Setelah dua tahun lebih dilanda pandemi Covid-19, kini pemerintah Arab Saudi membuka pintu selebar-lebarnya untuk seluruh umat Islam sedunia untuk bisa melakukan ibadah umroh, dan tentu saja ibadah haji.
Liburan akhir tahun 2022, alhamdulillah kami diberi kesempatan untuk menjalani ibadah umroh bersama keluarga.
Ada banyak perubahan yang terjadi di Kota Madinah dan Masjid Nabawi, termasuk perubahan cara memasuki area Roudloh yang kini lebih teratur dan terkoordinir dengan baik berkat adanya aplikasi online.
Walaupun Blog Dokter Taura bukan Blog Tentang Spiritualitas, tetapi izinkan saya berbagi pengalaman tentang umroh dengan berbagai tips dan triknya. Semoga tulisan-tulisan saya seputar ibadah di tanah suci bisa membuat pembaca belajar spiritualitas, mendalami masalah agama, sekaligus termotivasi untuk bisa melaksanakan ibadah haji dan atau umroh. Aamiin.
Persiapan Umroh
Siapa sih yang tidak euphoria saat mau berangkat ke tanah suci? Selain mengurus izin cuti, apalagi yang harus dipersiapkan?
Berikut beberapa tips persiapan umroh yang harus dimatangkan sebelum menjalani perjalanan panjang dengan naik pesawat:
- Hal paling penting dan mendasar adalah meneguhkan niat melaksanakan ibadah hanya untuk mencari ridho Allah dan ikhlas dalam menjalani segala yang sedang dan akan terjadi.
- Ikuti manasik haji dan umroh sebelum berangkat. Usahakan hafal semua doa penting yang berhubungan dengan rangakaian ibadah umroh. Buatlah catatan kecil yang bisa diintip saat diperlukan. Beberapa KBIH atau travel umroh sudah menyediakan buku manasik haji dan umroh beserta catatan kecil berisi doa-doa penting.
- Persiapkan peralatan ibadah terutama pakaian ihram beserta perlengkapannya. Terutama bagi jamaah berjenis kelamin laki-laki persiapkan dua lembar kain ihram berwarna putih tanpa berjahit dan lakukan gladi bersih di rumah tentang cara menggunakan pakaian ihram. Jangan lupa persiapkan juga sabuk khusus untuk pakaian ihram bagian bawah. Ingat, jangan sampai kain ihram bagian bawah terlepas gegara sabuk tidak berfungsi denga baik.
- Pahami segala sesuatu yang harus dijauhi saat berihram: memotong rambut, memotong kuku, memakai parfum, memakai baju berjahit, menutup kepala, membunuh binatang buruan, bersetubuh, akad nikah, dan menyentuh istri.
- Bawalah baju secukupnya. Jika dirasa kurang, bisa mencuci baju di tanah suci. Perhitungkan bahwa koper akan penuh dengan aneka barang untuk oleh-oleh
- Bawalah perlengkapan toiletris termasuk sabun cuci baju dan sabun cuci piring. Ingat, sebisa mungkin jangan membeli perlengkapan toiletris di tanah suci karena harganya di sana tidak murah.
- Bawalah obat-obatan pribadi, termasuk multivitamin untuk mencegah sakit. Jangan lupa membawa hand and body lotion untuk memelihara kelembapan kulit sekaligus mencegah kulit kering dan gatal-gatal.
- Snack, mie instant, pop mie adalah makanan yang harus ada baik itu di tas tenteng maupun tas koper. Percayalah, kudapan asli Indonesia masih jauh lebih enak di lidah kita, dan masih yang termurah hingga kini.
Kota Madinah yang Indah
Setelah kelar proses pemeriksaan dokumen keimigrasian di bandara kota madinah, kami pun segera menuju hotel dengan menumpang sebuah bus.
Tak butuh waktu lama, kami pun akhirnya sampai di Hotel Jawharat el Rasheed, hotel tempat kami menginap yang lokasinya tak jauh dari Masjid Nabawi, hanya selemparan batu saja. Sebuah hotel bintang tiga yang cukup luas dan nyaman.
Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam waktu Saudi Arabiah. Setelah beristirahat beberapa jam, kami pun bersiap pergi ke Masjid Nabawi untuk menunaikan sholat subuh.
Begitu kaki melangkah keluar hotel, hawa dingin langsung menyergap tanpa permisi. Ups! suhu udara rupanya hanya 10 derajat celsius. Pantesan dingin banget. Ditambah gerimis yang tidak hanya membasahi jalanan, m\namun juga membasahi jiwa kami yang mulai menggeliat kegirangan karena telah berhasil menginjak bumi rasulullah...
