Beberapa hari terakhir ini, ada banyak pertanyaan yang masuk, baik melalu media sosial maupun secara langsung tentang teknis pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional atau disingkat BIAN.
Beragam pertanyaan dari para orang tua didasari oleh kekhawatiran akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satu hal yang bikin ibu bahagia adalah manakala anak-anaknya sehat dan tumbuh kembangnya lancar sesuai usia. Untuk itu segala upaya akan dilakukan agar anak-anaknya selalu sehat dan bahagia. Itulah mengapa banyak orang menyebut bahwa setiap ibu adalah pahlawan.
Ada berbagai cara untuk bisa membuat anak sehat, kuat, bahagia dan tumbuh kembangnya sesuai dengan umur kronologis. Salah satu diantaranya adalah dengan melakukan Imunisasi.
Selain karena imunisasi adalah hak anak yang harus dipenuhi, juga karena tujuan imunisasi bukan sekadar memberikan kekebalan terhadap anak dari penyakit-[enyakit menular yang berbahaya, tapi juga agar angka kejadian penyakit menular tertentu di suatu wilayah menjadi semakin turun. Tujuan akhir dari program imunisasi adalah eliminasi penyakit menular dari muka bumi.
Latar Belakang Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Program Imunisasi ditujukan untuk melindungi bayi dari penyakit menular. Namun, tidak semua penyakit menular bisa dicegah dengan Imnunisasi. Sedangkan penyakit menular yang bisa dicegah dengan imunisasi semuanya merupakan penyakit menular yang berbahaya karena bisa menyebabkan kematian ataupun kecatatan permanen.
Dikenal adanya istilah PD3I atau Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi, yaitu meliputi:
- Tuberkulosis (TBC)
- Polio
- Hepatitis B
- Difteri
- Pertusis
- Tetanus
- Canpak
- Rubela
- Influenza
- Cacar Air
- Hepatitis A
- Typhoid
Adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat berjalan optimal. Berdasarkan data yang ada, terjadi penurunan cakupan imunisasi rutin, baik imunisasi dasar, maupun imunisasi lanjutan. Penurunan ini cukup signifikan. Akibatnya terjadi peningkatan jumlah kasus PD3I di masyarakat.
Sebagai bagian dari masyarakat global, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan rubela pada tahun 2023 serta mempertahankan "Indonesia Bebas Polio" dan mewujudkan "Dunia Bebas Polio" pada tahun 2026.
Upaya penting dalam mencapai eliminasi campak-rubela, selain penguatan imunisasi rutin, juga dengan melaksanakan pemberian imunisasi tambahan campak-rubela yang sifatnya massal, serentak, dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
Begitu juga dengan pencapaian eradikasi polio global, dibutuhkan upaya imunisasi kejar IPV1 untuk menutup kesenjangan imunitas dan memastikan anak-anak terlindungi dari virus polio tipe 2. Selain itu, Indonesia juga perlu melakukan langkah yang serius untuk menekan KLB PD3I yang saat ini telah mulai terjadi di masyarakat agar tidak menjadi masalah baru di tengah-tengah pandemi yang belum juga berakhir.
