Pneumonia adalah keradangan pada jaringan paru yang sebagian besar disebabkan karena infeksi. Penumonia merupakan penyebab kematian nomor dua di Indonesia. Pembunuh balita yang berkontribusi besar terhadap tingginya angka kematian balita si seluruh dunia.
Ratusan ribu balita di seluruh dunia meregang nyawa akibat terjangkit penyakit pneumonia. Orang rua mana yang hatinya tak hancur menyaksikan anak tercintanya tergolek lemah dan harus mendapatkan bantuan oksigen di hidungnya?
Seperti yang dialami oleh Bunda Yuni yang sudah lima hari ini mendampingi anaknya, Queen (19 bulan) dirawat di Rumah Sakit karena batuk yang tak kunjung sembuh sejak enam hari sebelum dirawat di RS, diikuti demam tinggi dan sesak napas yang makin lama makin memberat.
Tiap 34 Detik, Pneumonia Membunuh 1 Balita.
My Name is Pneumonia
Pneumonia vs Pneumonia Berat
- Anak umur < 2 bulan : > 60 kali/menit
- Anak umur 2 - 11 bulan : > 50 kali/menit
- Anak umur 1 - 5 tahun : > 40 kali/menit
- Anak umur 2-5 tahun : > 30 kali/menit
- Tidak dapat menyusu atau minum/makan, atau memuntahkan semuanya
- Kejang
- Anak tampak lemah, gelisah, kesadaran menurun
- Terdengar bunyi stridor (suara mendengkur) saat menghirup napas
- Sianosis (kebiruan) Sumber: www.stoppneumonia.id
Penyebab Pneumonia
Bakteri tersering penyebab Pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae (pneumokokkus), Haemophilus influenzae type B (HiB), Staphylococcus aureus.
Sedangkan virus yang sering menyebabkan pneumonia adalah virus Influenza dan RSV (Respiratory Syncytial Virus)
Penularan Pneumonia
Pencegahan Penularan Pneumonia
- Tinggal di dalam rumah dan istirahat
- Saat batuk atau bersrn,tutuplah mulut dan hidung dengan tissue atau dengan kedua tangan/lengan
- Menjauhlah dari orang-orang sekitarnya saat batuk/bersin
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,atau bisa juga dengan hand sanitizer sesaat setelah bersin, batuk maupun membuang ingus
- Hindari kontak yang terlalu dekat orang lain, misalnya berjabat tangan, memeluk, mencium.
- Bersihkan secara berkala benda·benda yang sering dipegang misalnya mainan, handle pintu, kran air dll
Pengobatan Pneumonia
- Pemberian cairan rnfus dan asupan nutrisi sesuai kebutuhan
- Pemberian oksrgen
- Pemberian obat penurun demam (antipiretik/ analgesik)
- Untuk mempermudah pengeluaran dahak, bisa dilakukan terapi uap atau nebulisasi
Pencegahan Pneumonia
- Pencegahan paling efektif adalah dengan imunisasi terutama imunisasi HiB, pneumokokkus, pertussis dan campak
- Pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan terbukti bisa menurunkan angka kejadian pneumonia
- Mengendalikan faktor lingkungan seperti mengurangi polusi udara terutama asap rokok
- Meningkatkan hygiene pribadi terutama bagi masyarakat di daerah padat dan kumuh. Sumber: www.mediaindonesia.com
- Lindungi (Protect) anak dari bahaya Pneumonia dengan ASI eksklusif dilanjutkan MPASI yang benar dan supplementasi vitamin A
- Cegah (Prevent) anak dari pneumonia dengan imunisasi, cuci tangan dengan sabun, sanitazer, safe drinking-water dan menurunkan kadar polusi udara terutama di dalam rumah.
- Obati (Treat) Pneumonia dengan dengan TEPAT
Protect, Prevent and Treat
Fun Facts About Pneumonia
- Data WHO tahun 2015 menunjukkan bahwa 15% kematian balita di seluruh dunia diakibatkan oleh Pneumonia. Total ada 920.136 kasus kematian balita di seluruh dunia akibat Pneumonia. lni berarti ada tiap 34 detik terjadi 1 kasus kematian balita karena pneumonia sepanjang tahun 2015 di seluruh dunia.