Jam masih menunjukkan pukul empat pagi, kira-kira dua jam menjelang azan subuh, tapi jalanan menuju Masjid Nabawi sudah mulai ramai. Ratusan bahkan ribuan manusia mulai menyemut menuju salah satu masjid suci.
Pemandangan indah ini kami nikmati setiap hari, setiap berangkat dan pulang dari Masjid Nabawi. Tak ada rasa bosan atau jenuh. Selalu saja ada yang bisa kami amati dan nikmati. Mulai dari kostum para jamaah dari penjuru dunia dengan pakaian tradisional di negaranya, mencoba makanan ringan yang dijual di seputar taman, bangunan masjid Ghomamah yang unik dan terkesan vintage, serta atap masjid Abu Bakar yang dijadikan tempat parkir para burung merpati.
Masjid Nabawi dan Keutamaannya
"Satu kali shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi), lebih besar pahalanya dari seribu kali shalat di masjid yang lain, kecuali di Masjidil Haram. Dan satu kali shalat di Masjidil Haram, lebih utama dari seratus ribu kali shalat di masjid lainnya." (HR. Ahmad)
Payung Konvertibel di Masjid Nabawi
Hal yang paling menyita perhatian saat kita hendak memasuki Masjid Nabawi adalah adanya payung konvertibel yang tersebar di seluruh pelataran Masjid Nabawi seluas 143.000 meter persegi.
Payung "elektrik" yang berjumlah total 250-an itu berdiri kokoh di pealataran Masjid Nabawi. Tercatat lebar payung saat terbuka adalah 250 meter dengan ketinggian mencapai 14,40 meter, sementara yang lainnya 15,30 meter. Sedang ketinggian payung saat dilipat akan mencapai 21,70 meter.
Payung di Masjid Nabawi terbuka setiap subuh dan tutup menjelang azan magrib. Payung di Masjid Nabawi dikendalikan secara otomatis, terbuka, dan menutup sesuai waktu yang ditentukan.Pintu Masjid Nabawi
Sejak tahun lalu (2022), dilakukan perubahan penomoran pintu gerbang (gate), toilet dan pintuk masuk Masjid Nabawi.
Penomoran pintu toilet menggunakan angka ratusan mulai dari dari 200, sedangkan pintu gerbang atau gate menggunakan angka 300 mulai dari angka 301 dan 369. Pintu masuk Masjid Nabawi menggunakan nomor urut biasa.
Ini akan memudahkan jamaah dalam mengingat nomor gerbang yang akan digunakan sebagai pintu keluar masuk. Ingat: Setiap jamaah yang datang ke Masjid NAbawi disarankan masuk dan keluar lewat pintu gerbang yang sama agar tidak tersesat. Jika Anda berkesempatan mengajak manulatau anak-anak, hal ini harus ditekankan sejak awal.
Penomoran toilet juga akan bermanfaat saat Anda membuat janji dengan orang lain di sekitar toilet atau saat Anda buang hajat.
Karpet di Masjid Nabawi
Jika Anda pernah mengunjungi masjid Nabawi beberapa tahun lalu, mungkin Anda masih ingat bahwa warna karpet di masjid Nabawi adalah merah, kecuali di area Raudhah yang berwarna hijau.
Kini, semua karpet di Masjid Nabawi berwarna hijau dengan kualitas yang sama: empuk, lembut, hangat dan tebal.
Karpet warna hijau ini tidak hanya dihamparkan di area dalam masjid Nabawi (termasuk area Raudhah), namun juga di beberapa area di luar masjid.
Karpet di Masjid Nabawi memang bukan sembarang karpet, karena dilengkapi dengan sebuah chip.
Chip akan dibaca dengan alat Radio Frequency Identification (RFID) yang terhubung ke sistem elektronik. Di dalamnya berisi informasi tentang karpet sejak pembuatannya, penggunaan, lokasi dan waktu pencuciannya, menghitung jumlah karpet dan mengidentifikasi setiap sampel karpet satu per satu.
Raudhah
Selain payung konvertibel di pelataran Masjid Nabawi dan arsitektur masjid nan indah dan megah, raudhah juga merupakan salah satu primadona Masjid Nabawi.
Raudhah adalah area di dalam Masjid Nabawi yang terletak di antara rumah Rasulullah SAW dan mimbar yang beliau gunakan untuk berdakwah. Rumah Rasulullah SAW kini menjadi makam beliau.
Luas Raudhah sekitar 330 meter persegi yang memanjang dari arah timur sampai barat sepanjang 22 meter dan dari arah utara sampai selatan sepanjang 15 meter.
