Beberapa minggu terakhir, ada beberapa kasus demam berdarah yang saya rawat di rumah sakit tempat saya mengabdi. Demam berdarah pada anak seolah tak kenal musim, mau musim peghujan ataupun musim kemarau, selalu ada kasus baru. Apalagi di musim pancaroba seperti sekarang ini! Beberapa diantaranya harus masuk ICU (Intensive Care Unit) karena mengalami komplikasi yang cukup berat.
Siapa yang tak kenal dengan penyakit yang satu ini?
Penyakit demam berdarah seolah sudah akrab di telinga kita karena banyaknya kasus yang ada di masyarakat. Mulai dari yang ringan hingga berat, bahkan beberapa kasus menyebabkan kematian pada anak.
Data dari Direktorat Jendral PP-PL (Pengendalian Penyakit dan Pennyehatan Lingkungan) Kementrian Kesehatan RI, angka kematian demam berdarah di Indonesia tahun 2008 - 2012 mencapai 0,80 - 0,89%. Cukup tinggi, bukan?
Angka kematian demam berdarah di Indonesia tahun 2008 - 2012 mencapai 0,80 - 0,89%
Penyakit demam berdarah pada anak memang tak ubahnya dengan kejahatan siber yang makin marak dan bisa menjadi ancaman kita semua sebagai pegiat dunia digital. Beruntung saya mengenal salah satu bloger perempuan yang juga sering menjadi narasumber literasi digital. Saya banyak belajar dari beliau tentang seputar kejahatan siber.
Kembali ke demam berdarah pada anak, yuk...
Banyak orang berpikir bahwa yang namanya "Demam Berdarah" gejalanya ya demam dan berdarah alias perdarahan.
Persepsi semacam ini tidak sepenuhnya tepat.
Gejala Demam Berdarah pada Anak
Gejala demam berdarah pada anak memang utamanya adalah demam. Tapi tidak semua demam berarti demam berdarah. Kondisi demam pada demam berdarah, mempunyai ciri khusus.
Demam
Demam pada penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue ini terjadi setelah melalui masa inkubasi selama (rerata) 4-6 hari
Perhatikan sifat demam pada demam berdarah pada anak berikut ini:
- Demam tinggi mendadak (39-40 derajat celsius)
- Demam terus-menerus atau demam naik-turun (bifasik)
- Demam berlangsung selama 2-7 hari
Pada hari ketiga sakit, biasanya suhu tubuh akan turun, namun masih di atas normal, kemudian suhu akan naik lagi. Pola ini biasa disebut pola demam bifasik.
Demam pada penyakit demam berdarah adalah gejala utama, artinya diagnosis demam berdarah pada anak harus disertai demam.
Perdarahan
Sedangkan gejala "perdarahan" belum tentu ditemukan, tapi bukan berarti bukan demam berdarah.
Perdarahan (jika ada) pada penyakit demam berdarah pada anak bisa berupa:
- Petekie (perdarahan kecil-kecil di baawah kulit)
- Mimisan (epistaksis)
- Perdarahan Gusi
- Muntah darah
- BAB darah
- Manifestasi perdarahan lain yang tidak tampak secara langsung pada saat pemeriksaan fisik
Kebocoran Plasma
Demam berdarah disebabkan karena infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegipty. Virus Dengue akan mengeluarkan beberapa racun yang bisa menyebabkan pori-pori pada dinding pembuluh darah melebar. Akibatnya, akan terjadi kebocoran plasma.
Plasma adalah bagian dari darah yang berbentuk cair. Normalnya, plasma berada didalam pembuluh darah sebagai zat pembawa nutrisi penting. Karena pori-pori pembuluh darah melebar akibat infeksi virus Dengue, maka plasma akan merembes keluar dari pembuluh darah. Peristiwa ini disebut kebocoran plasma (plasma leakage).