Pengertian Bulan Imunisasi Anak Nasional
Bulan Imunisasi Anak Nasional atau disingkat BIAN adalah upaya pemberian imunisasi yang dilaksanakan secara terintegrasi yang meliputi dua (2) kegiatan sebagai berikut:
- Kegiatan imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosis imunisasi campak-rubela secara massal tanpa memandang status imunisasi sebelumnya kepada sasaran
- Kegiatan imunisasi kejar berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status imunisasi anak usia 12 sampai dengan 59 bulan
Tujuan Bulan Imunisasi Anak Nasional
Bulan Imunisasi Anak Nasional yang dilaksanakan serentak bulan Agustus 2022 mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus. Dikutip dari laman resmi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, berikut adalah tuajuan Bulan Imunisasi Anak Nasional:
Tujuan Umum
Tujuan umum dari Bulan Imunisasi Anak Nasional adalah Mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi dan merata sebagai upaya mencegah terjadinya KLB PD3I
Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari Bulan Imunisasi Anak Nasional adalah:
- Menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023 dan mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan rubela/CRS pada tahun 2026 dari SEARO (South-East Asia Regional Office, bagian dari WHO)
- Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan eradikasi polio global pada tahun 2026
- Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis
Tempat Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional
Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional atau BIAN dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut:
- Puskesmas, Puskesmas pembantu;
- Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit/klinik TNI dan POLRI;
- Klinik, Praktik Dokter Swasta, Tempat Praktik Mandiri Bidan; dan
- Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
Selain di fasilitas pelayanan kesehatan, Bulan Imunisasi Anak Nasional juga dapat dilakukan di pos pelayanan imunisasi dengan menerapkan protokol kesehatan:
- Pos pelayanan di sekolah atau satuan pendidikan maupun pesantren
- Pos pelayanan komunitas seperti di Posyandu, lapangan, drive thru (layanan tanpa turun), pelaksanaan imunisasi mobile dengan memanfaatkan mobil Puskesmas keliling atau pelayanan kesehatan bergerak lainnya, dan pasar (disesuaikan dengan situasi di daerah masing-masing)
Waktu dan Sasaran Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional
- Tahap I dilaksanakan mulai bulan Mei tahun 2022 bagi seluruh provinsi di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
- Tahap II dilaksanakan mulai bulan Agustus tahun 2022 bagi provinsi di pulau Jawa dan provinsi Bali.
- Provinsi Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat adalah anak usia 9 (sembilan) bulan sampai dengan kurang dari 15 (lima belas) tahun;
- Provinsi Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, seluruh provinsi di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua adalah anak usia 9 (sembilan) bulan sampai dengan kurang dari 12 (dua belas) tahun;
- Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur adalah anak usia 9 (sembilan) bulan sampai dengan 59 (lima puluh sembilan) bulan. Sasaran imunisasi kejar adalah anak usia 12 (dua belas) bulan sampai dengan 59 (lima puluh sembilan) bulan di seluruh provinsi yang tidak atau belum lengkap mendapatkan imunisasi OPV, imunisasi IPV, dan imunisasi DPT-HB-Hib
Kesimpulan
Bulan Imunisasi Anak Nasional dilaksanakan demi tercapainya Indonesia bebas campak dan rubela pada tahun 2023
Bulan Imunisasi Anak Nasional dilaksanakan serentak dan bertahap: tahap 1 Mei 2022 dan tahap 2: Agustus 2022.
Sasaran dari Bulan Imunisasi Anak Nasional di pulau jawa adalah balita umur 9 bulan hingga 59 bulan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya
Assalammualaikum wr wb, terima kasih banyak dokter atas ilmunya. Karena adanya pandemi covid, banyak anak yg telat mendapatkan imunisasinya, sehingga pemahaman tentang catch up imunisasi semakin dibutuhkan untuk para nakes. Ijin bertanya dokter, untuk vaksin PCV apakah sekarang sudah termasuk program imunisasi rutin depkes nggih? Terima kasih banyak dokter
BalasHapusHingga saat ini belum sih... Iya betul, sebagai nakes harus paham apa itu catch up immunization
BalasHapusTerima kasih dokter, artikelnya jadi reminder bagi orang tua untuk memberi imunisasi pada anak. Memang imunisasi itu penting dan hak semua anak.. tapi saya masih merasa miris dan sedih, menemukan anak yang belum sama sekali diimunisasi, hanya karena orang tuanya tidak mau.
BalasHapusDok sekalian izin bertanya. Imunisasi IPV itu baru boleh diberikan ketika sudah mendapat OPV 3 atau ketika catch up boleh langsung diberikan IPV? Terima kasih dok
IPV boleh diberikan sejak usia 2 bulan
HapusThanks dok, selalu update informasi buat parents,
BalasHapusSemoga parents sekarang makin aware dengan imunisasi , sbg bentuk cinta kasih kepada anak anak,
Mari sukses kan BIAN!
Semoga anak Indonesia makin sehat dengan imunisasi ...
