel banget. Biasanya sih saya sanggah dengan batal tinggi. Eeehh sering sampe ketiduran sementara anaknya asik nenen hahaha.
BalasHapusSama dong dengan istriku. Kadang digodain tuh sama baby nya. puting ibu digigit hingga kebangun, hehehe....
HapusHmmm.. memang betul, sekarang banyak ditemui masalah ibu khususnya ibu baru tentang pemberian ASI. Banyak yang memilih susu formula dikarenakan ASI tidak keluar, puting lecet, ibu yang bekerja sehingga ASI tidak keluar, dll. Padahal ASI itu tidak tergantikan dengan apapun. Memang benar" dibutuhkan edukasi seperti diatas karena banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI. Bukan hanya ASI digunakan untuk nutrisi, tetapi banyak manfaat yang ditimbulkan dengan cara pemberian ASI secara langsung yang tentunya sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang serta ikatan batin antara ibu dan anak. Terima kasih nggih Dokter atas ilmunya, edukasi yang dipaparkan memang tidak pernah salah, karena memang edukasi yang seperti ini sangat diperlukan dan perlu diketahui khususnya bagi calon ibu dan ibu baru👍
BalasHapusMakasih kak Vernita. Semoga kelak saat sudah punya baby, kak Vernita berhasil memberikan ASI eksklusif ya...
HapusPas anak pertama dulu drama bgt soal menyusui. Alhamdulillah belajar kesana kemarj jd lancar sampai anak kedua. Emang menyusui itu ada ilmunya dan perlu belajar. Makasih sharingnya dok.
BalasHapusSetuju, mbak Palupi. Seharusnya di perguruan tinggi ada jurusan teknik menyusui ya...
HapusDulu saya pikir, karena ini adalah hal yang alami, pasti nggak akan ada masalah saat menyusui. Setelah punya bayi, baru tahu ternyata ada teknik dan caranya menyusui supaya ibu dan bayi sama-sama nyaman
BalasHapusbetuk banget Mbak Nanik. Walaupun menyusui itu adalah proses alamiah, namun banyak banget drama yang timbul karenanya. Kuncinya saat proses menyusui, bayidan ibu harus sama-sama menikmati, harus sama-sama nyaman
Hapussetiap baca artikel tentang menyusui, saya suka sakit hati dok
BalasHapuskarena anak-anak saya tiba2 menolak menyusu, saya pikir normal. Dokter anak juga gak bilang apa2
baru beberapa waktu lalu saya lihat di YouTube bahwa si ibu melakukan kesalahan (entah posisi atau jumlah air susu) yang membuat anak menolak menyusu
Jangan dibiarkan, harus terus diusahakan.
Huaaaa,,... telat dengar advice, semua anak saya udah lulus kuliah :D
Wow... semua anak Ambu sudah lulus kuliah? Berarti sebentar lagi (atau sudah?) jadi nenek dong... Nah kesempatan tuh... ada ladang amal bertajuk "Nenek ASI"
HapusSaya mendapati 9 di atas pada anak saya, alhamdulillah. Pasalnya saat awal menyusui saya salah posisi sehingga terjadilah yang pasti terjadi. Lalu cari tahu dan baca tulisan-tulisan semacam ini lalu memperbaiki posisi.
BalasHapusIni tulisan yang akan selalu dicari orang nih
Makasih mbak Susi... Belajar dari kesalahan itu adalah guru terbaik. Yuk jadi pioner penyuluh ASI di sekitar rumah dan lingkungan kerja kita...
HapusLangsung disimpan nih materi blog ini, soalnya aku lagi persiapan jadi mommy, makasih banyak infonya ya!
BalasHapusBelajar tentang laktasinya bisa mulai sekarang kok... Biar nanti pas sudah lahiran, gak panik... sudah punya bekal ilmunya...
HapusDapet ilmu baru nih Dok setelah membaca 9 tanda bayi mendapat ASI yang cukup dari seorang ibu. Makasih dok, ilmunya sangat berguna.
BalasHapusTerima kasih Mas Wahid sudah sudi berkunjung ke blog dokter Taura... Semoga bermanfaat ya...
HapusWah buat calon orangtua hal ini sangat berfaedah.
BalasHapusProses mengaASIhi tidak semudah yang dibayangkan, dan ada faktor² nya juga ya kenapa ASI tidak lancar termasuk gara² posisi yang kurang tepat
Betul pake banget, Mbak Fenni. Prepare saat mau lahiran adalah salah satu cara bijak mempersiapkan ASI...