- Jika angka kematian balita akibat campak,malaria dan AIDS dijumlah, maka angka itu belum bisa mengalahkan jumlah kematian balita akibat Pneumonia. Wajar jika WHO menyebut Pneumonia sebagai pembunuh utama balita di seluruh dunia.
- Karena tingginya angka kematian balita akibat pneumonia ini, UNICEF dan WHO (2016) menyebut pneumonia sebagai "the forgotten killer of children"
- Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif berisiko tinggi terjadinya pneumonia. Selain itu, gizi buruk, polusi udara dalam ruangan, kepadatan penduduk, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan kurangnya imunisasi campak adalah faktor resiko yang mempermudah terjadinya pneumonia
- Di Indonesia, Menurut hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2007, pneumonia merupakan pembunuh nomor dua pada Balita (13,2%) setelah diare (17,2%)
- Tanggal 12 Nopember diperingati sebagai hari PNEUMONIA sedunia
Kesimpulan
Pneumonia adalah keradangan pada jaringan paru yang bisa disebabkan karena infeksi maupun non-infeksi. Penyebab tersering pneumonia pada balita adala infeksi bakteri
Pneumonia merupakan penyakit yang sering menyumbang tingginya angka kematian pada balita
Pneumonia bisa dicegah dengan imunisasi dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Pengobatan pneumonia, selain diberikan antibiotik, juga diberikan terapi supportif dengan memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan
Oh, pneumonia ini penyakit yang paling menyeramkan nomor 1 du dunia terutama bagi bayi dan anak ya, dok? Gara-gara infeksi yang menyerang paru dan sebagainya sesuai penjelasan di atas, tentu kita mesti pandai2 menghindarkan diri dari penyebabnya. Program GAPPD mudah2an berkesinambungan dilakukan untuk menekan jumlah penderitanya.
BalasHapusbetul Kak Nurul. Pneumonia adalah pembunuuh balita. Harus ada upaya edukasi yang massive dan terstruktur kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia...
HapusSering banget nih ya penumonia pada anak-anak/balita. Terutama yang saya amati dari lingkungan saya tinggal adalah seorang ayah yang merokok dengan sembarangan misalnya sambil gendong anaknya. Beberapa rekan saya juga yang aktif merokok menyebarkan asap ke anaknya hingga mengalami pneumonia. Akhirnya dirawatlah si anak sambil batuk2 kecil gitu. Kasihan ngelihatnya waktu itu saat saya menjenguknya.
BalasHapusAsap rokok, walaupun bukan merupakan penyebab pneumonia, tapi dia yang membuat pneumonia makin parah dan menjadi faktor risiko terjadinya pneumonia pada balita. Yuk berhenti merokok demi anak-anak kita...
HapusAlhamdulillah anak aku ASI Eksklusif, berjuang banget dulu untuk ngasih ASI karena dampaknya besar bagi kesehatan dan imun anak untuk meminimalisir dan mencegah terjadi berbagai resiko penyakit termasuk penyakit pneumonia bagi bayi.
BalasHapusSelamat ya Bu Dessy. Keberhasilan memberikan ASI eksklusif adalah awal dari kehidupan sehat yang lebih baik... Semoga Bu Dessy sekeluarga selalu dikaruniai kesehatan yang paripurna...
HapusMumtadz yang disampaikan dokter, pneumonia penyakit berbahaya, pola hidup bersih dan sehat akan meminimalir tersebarnya pneumonia
BalasHapusPneumonia adalah penyakit yang berbahaya (baca: mematikan), tapi bisa dicegah kok... Yuk sebarkan artikel ini biar makin banyak yang sadar akan bahaya penyakit ini
HapusASI Eksklusif memang sangat baik untuk perkembangan bayi sehingga dengan ASI dapat menjaga imun dan meminimalisir terjadinya berbagai resiko penyakit terutama bagi penyakit pneumonia bagi bayi
BalasHapusIya betul. Selain daya tahan tubuh menjadi lebih kuat, perkembangan sel-sel otak juga lebih pesat. Jadi bisa meningkatkan kecerdasan anak. Juga bisa meringankan beban ayah... (baca: hemat)
HapusSaya kok ngilu bacanya. Apalagi setelah tahu bahwa radang paru masuk kedalam kategori silent killer. Pemilihan 2 kata ini aja sudah bisa dijadikan warning bagi orang tua untuk lebih memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan agar bayi dan anak bisa terhindar dari bakteri pemicu radang paru.