Akibat kebocoran plasma ini, maka cairan darah yang ada di dalam pembuluh darah akan mengental. Derajat kekentalan darah yang meningkat ini bisa dilihat dari pemeriksaan laboratorium Hematokrit yang mengalami peningkatan.
Plasma yang merembes keluar (dari pembuluh darah) akan berkumpul di "ruangan ketiga" di dalam tubuh pasien. Hal ini bisa kita lihat dengan adanya gambaran klinis asites (penumpukan cairan di dalam rongga perut), efusi pleura (penumpukan cairan di antara 2 selaput pembungkus paru-paru)
Plasma yang merembes keluar (dari pembuluh darah) juga akan menyebabkan penurunan volume cairan "intravascular" atau cairan total yang ada di dalam lumen pembuluh darah. Akibatnya penderita akan mengalami renjatan (syok) atau tepatnya disebut Syok Hipovolemi.
Jadi, secara klinis adanya kebocoran plasma, bisa dilihat dari gejala dan tanda klinis sbb:
- Peningkatan nilai hematokrit
- Efusi Pleura
- Asites
- Syok Hipovolemi
Demam Dengue relatif lebih ringan, alias prognosisnya lebih baik daripada Demam Berdarah Dengue
Penting diketahui, bahwa kebocoran plasma berkorelasi dengan tingginya morbiditas dan mortalitas penyakit demam berdarah pada anak.
Gejala Lain
- Myalgia (nyeri otot)
- Arthralgia (syeri sendi)
- Muntah
- Nyeri perut
- Nyeri punggung
- Photophobia (silau jika kena cahaya walaupun intensitas rendah)
- Nyeri retro orbita (nyeri di bagian belakang mata)
- Sakit tenggorokan
Gambaran Laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium menunjukkan gambaran sebagai berikut:
- Jumlah sel darah putih (leukosit) turun, biasa disebut dengan Leukopenia
- Jumlah trombosit menurun, biasa disebut dengan trombositopenia
- Hematokrit (derajat kekentalan darah) bisa meningkat
- Test fungsi hati (SGOT/SGPT) bisa meningkat
Perjalanan Klinin Penyakit Demam Berdarah pada Anak
Perjalanan klinis penyakit demam berdarah pada anak, terdiri atas tiga fase, yaitu fase demam, fase kritis dan fase konvalesens (penyembuhan)
Fase Demam
Fase Demam adalah fase awal infeksi virus dengue yang ditandai dengan demam mendadak tinggi, berlangsung 2-7 hari.
Pada fase ini, demam yang tinggi bisa memicu terjadinya kejang demam ataupun dehidrasi.
Fase demam terjadi selama 3-4 hari.
Pada fase demam ini mulai terjadi leukopenia alias penurunan jumlah leukosit. Sedangkan pada akhir fase demam, mulai terjadi penurunan trombosit.
Fase Kritis
Fase kritia terjadi pada saat demam turun, biasanya dimulai saat panas hari keempat atau kelima. Pada saat ini terjadi puncak perembesan plasma sehingga pasien sering mengalami syok hipovolemi dan bisa jatuh pada kondisi gagal ginjal akut.
Pada fase ini terjadi penurunan jumlah trombosit yang cepat dan progresif serta kenaikan hematokrit.
Peningkatan kadar hematokrit merupaka salah satu tanda paling awal dan sensitif dalam menderteksi adanya kebocoran plasma yang pada umumnya berlangsung 24-48 jam.
Fase Penyembuhan
Fase ini dimulai kira-kira hari ke-8 (dihitung mulai pertama kali timbulnya demam), ditandai dengan meredanya gejala sesak, produksi urine meningkat, nafsu makan membaik dan bisa timbul adanya ruam kemerahan (convalescent rash) di kaki dan tangan (fenomena kaos kaki/ kaos tangan).
Pada fase penyembuhan ini terjadi peristiwa reabsorbsi yaitu kembali plasma ke dalam intravascular yang berlangsung secara bertahap pada 48-72 jam berikutnya.