Sukses terus buat Taufiq, di tunggu blog selanjutnya ☺️ππ
Yuk smartparents.... kita sukseskan BIAN menuju indonesia bebas campak rubela
Hapussampai sekarang saya gak paham ada ortu yang kontra vaksin
BalasHapusLha kalo anaknya sampai kena polio gimana? Kan bakal nyesel
Kita doakan semoga anak-anak Indonesia sehat semua. Terhindar dari semua penyakit menular yang berbahaya
HapusDaerah saya sudah dok bulan Mei kemarin. Alhamdulillah si bungsu sudah kejar semua vaksinnya meski sempat tertinggal sebulan gara-gara pernah batpil saat jadwal posyandu.
BalasHapusWaktu pandemi posyandu di kampung saya hampir tidak "jalan" kemungkinan banyak balita yang imunisasi nya terjeda. Nah di bulan imunisasi ini semoga semua anak yg blm mendapatkan imunisasi lengkap, bisa dilengkapi ya demi kesehatan mereka juga
BalasHapusAlhamdulillah bulan-bulan lalu posyandu mulai jalan lagi dan pastinya melakukan kegiatan imunisasi lagi, agar Indonesia 2023 bisa bebas campak dan rubella
BalasHapusApakah anak yang pernah kena Campak atau rubella kemungkinan bisa terpapar lagi dok di kemudian hari? Semoga harapannya jadi kenyataan di tahun 2023 Indonesia bebas Campak dan Rubbella
BalasHapus"Tujuan akhir dari program imunisasi adalah eliminasi penyakit menular dari muka bumi." Ini benar banget ya Mas. Setidaknya kita (para orang tua) memiliki rasa tanggung jawab untuk tidak membuka pintu kemungkinan menyebarnya penyakit menular, yang. mungkin diderita oleh anak kita, kepada orang/anak lain.
BalasHapusImunisasi, menurut saya, adalah ikhtiar kita agar anak-anak terjaga imunitasnya, kesehatannya dan tentu saja demi kondisi sehat semua anak dimanapun berada.
Wah Agustus bakalan ada suntik buat imunisasi campak lagi ya. Semoga makin berkurang ya campak di negeri kita dan anak anak tumbuh sehat bebas campak
BalasHapusPekan imunisasi menjadi bulan imunisasi nasional agar anak sehat terhindar dari penyakit seperti polio,rubella ataupun lainnya. Salam sehat
BalasHapusImunisasi untuk anak pada dasarnya bertujuan untuk kesehatan anak jangka panjang. Oleh sebab itu. Sebaiknya dilengkapi dengan benar sesuai usia anak
BalasHapusAlhamdulillah anakku imunisasinya semua lengkap.. Meski ada pandemi, tetap ambil antrian imunisasi Dok. BIAN tahap 2, bulan August ini ya.. Pantesan kemarin di data lagi cakupan imunisasinya.
BalasHapusApalagi semenjak pandemi ya dok, beberapa orang tua tuh kayak parno gitu. Padahal vaksin sangat pnting buat anak.
BalasHapusAlhamdulillah biasanya kalau ada vaksin, sudah dapat dari sekolah.
BalasHapusApalagi usianya sudah sepuluh tahun, jadi sudah jarang.
Kalau ada anak yang lahir saat pandemi masih berlangsung 2 tahun silam memang agak parno ya kalau mau ke puskesmas/RS.. Tapi kalau udh tau pentingnya dr imunisasi itu sendiri pasti akan tetap mengusahakan untuk menjalankan imunisasi itu dengan prokes yg baik jg ya..
BalasHapusBetul mbak Mala. Imunisasi itu hak anak. Harus dipenuhi! Demi masa depan anak yang cerah... Demi terciptanya generasi qurrota 'ayun
HapusAlhamdulillah dapat banyak informasi dari blog kesehatan ini. Makasih banyak dok, jadi semacam bertemu momen khusus kala anak masih balita bisa membaca tulisan dokter
BalasHapusAlhamdulillah seneng banget dengan semakin banyak edukasi dan jangkauan pelayanan sampai tingkat bawah ini. Artinya bisa lebih lias cakupan imunisasi. Aku kemrin ikut yg diposyandu
BalasHapussiap pak dokter, kemarin tgl 2 Agustus sudah mengantarkan anak ke posyandu buat ikutan syuntik. Alhamdulillah merasa tenang sekarang, semoga kedepannya apa yang diprogramkan pemerintah tercapai.