BalasHapusOia, btw, asap rokok dari orang dewasa dan udara yang lembab apakah juga bisa jadi penyebab radang paru ini Mas? Saya menduga ini bisa jadi salah satu penyebab yang cukup akut.
Asap rokok buka menjadi penyebab langsung, tapi membuat fungsi paru-paru anak jadi berkurang sehingga menjadi mudah terinfeksi, mudah terjadi pneumonia. Yuk, semua orang tua di Indonesia: berhentilah merokok, setidaknya demi kesehatan anak-anak kita...
HapusPneumonia pada bayi dan anak termasuk penyebab kematian nomor 2 di Indonesia saat ini? Doh, semoga orangtua yang memiliki bayi dan anak2 lebih aware agar bayi dan anak jangan sampai terpapar pemicunya dan semangat memberikan ASI ekslusif.
BalasHapusASi eksklusif, imunisasi lengkap, pola hidup sehat dan peningkatan hygiene pribadi maupun kebersihan lingkungan.... itu dia kunci pencegahan pneumonia
HapusAnak saya usia 9 tahun kalau tidur selalu mengeluarkan stridor. Berbahaya gak ya? Selama ini saya pikir karena ayahnya pun suka ngorok, apakah turunan? Hehehe takutnya malah ada kaitan sama pneumonia nih
BalasHapusStridor tidak ada kaitannya dengan pneumonia. Coba ubah posisi tidur anak untuk mengurangi stridor. Iya betul, tidur ngorok alias stridor bisa jadi karena faktur keeturunan
Hapusanak sulung saya dok, pernah ngalamin sewaktu masih 1,5 tahun
BalasHapusDuh kalo ingat lagi rasanya dadak sesak karena terulang lagi rasa sedihnya
nafasnya sesak, satu persatu, saya ketakutan, nafas itu tiba tiba berhenti
Namun rupanya keluarga saya masih dipercaya merawat anak sulung saya
Turut prihatin, Ambu. memang kalau menyaksikan buah cinta mengalami sesak napas itu rasanya kayak berada di titik yang paling rendah... Sedih banget. Makanya, yuk kita cegah pneumonia...
HapusYa Allah iya
BalasHapusPneumonia ini emang salah satu ancaman serius bagi anak anak ya dok
Orang tua perlu tahu langkah preventif sekaligus upaya yg tepat untuk menghadapi pneumonia ini
Iya betul kak... Langkah preventif harus dilakukan oleh semua orang tua, mengingat kekejaman penyakit pneumonia ini
HapusAlhamdulillah mendapatkan informasi yg menarik dari blog Dokter Taura lagi, Pencegahan paling efektif adalah dengan imunisasi terutama imunisasi HiB, pneumokokkus, pertussis dan campak. Selain itu Point yang penting untuk menghindari pneumonia ini dengan ASI eksklusif dilanjutkan MPASI yang benar serta supplementasi vitamin A dan seperti biasa lagi lagi PHBS juga dapat menghindari dari pneumonia ini. Terima kasih dokter atas informasinya👍👍
BalasHapusTerima kasih kembali atas atensinya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk semua orang...