Kesimpulan
Infeksi virus dengue bisa menyebabkan demam dengue maupun demam berdarah dengue
Yang membedakan demam dengue dan demam berdarah dengue yaitu adanya kebocoran plasma, buka terjadinya perdarahan.
Gejala utama infeksi virus dengue adalah demam 2-7 hari
Perjalanan klinis penyakit demam berdarah pada anak terdiri dari 3 fase, yaitu fase demam, fase kritis dan fase penyembuhan.
Yang paling berbahaya dari ketiga fase diatas adalah fase kritis, karena bisa terjadi syok hipovolemi.
Penanganan terpenting dari demam berdarah pada anak adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan.
Kebanyakan orang tua saat demam anaknya mulai turun justru merasa anak tersebut keadaannya sudah membaik, padahal disitu justru menjadi fass yang perlu pengawasan ekstra. Saya ingin bertanya dokter, apabila anak sudah melewati fase kritisnya, nanun masih terjadi trombositopeni, apakah ada batasan trombosit tertentu agar anak bisa dilakukan rawat jalan nggih ? Terimakasih dokter
BalasHapusbanyaknya kasus demam berdarah saat ini yang tidak sedikit mengakibatkan kematian, seharusnya membuat kita semua lebih berhati-hati kembali. salah satu cara sederhana dan mudah yang bisa kita semua lakukan adalah mencegah, yaitu dengan menerapkan 3M plus di rumah.
BalasHapusTak sedikit pasien demam berdarah yang harus meregang nyawa. Beberapa kali menemui pasien seperti ini, ternyata karena orang tua menganggap saat demam turun adalah fase sembuh dari pasien padahal fase kritis ini adalah hal yang sangat perlu diwaspadai.
BalasHapusMemasuki musim penghujan semakin maraknya kejadian demam berdarah, perlu diwaspadai jika ada demam naik turun, kadang banyak orang yang meremehkan ketika demam mulai turun padahal disitulah fase kritis demam berdarah berlangsung. Sebuah langkah awal preventif untuk mencegah demam berdarah yaitu dengan mengencarkan gerakan 3M plus sesuai anjuran dari KEMENKES.
BalasHapusKeluhan demam pada anak ini memang bisa mengarah ke banyak penyakit nggih dok. Mungkin terkadang orang tua belum menaruh curiga dan menyangka bahwa anaknya hanya mengalami demam biasa sehingga hanya diberikan obat penurun panas. Apakah ada warning sign atau tanda khusus kapan orang tua wajib curiga anaknya mengalami demam berdarah dan harus segera membawa anak ke faskes nggih dok?
BalasHapusNgeri bgt dah DBD ini.
BalasHapusDulu pas masih ABG, saya sempat kena.
Dah mimisan segala macam.
Waspada demam berdarah memang harus terus digalakkan, apalagi kalau udah menyerang anak² yang notabene tubuhnya masih rentan. Jadi jangan sampai lengah terlebih sekarang musim pancaroba
BalasHapusApakah gejala dan efek demam berdarah pada anak sama dengan orang dewasa Mas? Saya baca penjelasan di atas, serasa ada yang berbeda, atau memang saya pribadi kurang informasi. Karena di tahun ini tuh, saya 2 kali kena demam berdarah dan opname dalam waktu yang cukup lama. Saat itu gejala berat yang sangat saya rasakan adalah seperti flu tulang. Lemas luar biasa dengan nafsu makan yang sangat jauh berkurang.
BalasHapusjadi ingat 2 anak saya sekaligus terkena demam berdarah
BalasHapusanak nomor 3 dan nomor 4
sedihnya mereka juga terkena typhus
dan kerasa banget bedanya anak yang full ASI dengan yang tidak full ASI
anak yang full ASI (nomor4) gak perlu dirawat di RS
Nah ini yang sering bikin orang tua khawatir kalau anak badannya panas sampai lebih dari 2 hari. Untuk memastikan terkena demam berdarah atau tidak, memang mesti ada pemeriksaan laboratorium ya Dok
BalasHapusNah banyak yg tidak tahu dengan adanya fase kritis ini yang terjadi justru pada saat demam turun. Dikiranya anak sembuh
BalasHapuspadahal saay ini terjadi puncak perembesan plasma sehingga pasien sering mengalami syok hipovolemi dan bisa jatuh pada kondisi gagal ginjal akut ya. Serem...