HapusKalau saya perhatikan, istri lebih sering menyusui dengan posisi side-lying position. Bisa diinfokan ya posisi-posisi lain yang bisa membuat sang ibu jadi nyaman saat menyusui. Terima kasih, dok
BalasHapusSudah dibahas di artikel lainnya, Pak. Judul artikelnya "Biological Nurturing Position"
BalasHapusAlhamdulillah sudah lewat masa-masa mengASIhi dan ketiganya juga bisa ASI ekslusif dengan lancar. Emang betul ya dok, biar bisa menyusui dengan baik kudu tahu ilmunya dulu.
BalasHapusBuat saya posisi nenyusui paling enak duduk. Klo sambil rebahan, pegel. Mungkin dulu posisinya kurang oke. Semoga anak-anak Indonesia tumbuh sehat selalu karena ibu-ibu sekarang bisa dapat ilmu dengan mudah secara online.
BalasHapusAamiin... Semoga makin banyak ibu-ibu yang sadar akan pentingnya ASI bagi si kecil
HapusAku pernah salah cara menyusui bayi hingga berakhir pada kegagalan dalam memberi asi, ketidaktahuan menjadi faktor utama, apalagi ditambah anak pertama. Dah cocok.TT
BalasHapusSekarang dengan banyak edukasi cara menyusui ini, aku yakin semakin banyak ibu yang sukses memberi asi x pada buah hatinya.
Aamiin... Semoga anak-anak Indonesia sehat selalu dan lancar tumbuh kembang nya
HapusSetuju banget Dok, alhamdulillah anak 5 berhasil mendapatkan ASI sempurna semuanya.
BalasHapusJadi kangen meng-ASI-hi. Alhamdulillah 2 anak semuanya bisa ASI sampai 2 tahun. Tapi bukan hal yg mudah memang saat itu, bahkan tantangannya berat banget :( untuk buibu yang sedang berjuang menyusui anaknya, semangat ya! Semoga Allah beri kemudahan. Artikelnya sungguh bermanfaat ^^
BalasHapusSetelah baca ini jadi ingat dulu diajari juga sama bidan cara"nya seperti ini.. Ternyata yang diajarin dulu emang bener seperti ini.. Dan yang paling bikin aku tenang bahwa bidannya juga baik banget nasehatin nenangin aku karna asi nya belum banyak.. Hihii,, semangat mengasihi^^
BalasHapusAlhamdulillah... Akhirnya berhasil ASI eksklusif kan Mbak Fad?
HapusKontak mata itu bner2 penting bgt ya Dok saat menyusui, waktu dlu jdi busui belum tau dan sering sambil pegang Hp, huhuhu
BalasHapusWah, ini petanda pingin punya bayi lagi nih, mbak Iva...
HapusMengASIhi ternyata ada caranya ya dok agar bisa memberikan nutrisi maksimal untuk bayi.
BalasHapusBetul banget Mbak. Menyusu itu hal besar yang sangat bermakna bagi bayi. Jadi harus dipersiapkan secara matang
Hapuswah artikelnya sangat membantu busui nih kak :D terimakasih sudah berbagi ya
BalasHapusSemangat ya wahai busui... Saya selalu siap membantu Anda...
HapusBaru tahu ternyata ada posisi-posisi tertentu ya yang bagus untuk si bayi saat menyusui, nice infooo
BalasHapusAssalamualaikum wr wb.Terima kasihh banyak dokter atas ilmunya meskipun sebenernya ini ilmu yang berfokus pada wanita yang nanti nya menjadi ibu, tapi seorang pria juga perlu tau yang nantinya menjadi ayah, dan juga saya ijin bertanya dokter disini dijelaskan ada brberapa posisi menyusui seperti cross cradle hold, cradle hold, side lying dan lain" apakah semua posisi" itu aman untuk dilakukan nggeh dokter? Terima kasih sebelumnya wassalamualaikum wr.wb
BalasHapusTerima kasih dok, atas ilmunya.. sangat bermanfaat bagi semua wanita yg sudah, kan, dan belum menjadi ibu. Dok mau tanya, posisi side lying itu apa nggak gampang tersedak ya bayinya? Lalu, solusi supaya nggak tersedak bagaimana? Terima kasih dok
BalasHapusTerima kasih banyak dokter atas tambahan ilmunya. Dokter ijin bertanya, apabila seorang ibu memiliki anak gemelli, apakah ada aturan tertentu agar kedua bayi ini mendapat ASI secara maksimal nggih? Terima kasih banyak dokter
BalasHapusTerima kasih banyak dokter untuk ilmu nya yang bermanfaat ini. Izin bertanya dokter, untuk idealnya bayi disusui tiap berapa jam sekali nggih? Terima kasih
BalasHapusAssalamu'alaikum dokter, terimakasih sebelumnya untuk ilmu yang dibagikan. Mohon izin bertanya dokter, mengapa ASI ibu yang di leskan ke puting dan areola sekitarnya dapat berfungsi sebagai desinfektan nggeh dokter?