HapusWah ternyata pneumonia ini berbahaya bgt ya, bahkan penularannya aja air borne. Harus saling jaga nih, apalagi anak yang mulai sekolah. Harus ajarin PHBS dan protokol kesehatan huhu. Bayangin aja masa 34 detik ada 1 kasus kematian balita akibat Pneumonia. So sad :(
BalasHapusiya betul Kak Widya. Pneumonia ini jahat bangat. Kitanya yang harus tahu diri, harus pintar-pintar melakukan upaya pencehagan
HapusSanagt perlu edukasi seperti ini, Oh iya, dok kalau menurut WHO tiap 34 detik ada 1 kasus kematian balita akibat Pneumonia ini apakah termasuk tinggi?
BalasHapusIya dong, Pak. Itu tinggi banget.... Makanya harus ada edukasi yang massive biar masyarakat sadar dan akhirnya melakukan upaya pencegahan....
HapusOh the forgotten killer, ngeri juga ya pneumonia ini.. Rupanya BBLR juga be resiko terjadinya penyakit ini ya Dok, duh catatan aku banget ini punya pengalaman anak BBLR. Pneumonia ini ada faktor ke turunan juga ga Dok?
BalasHapusPneumonia ternyata memang bahaya sekali ya.. Jadi ingat dulu adek saya waktu kecil terkena pneumonia dan langsung dirawat di RS.. Saat itu blm terlalu tau tentang penyakit ini.. Alhamdulillah skrng sudah baikan, tp stelah baikan apakah pneumonia menyebabkan asma jg atau tdk ya dok?
BalasHapusTerima kasih banyak dokter untuk ilmu nya yang bermanfaat ini. Izin bertanya dokter, apakah anak yang saat ini sudah terkena pneumonia beresiko lebih besar untuk terkena pneumonia kembali di masa depan didibandingkan anak yang belum pernah terkena pneumonia? Terima kasih banyak dokter
BalasHapusTerima kasih banyak dokter atas informasinya, menambah pengetahuan kami semua. Dokter ijin bertanya, apakah dengan anamnesis dan pmx fisik saja kita dapat membedakan mana dx pneumonia dan ISPA? Terima kasih banyak dokter
BalasHapusTerima kasih banyak dok, informatif sekali. Izin bertanya dok. Untuk pneumonia karena virus dan bakteri, adakah perbedaan klinisnya nggih dok? Terima kasih dok
BalasHapusAlhamdulillah dapat informasi sekaligus ilmu yanh bermanfaat kembali terima kasih banyak dokter taura, diliat dari jaman sekarang kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan sehingga asap rokok ini semakin dapat memperparah dan juga faktor resiko terjadinya penyakit ini, terima kasih banyak dokter jadi saya bisa mengedukasi istilahnya saudara" saya yang masih tidak hidup sehat 🙏🙏
BalasHapusTerimakasih dokter atas ilmu yang dibagikan. Izin bertanya dokter, mengingat angka kematian pada bayi yang tidak kecil oleh karena Pneumonia ini, sebenarnya apakah pada pneumonia ringan ini dapat dipertimbangkan untuk dirawat di Rumah Sakit? Ataukah cukup dengan Rawat Jalan saja dengan disertai edukasi tanda-tanda bahaya yang ada? Terimakasih dokter.
BalasHapusPneumonia pada balita sangat berbahaya karena dapat mengganggu fungsi paru dalam pertukaran oksigen dengan karbondioksida yang dapat menyebabkan kematian. Pneumonia dapat dicegah dengan imunisasi, pemberian asi eksklusif mengendalikan faktor lingkungan, serta meningkatkan hygiene pribadi. Terima kasih dokter sharing ilmunya, sangat bermanfaat.