BalasHapusEdukasi macam gini patut digalakkan ya, Pak Dokter. Baru paham kalau bulan imunisasi anak nasional khusus untuk campak dan rubela ya. Kira-kira masih ada yang nggak mau imunisasi macam begini g ya dok?
BalasHapusMaturnuwun dokter, artikelnya menjadi pengingat bagi semua orang tua untuk memberi imunisasi pada anak. Memang imunisasi itu penting dan hak semua anak. Namun beberapa kali saya menemukan masih ada saja orang tua yang tidak mau memberikan imunisasi pada anak nya, bahkan salah satu nya adalah saudara saya sendiri. Apabila anak sudah berusia kurang lebih 5 tahun, dan belum pernah diimunisasi sebelumnya kecuali HepB saat persalinan di rumah sakit, apakah masih bisa dilakukan catch up imunisasi dokter?
BalasHapusMasyaallah, terima kasih dokter dengan membaca artikelnya menambah wawasan saya dokter. BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) sangat penting dalam mewujudkan eliminasi campak dan rubela serta bebas polio di Indonesia dan dunia. Selain melaksanakan imunisasi tambahan campak-rubella, BIAN juga melaksanakan kegiatan imunisasi kejar untuk melengkapi status imunisasi anak sehingga anak-anak di Indonesia menerima vaksinasi dan mencegah terjadinya KLB PD3I serta mencapai kekebalan populasi yang tinggi.
BalasHapusAlhamdulillah terimakasih dokter atas ilmu barunya. masih banyak masyarakat yang harus paham bahwa imunisasi sudah menjadi hak dasar dari anak agar memiliki kekebalan diri terhadap PD3I. BIAN sudah pasti menjadi solusi terbaik akan permasalahan kurang cakupan imunisasi selama pandemi covid19 dan demi mewujudkan Indonesia bebas campak dan rubella 2023.
BalasHapusTerima kasih dokter atas ilmunya. Imunisasi adalah hak anak yang harus dipenuhi, tetapi perlu dingat kembali bahwa tujuan imunisasi bukan hanya sekedar memberikan kekebalan terhadap anak dari penyakit menular yang berbahaya tetapi agar menurunkan angka kejadian penyakit menular disuatu wilayah. Namun, tidak semua penyakit menular dapat dicegah dengan imunisasi.
BalasHapusBIAN merupakan upaya pemberian imunisasi yang dilaksanakan secara integrasi yang memiiki tujuan yaitu untuk mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi dan merata sebagai upaya mencegah terjadinya KLB PD3I.
Terima kasih atas informasinya Dok. Baru nyadar BIAN untuk pulau Jawa adalah bulan Agustus ini. Untung bulan Agustus Masih belum habis ini. Saya hampir terlupa soal bulan imunisasi tahun ini.
BalasHapusSungguh pemerintah dan tenaga kesehatan telah begitu besar upayanya demi mensukseskan program imunisasi, nggih dokter. Sebagai warga yang baik sudah sepatutnya untuk berpartisipasi. Mungkin bisa dimulai dari hal kecil yaitu "mengingatkan" orang-orang di sekitar untuk imunisasi hehe
BalasHapuspemerintah aja sebegitu perhatiannya kepada anak-anak Indonesia, para mama papa muda pastinya lebih perhatian lagi dong. yuk ramaikan acara BIAN supaya tujuan dari acara ini dapat terwujud dikemudian hari, aamiin.
BalasHapusSedemikian pentingnya imunisasi bagi anak dan bagi kemajuan bangsa, sampai-sampai pemerintah melaksanakan program khusus untuk mengejar keberhasilan eradikasi penyakit khusunya rubella di Indonesia
HapusSedemikian pentingnya imunisasi bagi anak dan bagi kemajuan bangsa, sampai-sampai pemerintah melaksanakan program khusus untuk mengejar keberhasilan eradikasi penyakit khusunya rubella di Indonesia
BalasHapusSemoga dengan adanya Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) anak anak di Indonesia yang belum sempat atau terlewat imunisasinya bisa terkejar kembali dengan adanya program dari pemerintah ini. Suatu tujuan yang besar untuk megeliminasi penyakit menular (PD3I) dari muka bumi ini. Tujuan yang besar ini harus di support oleh seluruh pihak tidak hanya pemerintah tapi dari masing-masing individu khusunya keluarga dan para orang tua.