BalasHapusTerimakasih dokter sebelumnya.
Terimakasih dokter untuk ilmunya yang dibagikan. Saya rasa ini sangat bermanfaat untuk ibu dan juga calon ibu, karena saya sering menjumpai juga ibu yang sudah merasa memberikan asi eksklusif pada bayinya tapi ternyata masih belum maksimal hasilnya karena kesalahan dalam proses menyusuinya. Tapi saya izin untuk bertanya dokter, biasanya berapa lama ya untuk bayi yang optimal dalam pemberian asi ? Karena ada statment di masyarakat waktunya "menyape" anaknya dihentikan menyusu setelah 2 tahun itu benar atau salah ya dokter? Apakah boleh tetap diberikan asi pada bayi meskipun sudah lebih dari 2 tahun? Terimakasih dokter
BalasHapusDi dalam surat Al Baqarah 233 disebutkan bahwa "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan,"
BalasHapusTapi jika sudah 3 tahun masih menyusu, juga tidak dilarang. Yang gak boleh itu jika dengan sengaja (tanpa uzur yang jelas) tidak menyusui bayinya
Terimakasih banyak dokter ilmu yang diberikan, bermafaat sekali terutama buat ibu ibu yang menyusui, ternyata banyak posisi yang di sarankan buat ibu dalam menyusui anaknya, memang tidak bisa tergantikan peran ASI, sungguh besar karunia Allah telah memberikan kandungan zat yang luar biasa didalam ASI. Semoga calon ibu dan ibu yang sedang menyusui tidak minder lagi setelah membaca tulisan ini
BalasHapusMasyaAllah sebuah topik yang sangat menarik dokter, karena "posisi" merupakan salah satu hal yang sering dianggap sepele oleh sebagian ibu padahal pengaruhnya begitu besar. Tulisan ini bisa menjadi jawaban atas pertanyaan para ibu yang mengeluh ASI-nya tidak keluar, bayinya tidak mau menyusu, dan berbagai permasalahan lain yang serupa. Terimakasih dokter atas ilmunya.
BalasHapussalah satu informasi kesehatan anak yang sangat mengubah panik menjadi epik, karena masalah menyusui bagi ibu apalagi pada anak pertama adalah hal sangat dipertanyakan. sebelumnya saya izin untuk bertanya dokter, apakah benar stress pada ibu menyusui akan berdampak juga pada produksi jumlah asi dokter ? karena banyak ibu yang menjadi tidak percaya diri dan stress tentang masalah-masalah dalam proses menyusui, yaitu produksi asi sedikit, puting yang masuk kedalam atau puting yang menjadi lecet setelah menyusui dan bayi yang terkesan tidak mau menyusu.
BalasHapussetelah membaca blog dokter mengenai "cara menyusui yang benar: posisi menentukan prestasi" saya dan pastinya pembaca lainnya sangat terbantu dan menjadi lebih memahami bahwa menyusui bukanlah hal yang sepele dan sederhana, karena itu penting sekali bagi ibu dan calon ibu untuk belajar cara menyusui agar tahu posisi menyusui yang benar serta mengetahui kapan produksi asi yang cukup. terimakasih banyak dokter atas informasinya yang sangat bermanfaat.
Terimakasih banyak dokter atas ilmunya 🙏
BalasHapusSepakatt dokter, masalah ini sering sekali saya dengar dari mamah mamah muda yang baru melahirkan, rata rata pada takut kalau tidak bisa memenuhi kebutuhan ASI untuk si bayi. Ternyata memang sangat penting sekali edukasi tentang cara ibu menyusui. Agar calon bayi mendapatkan semua manfaat menyusui itu sendiri. Faktor posisi menentukan prestasi memang benar adanya 😁
Mashaallah ilmu yang sangat penting, karna masih banya para ibu2 yang belum tau cara/posisi mrnyusui yang benar maka dari itu kadang banyak para ibu2 yang berkeluh nyusunya lama tpi ko ga naik2 BB,,nya, salah satunya adalah karna posisi menyusui yang tidak benar mengakibatkan bayi tidak bisa melakukan hisapan yang kuat dan tidak nyaman ketika menyusu
BalasHapusKetidakberhasialan dalam menyusui baik, anak yang tidak mau menyusui, asi yang tidak keluar, bisa disebapkan olleb beberapa faktor salah satunya proses menyusui, informasi dari artikel ini sangat membantu bagi para busui yang merasa kesulitan dalam proses menyusui, ketidak pahaman ibu menyusui dalam proses menyusui bisa menyebapkan asi yang kurang lancar. terimakasih dokter untuk ilmunya, sangat bermanfaat bagi saya dan jugah untuk para orang tua.