BalasHapusPneumonia pada balita ini memang sangat menakutkan, karena itu harus dicegah. Salah satu pencegahan nya adalah dengan melakukan imunisasi. Pentabio, juga imunisasi tambahan PCV dan influenza. Selain itu untuk menghindari pneumonia adalah dengan ASI eksklusif dilanjutkan MPASI yang benar juga supplementasi vitamin A dan tak lupa menerapkan PHBS. Terima kasih banyak dokter atas informasinya
BalasHapusTernyata angka kematian pneumonia sangat tinggi bahkan mengalahkan penyakit campak maupun AIDS. Jadi informasi yang lengkap namun mudah dipahami sangat dibutuhkan untuk orang tua. Sehingga aksi pencegahan bisa diterapkan secara dini oleh mereka
BalasHapusAlhamdulillah, terimakasih ilmunya dokter. ternyata pneumonia ini jadi kasus yang bukan main main, padahal di lapangan banyak sekali anak yang sekarang rentan terdiagnosis pneumonia. semoga menjadi kewaspadaan tersendiri setelah ini bagi kita semua
BalasHapusTerkejut karena ternyata tiap 34 detik pneumonia membunuh 1 balita. Meski pencegahan pneumonia terdengar mudah tapi sejatinya PHBS harus benar-benar dilakukan dengan serius. Semoga kewaspadaan masyarakat akan pneumonia semakin meningkat dan angka kematian akibat pneumonia segera tertekan.
BalasHapusWah jadi menambah kewaspadaan ini dok untuk anak anak apalagi anak anak sangat rentan terhadap penyakit. Tapi dok saya mau tanya, berhubungan dengan pemberian ASI pada bayi, dikatakan dapat menurunkan risiko terjadinya pneumonia. Apakah hal tersebut disebabkan oleh peningkatan daya tahan tubuh pada anak, ataukah ada kandungan tertentu yang dapat mencegah terjadinya pneumonia pada anak ?
BalasHapusMaasyaAllah lagi-lagi imunisasi jadi cara paling mudah untuk mencegah penyakit pada anak. Selain itu, anak yang mendapatkan ASI ekslusif ternyata 'lebih kebal' daripada anak yang tidak mendapatkan ASI ekslusif.
BalasHapusSetuju jika Pneumonia sebuah penyakit yang mematikan nomor dua khusunya pada balita, melihat data 34 detik ada 1 balita yang meninggal akibat pneumonia membuat pneumonia menjadi "silent killer" dikalangan balita. Protect, prevent, and treat harus digalakkan dalam mengendalikan penyakit pneumonia.
BalasHapusWaw terkejut saya melihat dalam 34 detik bisa mematika 1 balita. Saya sangat setuju jika pneumonia adalah penyakit mematikan no 2 pada balita. Karnaa sekarang aja di rs juga saga sering menemui balita yang harus masuk icu karna pneumonia dan kebanyakan pasti bapaknya seorang perokok, saya jadi kesal sendiri bapaknya enak2 ngrokok anaknya yang harus menanggung sakit pada usia masih kecil . Semoga aja bapak2 jaman skrng sadar akan bhaya rokok gak hanya untuk dirinya sendiri tpi untuk lingkungannya.
HapusWaw terkejut saya melihat dalam 34 detik bisa mematika 1 balita. Saya sangat setuju jika pneumonia adalah penyakit mematikan no 2 pada balita. Karnaa sekarang aja di rs juga saga sering menemui balita yang harus masuk icu karna pneumonia dan kebanyakan pasti bapaknya seorang perokok, saya jadi kesal sendiri bapaknya enak2 ngrokok anaknya yang harus menanggung sakit pada usia masih kecil . Semoga aja bapak2 jaman skrng sadar akan bhaya rokok gak hanya untuk dirinya sendiri tpi untuk lingkungannya.
BalasHapusTerimakasih banyak dokter untuk informasinya. Pneumonia merupakan kasus yang sangat sering saya temui di IGD, dan ketika saya anamnesis, pasti di lingkungan sekitar anak ada yang merokok., terutama ayah dan kakek dari si anak. Pneumonia juga bersifat menular, sehingga orang tua harus waspada pada orang yang batuk atau bersin di sekitar anak
BalasHapusAkhir akhir ini kasus pneumoni lebih banyak ditemui pada anak. Dan banyak diantara mereka salah satu anggota keluarganya merokok. Dan dalam tulisan dokter ini saya belajar banyak mengenai pneumonia pada anak. Terima kasih nggih dokter.