Iya betul. Susahnya beberapa orang tua banyak yang minta pulang karena dikira penyakitnya sudah membaik. Di sinilah pentingnya edukasi ke keluarga pasien... termasuh artikel di blog cupu ini...
HapusNoted, Dokter...jadi pembedanya adalah kebocoran plasma, bukan terjadinya perdarahan yaa. Di keluarga saya yang pernah kena Demam Berdarah suami saya, bulan Agustus lalu dan dirawat di RS seminggu
BalasHapusLama juga ya bu dirawat di rumah sakit nya. Semoga tidak ada anggota keluarga yang lain yang tertular...
HapusSaya tuh aware banget sama kesehatan keluarga saya terutama anak-anakku dengan cara memberikan asupan makanan dengan gizi seimbang biar imun selalu terjaga dan penyakit menjauh sejauh jauhnya dok
BalasHapusIya setuju, Bu. Yang namanya sehat itu harus dijaga, dan sakit itu harus dicegah...
HapusNah. Adikku pernah kena demam berdarah. Awalnya ya memang demam. Di mana panasnya naik turun gitu deh. Untung sih emakku gercep langsung bawa ke dokter. Pas tes laboratorium, ternyata emang benar demam berdarah.
BalasHapusDemam berdarah itu memang semakin cepat ditemukan kasusnya, semakin cepat ditangani, semakin baik. Kejadian syok bisa dihindarkan dengan observasi ketat dari para petugas kesehatan
HapusBerbahaya banget kalau sampai terlambat dalam penanganan virus dengue ini ya, dok?
BalasHapusKarena fase kritis ini justru menipu. Rasanya uda enakan banget, tapi ternyata justru masa berbahaya. Dan semoga dengan pantauan serta penanganan yang tepat, kita bisa mencegah demam yang menyebabkan kematian.
Betul Mbak Lendy... Kadang ada orang tua yang ngeyel kalau anaknya sudah membaik karena demamnya mulai turun. Padahal itu adalah awal malapetaka yang bis berujung bencana. Jadi serba salah kan dokternya...
HapusKalau tanda bercak kecil2 merah kayak dihigit nyamuk, dikulit Juga ya kak.. itu biasa klau ditekan gak hilanf berati bener demam brdarah??
BalasHapusIya kaka, itu yang namanya Petekie, tanda adanya perdarahan di bawah kulit yang disebabkan penurunan jumlah trombosit
HapusSaya khawatir sekali dengan DBD ini dok. Ada teman masa kecil saya yang sampai meninggal dunia krn tak tertangani dengan baik.
BalasHapusSaya dan adikpun pernah kena karena memang wilayah yang kami tinggali saat itu masih banyak rawa gambut.
Saya selalu waspada kalau anak demam 3 hari tidak turun. Biasanya sudah langsung periksa ke nakes terdekat kalau sudah lewat hari kedua. Paling takut sama DB, karena saat saya kecil pernah nyaris telat penanganan DB-nya.
BalasHapusWaaaa tepat sekali informasi yang di bagikan karna akhir2 ini sedang meningkat pasien DB dokter, setiap hari pasti ada bahkan selalu ada yang sudah ke tahap shock. Banyak orang tua yang masih belum mengetahui fase2 demam berdarah, alhasil mereka menganggap bahwa kalo.sudah tidak demam brarti sudah sembuh dan kadang mlah nggak mau opname pdhl itu malah lagi fase kritis. Semoga tulisan dokter ini bisa sampai ke orang2 agar menamnah pembahaman mereka mengenai DB
BalasHapusBeberapa orang tua beranggapan bahwa saat demam turun, anak sudah sembuh padahal kasus ini kita harus lebih berhati hati karena itu bisa sajah demam berdarah yang malah memasuki fase kritis, pemahaman orang tua terhadap demam berdarah harus lebih ditingkatkan ditambah dengan pencegahan terhadap nyamuk demam berdarah dengan cara pemberantasan sarang nyamuk, karena nyamuk yang membawa dan menyebarkan virus dengue.