BalasHapusTerimakasih banyak dokter untuk ilmunya. Ternyata yang terlihat sepele seperti menjaga kontak mata ibu ke bayi sangat berperan penting ya terhadap stimulasi bayi. Saya rasa ini sering dilewatkan para ibu-ibu dimana biasanya para ibu-ibu saat menyusui disambi bermain HP sehingga tidak kontak mata terhadap anaknya
BalasHapusterima kasih dokter atas ilmunya. hal-hal kecil pada proses menyusui ternyata dapat menstimulasi perkembangan anak , betapa penting nya proses menyusui pada anak, dan tak kalah penting mengetahui skill dan ilmu mengenai menyusui dapat membuat ibu dan bayi nyaman pada saat proses menyusui.
BalasHapusOn an agreement with "Eye contact during DBF is a perfect stimulation". Kadangkala banyak dari beberapa ibu, lebih lagi ibu2 jaman now yang menganggap remeh pentingnya interaksi ini. Walau bayi belum memiliki visus yang baik, tapi namanya perasaan gabisa dibohongin! Untuk itu perlu kita tekankan terkait edukasi ini, serta mendorong ibu beserta suaminya untuk menemani sang istri menyusui agar ibu tidak bosan saat menyusui sehingga ujung2nya disambi main hp, tiktokan, dll
BalasHapusMashaallah ilmu yang sangat berarti, karna masih banya para ibu2 yang belum tau metode/ posisi mrnyusui yang benar hingga dari itu kadangkala banyak para ibu2 yang berkeluh nyusunya lama tpi ko ga naik2 BB,, nya, salah satunya merupakan karna posisi menyusui yang tidak benar menyebabkan balita tidak dapat melaksanakan hisapan yang kokoh serta tidak aman kala menyusu
BalasHapusMemang banyak sekali busui yang mengeluhkan ASI tidak lancar, ternyata salah satu alasannya karena posisi menyusui yang kurang tepat, memang selain pengalaman diperlukan edukasi mengenai cara menyusui yang tepat kepada busui agar menjadi mudah dan nyaman saat menyusui, terimakasih atas ilmunya dokter
BalasHapusNah banyak sekali keluhan dari ibu menyusui, kenapa anaknya tidak mau nyusu, ASInya tidak lancar. Salah satu alasannya karena posisi menyusui yang tidak tepat. Posisi menyusui yang benar dapat memberikan kenyamanan bagi si bayi ketika menyusu. Informasi seperti ini sangat dibutuhkan untuk busui terutama yang baru pertama kali menyusui agar proses menyusuinya berjalan dengan lancar.
BalasHapusKeluhan-keluhan seperti ASI tidak keluar banyak membuat ibu ibu patah semangat untuk menyusui. Padahal dengan memperbaiki cara menyusui yang baik dan benar, dapat memperlancar ASI.
BalasHapuskontak mata ibu ke bayi sangat berperan penting ya terhadap stimulasi bayi dan salah satu media untukmengiikat ikatan batin antara ibu dan anak, hal ini daat meningkatka stimulasi asi. namun fenomena seakarag sering para ibu-ibu saat menyusui disambi bermain HP sehingga tidak kontak mata terhadap anaknya
BalasHapussetelah membaca artikel ini sepertinya apa yang ibu ibu muda takutkan malah jadi domino effect terhadap produksi asi ibu yang makin sedikit, edukasi mengenai cara menyusui yang benar bisa menghilankan kehawatiran ibu akan sedikitnya asi yang keluar, maka stress akan berkurang dan insyaallah asi akan jadi makin lancar
BalasHapusTerimakasih dokter sharing ilmunya. Ternyata proses direct breastfeeding sangatlah penting untuk menjalin bonding dan memperkuat ikatan batin ibu dan anak
BalasHapusTerimakasih dokter atas ilmunya. Para orangtua perlu tahu bahwa ibu hendaknya fokus berkontak mata dengan bayi saat menyusui. Hindari menyusui bayi sambil bermain gadget atau melakukan kegiatan lainnya. Karena kontak mata ibu dengan bayi saat menyusui merupakan waktu yang tepat untuk stimulasi.
BalasHapusposisi menentukan prestasi bukan hanya candaan bagi anak sekolahan, tetapi juga penting bagi ibu menyusui agar anaknya dapat pasokan asi yang cukup dan kenyamanan bagi ibu
BalasHapusPosisi yang benar memang menentukan kenyamanan bagi ibu dan bayi. Dari sini saya jadi tahu, apabila ada ibu yang baru punya anak pertama dan menjadi ibu menyusui jadi bisa membantu hehehe
BalasHapus