BalasHapusDi rumah sakit sering sekali saya menemukan anak dengan pneumonia dokter bahkan sampai dirawat di ruangan icu, terkejut saya dokter pada tahun 2015 pneumonia menjadi kasus kematian terbanyak pada balita dan setiap 34 detik terjadi 1 kasus kematian pada balita dengan peneumonia, pencegahan agar anak tidak mengalami penumonia
BalasHapusberupa imunisasi, PHBS, safe drinking-water dan menurunkan kadar polusi udara terutama di dalam rumah, seperti mencegah asap rokok, menjadi salah satu hal yang harus dilakukan oleh orangtua untuk melindungi anaknya dari pneumonia.
Terima kasih banyak dokter atas materinya 🙏 jujur saya terkejut dokter, pneumonia ternyata punya julukan "the forgotten killer of children" dimana tiap 34 detiknya ada 1 balita meninggal dunia karena pneumonia 🙏
BalasHapusDan sebetulnya hal seperti dapat diminimalisir dengan cara pemberian ASI eksklusif, imunisasi, dan yang terpenting adalah hindarkan dari paparan asap rokok 🙏
Terimakasih atas ilmu yang telah diberikan dokter. Pneumonia memang kasus dan kejadian yang sering ditemui di lingkungan sekitar rumah ataupun dilingkungan RS dan penyebab terbanyak pasti disebabkan dari asap rokok dari orangtua atau orang dilingkungan sekitar ada yang merokok. Tanpa disadari bahwa Pneumonia ternyata bisa menular melalui air liur, sehingga sebagai pencegahan ada baiknya jika kita lebih waspada dan menghindar jika ada orang disekitar yang batuk ataupun bersin.
BalasHapusTerima kasih banyak dokter atas informasi yang diberikan , sangat lengkap jadi bisa lebih paham dari mulai penyebab pneumonia, faktor resikonya, bagaimana cara penularannya, dan bagaimana pengobatan bahkan pencegahanya secara menyeluruh. Juga menjelaskan mengenai interpretasi pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan dalam penegakkan pneumonia.
BalasHapusTerima kasih banyak dokter
Terima kasih banyak atas informasinya dokter. Waah ternyata pneumonia ini termasuk kasus yang menjadi momok ya dok, dan menjadi salah satu penyebab kematian balita paling banyak. Saat praktik di lapangan pun banyak sekali kasus-kasus pneumonia pada bayi dan balita yang pada akhirnya harus masuk ke ruang perawatan intensif. Ada baiknya untuk mengoptimalkan upaya untuk pencegahan pneumonia, yaitu dengan menggalakkan kembali program imunisasi untuk pneumonia. Karena sepertinya banyak ibu-ibu yang masih belum tahu mengenai vaksin ini. Terima kasih banyak dokter🙏
BalasHapusWow ternyata kejadian Pneumonia dan tingkat mortalitas nya sampai setinggi itu! Benar kalau disebut sebagai the forgotten killer of children. Dengan tambahan wawasan ini saya menjadi semakin aware terhadap cara transmisinya yang begitu mudah, dan membutuhkan tatalaksana yang komprehensif
BalasHapusTerimakasih dok!
Terimakasih banyak dokter atas ilmunya. Saya jadi semakin memahami dan lebih aware terhadap penularan pneumoni yang ternyata penyebarannya cukup mudah. Perlu sekali kita berhati-hati dan senantiasa menjaga keluarga apalagi anak-anak melihat betapa ngerinya pneumoni ini bila menjangkit tubuh.
BalasHapusThe Aggresive Killer, Pneumonia... penyakit yang sudah ada sejak lama dan masih sam sebagai penyakit paling berbahaya dan paling sering dijumpai. Maka manfaatkanlah Protect, Prevent, Treat sebaik mungkin agar terhindar dan dapat sembuh dari Pneumonia ini
BalasHapusPneumonia pada bayi sangat beresiko sebab bisa mengusik guna paru dalam pertukaran oksigen dengan karbondioksida yang bisa menimbulkan kematian. Pneumonia bisa dicegah dengan imunisasi, pemberian asi eksklusif mengatur aspek area, dan tingkatkan hygiene individu. Terima kasih dokter sharing ilmunya, sangat berguna.