BalasHapusTerima kasih banyak dokter atas informasinya 🙏
BalasHapusBenar sekali dokter akhir akhir ini banyak sekali kasus dengue, baik itu demam dengue atau demam berdarah dengue. Hal ini bisa menjadi acuan untuk setiap orang tua selalu waspada terhadap kondisi anak, terutama saat demam. Mungkin masih banyak orang tua yang keliru dengan fase turun demam pada demam dengue, banyak yang menganggap anak sudah mulai sembuh, namun ternyata itu adalah fase kritis dari anak tersebut yang mana justru membutuhkan pengawasan ekstra dari orang tua, mulai dari pemenuhan cairan dan nutrisi 🙏
Informasi dalam tulisan dokter ini sungguh sangat bermanfaat bagi masyarakat awam. Dimana akhir akhir ini kasus DB mulai meningkat. Baik itu menyerang pada anak anak atau orang dewasa. Dan masih banyak orang tua yang mungkin kadang kurang mengerti kalau anak setelah demam tinggi 1-2 hari kemudian anak mulai turun demamnya itu tandanya anak memasuki fase kritis. Bukan dianggap sudah sembuh. Tetapi malah seharusnya fase kritis itu harus terus dipantau.
BalasHapusDalam tulisan dokter ini sudah lengkap sekali penjelasan mengenai demam berdarah, yang sangat rekomen untuk masyarakat awam agar tidak keliru lagi.
Terimakasih dokter untuk informasinya. Ternyata memang demam tidak bisa dianggap sepele, apalagi di musim penghujan seperti ini, karena bisa berpotensi demam berdarah. Terkadang orang tua menganggap anak yg demam sudah turun pasti sudah sembuh, padahal itu bisa menjadi salah satu tanda bahwa anak ada di dalam fase kritis. Bahkan tak jarang orang tua yang tidak membawa anak ke rumah sakit ketika demam turun, namun membawa anak ke rumah sakit ketika muncul ruam kemerahan, padahal itu sudah masuk fase penyembuhan.
BalasHapusTerima kasih banyak dokter atas informasinya. Demam berdarah ini termasuk salah satu penyakit yang "tidak ada matinya" yaa dok. Setiap saat pasti ada saja yang terinfeksi demam berdarah dan komplikasinya yang saat ini sangat bervariasi dan bermacam-macam, mulai dari yang ringan hingga berat. Untuk dapat mengendalikan penyakit demam berdarah ini dibutuhkan peran serta masyarakat dn tiap2 individu untuk melakukan upaya pencegahan dan pengendalian vektor yaitu byamuk aedes dengan program2 pemerintah seperti PSN 3Mplus, Gerakan 1 rumah 1 jumatik, dll
BalasHapusterima kasih dokter atas materinya, penyakit yang lagi meningkat sekarang ini baik DF maupun DHF, vektor yang sulit dikendalikan karena tempat perkembang biakanya tkadang tidak terdeteksi, usaha 3M plus terus dilakuan untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini, sampai sekarang diadakan vaksinasi DF untuk memperkuat pertahanan anak terhadap infeksi dengue
BalasHapusSaat saya membaca tulisan ini, saya langsung terbayang, di lokasi tempat saya menetap saat ini sedang bertebaran nyamuk yang sangat masif dan agresif! Utamanya di malam hari. Yaampun saya sampai terheran-heran. Jujur itu sangat mengkhawatirkan, bagi saya saja utamanya saat jaga malam jadi selalu korban penyedotan darah nyamuk-nyamuk itu. Sehingga bagaimana tidak, saat ini hamoir >50% pasien rawat inap adalah pasien dengue. Sehingga penting bagi saya untuk mengetahui lebih dalam terkait dengue ini. Terima kasih atas ilmunya Dokter
BalasHapusTerimakasih dokter atas informasinya, semua yang terkandung pada artikel di atas sangat mudah dipahami oleh kalangan medis maupun non-medis sehingga sangat bermanfaat bagi semua orang. Dengan adanya artikel ini, diharapkan para orang tua supaya lebih berhati-hati agar anak dapat terlindung dari bahaya virus dengue dengan menghindari vektor yang menyebarkan virus tersebut.