Nabi Muhammad SAW menyebut Raudhah sebagai taman surga. Tempat ini juga disebut sebagai area yang mustajab untuk berdoa
Pada mulanya karpet di area Raudhah berwarna hijau dan area lain di luar Raudhah berwarna merah. Namun saat ini semua karpet di Masjid Nabawi berwarna hijau.
Dahulu, untuk bisa memasuki area Raudhah, jamaah berebutan satu sama lain. Walaupun sudah ada petugas yang menertibkan antrian, namun masih saja terjadi drama saling seruduk.
Sejak tahun 2022, untuk bisa masuk dalam area Raudhah, kita harus mendaftar secara online terlrbih dahulu melalui aplikasi NUSUK.
Selain data diri, untuk mendaftar melalui aplikasi NUSUK, dibutuhkan beberapa data penting antara lain:
- NIK
- Nomor paspor
- Nomor visa
Beberapa travel umroh memberikan fasilitas berupa bantuan pendaftaran dan pelaksanaan ibadah di Raudhah secara bersama-sama di bawah bimbingan seorang ustaz dan muthowif. Ini sangat membantu kelaancaran dan kemudahan dalam pelaksanaan ibadah di Raudhah.
Jadwal pelaksanaan ibadah di Raudhah dibedakan antara jamaah laki-laki dan perempuan.
Untuk jamaah perempuan terjadwal dua kali dalam sehari, yaitu jam pagi dan jam malam. Untuk jam pagi dimulai dari pukul 06.00 hingga 11.00 waktu setempat. Sedangkan jam malam, akan dimulai pada pukul 21.30 sampai pukul 12.00 waktu setempat.
Khusus hari Jumat, periode pagi akan dimulai dari pukul 06.00 hingga 09.00 waktu setempat sedangkan periode malam akan sama dengan hari kerja dimulai dari pukul 21.30 sampai pukul 12.00 waktu setempat.
Dengan sistem antrian yang sudah tertata seperti ini, penulis merasakan bahwa sistem antrian yang baru ini jauh lebih teratur dan membuat jamaah merasa nyaman dibandingkan sistem antrian lama yang bikin tegang dan basah oleh keringat.
Kesimpulan
Beberapa info terkini 2023 seputar Masjid Nabawi:
- Selain biaya yang tidak murah, umroh juga merupakan ibadah yang menguras fisik dan emosi. Oleh karena itu, persiapan yang matang merupakan syarat mutlak.
- Tak hanya persiapan fisik dan hafalan manasik umroh, namun juga persiapan mental termasuk memperkaya khasanah pengetahuan seputar perubahan terkini masjid Nabawi dan kondisi kota Madinah.
- Penomoran pintu gerbang terdiri dari 3 digit, dengan digit pertama angka 3. Sedangkan penomoran nomor toilet (3 digit) diawali dengan angka 2. Pintu masuk Masjid Nabawi menggunakan penomoran yang sama denga yang lama.
- Karpet di dalam area Masjid Nabawi yang dulunya berwana merah, kini berwarna hijau semua
- Untuk dapat beribadah di area Raudhah, kita harus daftar secara online terlebih dahulu melalui aplikasi NUSUK.
Masya Allah komplit, terima kasih update terbaru ya Pak Dokter. Semoga kami juga diizinkan Allah untuk datang ke bumi Rasulullah. Ditunggu kisahnya di Masjidil Haram juga donk.. Biar kayak martabak komplit gitu.
BalasHapusSiap Ukhti... Semoga disegerakan ya bisa ke tanah suci....
HapusAlhamdulillah bisa ikut menikmati keindahan Masjid Nabawi melalui tulisan dokter yang tergambar dengan epic dan semoga tips-tips dari dokter bisa teraplikasikan saat umroh nanti (InshaAllah). Ditunggu tulisan jejak dokter selanjutnya hehe🙏🏻
BalasHapusMasyaAllah dokter, terimakasih atas update informasi tentang umroh saat ini. Semoga para pembaca terutama yang akan berangkat umrah bisa terbantu setelah membaca info terbaru ini.
BalasHapusMasya Allah dokter 🙏 dari dulu saya selalu ingin kesana, namun masih belum ada kesempatan sampai saat ini 🙏😁
BalasHapusTerima kasih banyak dokter sampun memberikan update informasi mengenai ibadah umroh, mulai dari persiapan keberangkatan hingga apa saja yang harus diperhatikan selama menjalani ibadah umroh, semoga bisa menjadi acuan bagi saudara saudara kita yang akan berangkat umroh 🙏
Mohon doanya nggih dokter semoga nanti saya juga diberi kesempatan untuk bisa berangkat ke sana nggih dokter 🙏
sangat setuju dokter, dengan tips persiapan umroh yang disebutkan bahwa hal yang paling penting dan mendasar adalah meneguhkan niat melaksanakan ibadah hanya untuk mencari ridho Allah. terimakasih dokter atas sharing perjalanan umroh nya karena saya pribadi sebagai pembaca serasa berada di kota Madinah dan yang lainnya. semoga kami pembaca semua bisa ikut merasakan ibadah umrah dan haji, aamiin ya Allah.