BalasHapusMasyaallah dokter, artikelnya sangat informatif dan bermanfaat. Memang sering kali kita jumpai disekitar banyak anak yang mengidap pneumoni, dan terkadang orangtua masih belum tau bagaimana gejalanya, karena dianggap batuk atau sesak biasa. Pentingnya mengetahui tanda, gejala, penanganan serta pengobatan yang tepat untuk mencegah kejadian yang fatal hingga berujung ke kematian.
BalasHapusKejadian pneumonia ini memang sangat banyak sekali dijumpai. Kasusnya memang sangat berbahaya dan angka kematiannya tinggi sampai punya julukan "the forgotten killer of children" ya dok. Penyakit ini disebabkan oleh asap-asapan terutama dari asap rokok dari lingkungan sekitar anak yang merokok. Semoga orang tua dan lingkungan anak bisa paham terkait penyebab penyakit ini sehingga bisa dihindari.
BalasHapuswaduh sering banget ketemu kasus kaya gini. sering ketemu bukan berarti lumrah tapi harusnya mirir. tertama pada bapak, pakde, kakek jangan sembarangan merokok kadang sudah tau anaknya sakit nmanun masih saj merokok disekitarnya. haduu kasian semoga disadarkan dan anak anak indonesia makin sehat
BalasHapusGejala batuk pada anak ini kerap kali orang tua akan mengira batuk batuk biasa. Padahal bisa jadi anak terkena pneumonia. Kita susah sekali untuk mengendalikan lingkungan kita, oleh karena itu, bisa dibekali anak kita dengan pertahanan diri berupa imunisasi.
BalasHapusalhamdulillah, terima kasih atas ilmunya. Pneumonia memang penyakit yang sangat serius, terutama bagi balita. Kasusnya memang sangat berbahaya dan angka kematiannya tinggi sampai punya julukan "the forgotten killer of children". Menular melalui jalur air borne, terutama dengan cara batuk dan bersin, Penting sekali bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran tentang pneumonia dan cara pencegahannya. Terima kasih telah berbagi informasi yang sangat bermanfaat ini. Semoga semakin banyak orang tua yang teredukasi dan bisa melindungi anak-anak mereka dari penyakit ini.
BalasHapusTerimakasih banyak dokter atas ilmunya. Dari sini dapat lebih memahami begitu mudahnya si kecil tertular pneumoni. Penting sekali untuk orangtua dimanapun selalu menjaga PHBS guna menlindungi buah hati
BalasHapusTerimakasih atas ilmunya dokter. Tidak disangka ternyata angka kejadian Pneumonia dan tingkat kematiannya sangat tinggi. Sebagai orang tua hendaknya dapat melakukan pencegahan pada si kecil agar terhindar dari pneumonia dengan imunisasi dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
BalasHapusTerima kasih banyak informasinya dokter. kasus pneumoni saat ini banyak ditemui pada anak. Dan salah satu anggota keluarganya ternyata merokok maupun sering terpapar asap rokok orang disekitarnya. Dalam tulisan dokter, saya belajar mengenai pneumonia pada anak.
BalasHapusterima kasih atas ilmunya dokter. kasus pneumonia saat ini memang lagi viral dan banyak dijumpai di anak-anak. para orang tua harus aware dengan buah hatinya. bisa jadi dari lingkungan terdekat dan orang terdekat dapat dengan mudah memberikan paparan asap rokok.
BalasHapusangka kejadian Pneumonia dan tingkat kematiannya sangat tinggi, Sebagai orang tua sebaiknya lebih aware terhadap kesehatan anak, dapat melakukan pencegahan pada si kecil agar terhindar dari pneumonia dengan imunisasi dan PHBS.