BalasHapusSebagian orang tua berpikiran kalau dikala demam turun, anak telah sembuh sementara itu permasalahan ini kita wajib lebih berhati hati sebab itu dapat sajah demam berdarah yang malah merambah fase kritis, uraian orang tua terhadap demam berdarah wajib lebih ditingkatkan ditambah dengan penangkalan terhadap nyamuk demam berdarah dengan metode pemberantasan sarang nyamuk, sebab nyamuk yang bawa serta menyebarkan virus dengue.
BalasHapusMemang harus waspada kalau sudah demam lebih dari 3 hari. Kadang merasa lengah karena demamnya naik turun. Berkat informasi dari dokter taura semoga kita sama-sama aware terhadap kejadian demam berdarah ini. Mengingat kejadiannya akhir-akhir ini sangat meningkat bahkan ada yang sudah ke tahap syok.
BalasHapuswah musim hujan nih, musim dimana demam berdarah merajalela. kewaspadaan harus ditingkatkan jangan meremehkan yang namanya demam, gejala utam dari infeksi dengue ini adalah demam 2-7 hari dengan melewati 3 fase fase demam fase kritis dan fase penyembuhan. jangan sampai kecolongan
BalasHapusDemam berdarah ini suka sekali mengibuli orang. Dikira demam turun anak sembuh dari sakit malah itu adalah fase kritis yang justru dapat jatuh ke kondisi yang lebih berbahaya. Jangan sampai menyepelekan demam, bisa jadi sedang terkena demam berdarah.
BalasHapusTernyata Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue berbeda ya. Perbedaannya terletak di ada tidak nya plasma leakage atau tidak. Perlu orang tua ketahui 4 tanda plasma leakage yakni peningkatan nilai hematokrit, efusi pleura, asites, dan syok hipovolemi. Penting untuk orang tua ketahui bahwa Demam Dengue relatif lebih ringan, alias prognosisnya lebih baik daripada Demam Berdarah Dengue
BalasHapusTerimakasih banyak dokter atas ilmunya. Para orangtua di sekitar lingkungan saya, mengira bahwa jika anak demamnya turun sudah sembuh. Fakta sebaliknya adalah saat demam turun merupakan fase kritis dari demam dengue ini.
BalasHapuskasus demam dengue dan demam berdarah dengue ini sering sekali ditemui, meskipun penyakit ini merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri, tapi apabila jatuh dalam fase kritis, maka bisa menyebabkan kematian. penularan dari virus ini memang melalui nyamuk, jadi akan lebih bagus jika kita mengatasi sumber masalah nya ini dengan gerakan 3M.
BalasHapusTerimakasih dokter. Wah ini tanda demam tinggi beberapa hari kemudian turun dan anak menunjukkan tanda-tanda klnis kebocoran plasma harus waspada karena sejatinya anak sedang menjalani fase kritis dan dapat masuk ke dalam syok. Anak memang membutuhkan pengawasan yang lebih ketat terlebih lagi apabila anak mengalami infeksi demam berdarah yang kedua kalinya
BalasHapusTerimakasih banyak dokter, tulisan ini jadi pencerah, banyak mom n dad yang denial kalo anaknya terkena dbd karena merasa demam anaknya sudah turun, yang ternyata demam turun pada kasus dbd berupakan hal yang perlu diwaspadai
BalasHapus