BalasHapusSetuju banget. Sebagai profesional yang ada di garda depan kesehatan masyarakat, dokter harus all out dalam menyukseskan program BIAN dan imunisasi pada umumnya
HapusInilah semangat kita semua yang difasilitasi oleh pemerintah untuk menjaga kesehatan anak anak indonesia. Semoga dari sharing dokter banyak orang tua yang juga ikut berkontribusi dalam melaksanakan dan mengikuti program Bulan Imunisasi Anak Nasional. Kita juga semua yang menyadari akan oentingnya program ini juga bisa membantu siapapun anak anak di sekitar kita untuk mengajak orang tua anak anak tersebut bisa mengimunisasikan anaknya demi kebaikan masa depan Indonesia
BalasHapusLengkap sekali penjelasannya, dokter. Mohon izin bertanya dokter, apabila pada saat pelaksanaan BIAN anak sedang dalam kondisi sakit apakah pemberian imunisasi bisa ditunda atau tetap diberikan nggih dok?
BalasHapusBarakallah dokter ππ sangat bermanfaat dan menambah wawasan saya tentang Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Saya memahami bahwa Bulan Imunisasi Anak Nasional dilaksanakan demi tercapainya Indonesia bebas campak dan rubela pada tahun 2023 serta dilaksanakan serentak dan bertahap: tahap 1 Mei 2022 dan tahap 2: Agustus 2022. MasyaAllah, tetimakasih babyak dokter πππ
BalasHapusTernyata pandemi Covid - 19 salah satu alasan kenapa akhir" ini sering saya mendengar berita peningkatan kasus PD3I, karena banyak orang yang berhenti aktifitas sosial secara langsung menyebapkan banyak orang tua yang melewatkan untuk mengimunisasi anaknya, sehingga menyebapkan kekebalan komunitas menurun dan angka kejadian PD3I meningkat.
BalasHapusMashaallah sebegitu perhatiannya pemerintah demi kemajuan bangsanya sampai memprogram bulan imunisasi anak, jadi gak ada alasan lagi untuk tidak imunisasi π
BalasHapusDengan membaca artikel dokter ini banyak menanmbah wawasan mengenai kegiatan BIAN yang diselenggarakan oleh pemerintah yang bertujuan begitu baik. BIAN merupakan solusi untuk menangani permasalahan kurang cakupan imunisasi selama pandemi covid19 dan untuk mewujudkan Indonesia bebas campak dan rubella 2023 seperti yang dokter jelaskan di atas. Terima kasih nggih dokter atas tulisan yang dokter tuliskan ini begitu bermanfaat.
BalasHapusTerimakasih banyak dokter untuk informasinya. Ternyata dampak dari COVID-19 sangat besar ya, hingga menyebabkan kasus PD3I meningkat dampak dari berkurangnya imunisasi di masyarakat
BalasHapus*Disclaimer: Jadi teringat jaman saya dulu ngelihat temen-temen pada lari-lari tiap ada kabar mau ada imunisasi di sekolah ><
BalasHapusBut anyway, ternyata masiu cukup banyak daerah-daerah yang menjadi fokus utama program ini yaa, apalagi setelah terdapak COVID 19. Terima kasih banyak informasi dan ilmunya dokterππ»
sebuah upaya pemerintah dalam menggalakan vaksinasi sebagai upaya mencegah penularan penyakit campak dan rubela. semoga upaya ini dapat berjalan dengan baik dan cakupan vaksin mencakup seluruh jangkauan yang telah ditentukan.
BalasHapusTerimakasih banyak dokter untuk informasinya. semoga aja dengan adanya program vaksin ini bisa meminimalkan angka kejadian PD3I nggih dok..
BalasHapus