BalasHapusTerima kasih dokter artikelnya sangat membantu. Di artikel ini pencegahan pneumonia diantaranya adalah pemberian ASI Eksklusif disamping imunisasi, sehingga memang pemberian ASI ekslusif sangat penting bagi bayi. Gejala ditunjukkan dengan batuk, demam, sesak napas berat, tampak lemah, terdengar bunyi mendengkur. Pemeriksaan fisik dengan stetoscope akan terdengan suara napas menurun dan ada suara napas tambahan. Untuk pemeriksaan darah lengkap terjadi peningkatan sel darah putih, dan pada pemeriksaan radiologi, akan menunjukkan gambaran perkabutan di area paru-paru. Polusi dan kepadatan penduduk dan kurangnya imunisasi mempermudah resiko terjadinya pneumonia.
BalasHapusterimakasih dokter atas ilmunya, pentingnya ASI pada anak dan imunisasi dapat mencegah dan menurunkan terkena infeksi pneumonia, pneumonia dapat mengancam nyawa dengan gejala yang sering diabaikan sehingga di sebut "the forgotten killer of children"
BalasHapusObrolanGPT
BalasHapusAnda berkata:
Artikelnya sangat informatif sekali dokter. Selain menjelaskan tentang banyaknya kasus pneumonia yang terjadi pada anak, juga dijelaskan mengenai penyebab, gejala, dan langkah pencegahannya. Penting sekali meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit ini, mengingat pneumonia menjadi penyebab kematian nomor dua pada anak di Indonesia. Penyuluhan kesehatan dan imunisasi wajib seperti vaksin PCV diperlukan untuk mencegah angka kejadian agar tidak semakin meningkat. Informasi dari artikel ini bisa menjadi dasar edukasi bagi para orang tua, masyarakat, dan tenaga kesehatan. Terima kasih dokter telah membagikan ilmunya..
Mashaallah, artikel ini memberikan penjelasan yang rinci dan mudah dipahami tentang pneumonia pada bayi dan anak. Artikel ini menggarisbawahi faktor risiko, gejala, serta langkah pencegahan yang penting bagi para orang tua dan tenaga kesehatan dalam mendeteksi dan menangani kasus pneumonia pada usia dini. Penekanan pada pentingnya vaksinasi dan kebersihan lingkungan juga menunjukkan pendekatan preventif yang tepat dan sesuai dengan praktik klinis berbasis bukti. Artikel seperti ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman masyarakat serta mendukung upaya pencegahan dan pengobatan yang optimal di lapangan. Terima kasih dokter atas itu ilmunya
BalasHapusTerima kasih banyak dokter atas sharing ilmunya. Sangat bermanfaat sekali karena informasi tentang pneumonia seperti ini seringkali tidak mudah didapatkan oleh orang tua.
BalasHapusSebagai seorang mahasiswa kedokteran, artikel ini sangat informatif dan relevan dalam memperkaya pemahaman tentang sistem pernapasan manusia serta kondisi klinis terkait, khususnya pneumonia. Penjelasan yang sistematis, mulai dari anatomi hingga patologi, memberikan gambaran yang jelas mengenai mekanisme dan dampak keradangan pada saluran napas dan alveoli.
BalasHapusSelain itu, klasifikasi pneumonia menurut WHO, termasuk kriteria pneumonia berat, sangat membantu sebagai panduan dalam menilai kondisi pasien, terutama di layanan primer. Artikel ini juga memberikan wawasan praktis mengenai pemeriksaan fisik, laboratorium, dan radiologi yang penting untuk diagnosis.
Sebagai referensi pendidikan, artikel ini tidak hanya memperluas pengetahuan tetapi juga mengasah kemampuan klinis dalam mengenali tanda-tanda kegawatan dan pentingnya intervensi yang cepat dan tepat. Ini menjadi bahan pembelajaran yang bermanfaat, baik untuk memahami teori maupun mengaplikasikan praktik klinis. Yupss terimakasih banyak ilmunya dok
Terima kasih banyak dokter atas informasinya, menambah pengetahuan kami semua. MasyaAllah kerenn 😭👍
BalasHapusMaa Shaa Allah artikel yang sangat menarik, terimakasih atas ilmunya nggih dokter, ternyata ASI eksklusif dan imunisasi dengan tepat waktu pada anak sangat penting untuk mencegah dan menurunkan penularan infeksi pneumonia.
BalasHapusTerimakasih banyak nggih dokter