BalasHapusduh setiap baca tentang umroh jadi inget kalo harus lebih kenceng menabung
BalasHapusselama ini selalu terganggu, sehingga tabungannya tak juga penuh
semoga dimudahkan ke tanah suci saat masih sehat ya dok?
Masjid Nabawi selain bangunannya yang megah, ternyata sudah menerapkan teknologi tinggi ya untuk operasionalnya. Bahkan karpet-karpetnya pun di lengkapi dengan chip untuk menyimpan semua datanya
BalasHapusDan yang penting juga adalah menjaga kesehatan ya Mas. Dalam proses ibadah, kita banyak berjalan kaki dan itu tanpa kita sadari cukup jauh untuk kita lakukan. Dulu, waktu saya berhaji bersama kedua orang tua, setiap malam, sebelum tidur, saya memijit kaki-kaki beliau (termasuk saya) dengan minyak tawon dan minum penghangat badan cair. Alhamdulillah besoknya badan tetap segar dan kaki kuat untuk diajak melangkah.
BalasHapusBaca perkembangan tanah suci sekarang yang ditulis Mas Taufiq, mendadak saya rindu ingin kembali kesana. Pengen ibadah bareng dengan suami dan anak-anak. Semoga Allah SWT izinkan. Aamiin Yaa Rabbalalaamiin.
MashaAllah~
BalasHapusBarakallahu fiikum Pak Dokter.
Semoga bisa ikut tertular setelah membaca artikel mengenai umroh ini. Rasanya penuh rasa syukur dan khidmat ketika beribadah kembali ke tanah suci sudah bisa dilakukan dengan aman dan nyaman.
Aamiin... Semoga Mbak Lendy sekeluarga bisa segera dipanggil menjadi tamu Allah ya mbak...
HapusMasyaallah, jadi kangen untuk pergi kesana...semoga tahun ini saya dan Zauji bisa berangkat kesana, berdiri di depan kabah, sholat di Raudhah dan merasakan berjuta kenikmatan berada disana
BalasHapusBaca terkait umroh ini jadi inget berita kemarin. Semoga keputusan final biaya haji jadi lebih terjangkau ya, apalagi tidak dibatasi usia lagi. Yaa Rabb mudahkan Fenni untuk beribadah ke baitullah, aamiin 🤲
BalasHapusMudah-mudahan saya dan keluarga bisa punya kesempatan buat umrah. Selama ini udah masuk daftar keinginan dan harapan saya mengunjungi Mekah dan Madinah. Baru ayah saya aja yang pernah ke sana.
BalasHapusMembaca cerita orang-orang yang melakukan ibadah umroh tuh membuatku merasakan euforia nya. Rasanya tuh jadi semakin ingin buat ibadah umroh juga
BalasHapusBismillah. Semoga segera di mampukan dan dapat panggilan ibadah umroh dan haji. Aamiin Ya Rabb
..
Aamiin... Semoga segera dipanggil menjadi tamu Allah bareng sekeluarga ya...
HapusWah, dengan sistem pendaftaran pastinya masuk ke Raudhah lebih tertib dan tidak bedesakan ya. Jadi bisa lebih khusuk berdoa..
BalasHapusIya betul. Lebih tertib dan teratur. Sudah ada waktunya sendiri. Jadi bisa kita perkirakan berapa lama kita berdoa dan sholat
HapusTerimakasih gambarannya pak dokter. Sepertinya skrng semuanya lebih teratur ya. Lebih tertib juga.
BalasHapusMasyaAllah watabarokallah
BalasHapusAlhamdulillah Pak dokter sudah selesai melaksanakan ibadah umrohnya dan membagikan oleh-oleh pengalaman berharganya selama di masjid Nabawi, Madinah. Semoga suatu saat bisa juga menginjakkan kaki ini di bumi Rasulullah. Aamiin
MasyaAllah ceritanya lengkap Pak Dokter, mudah"an saya sekeluarga juga bisa menunaikan ibadah umrah. Aamiin aamiin aamiin.
BalasHapusMasya Allah, Pak Dokter membuat diri ini makin rindu tuk meluapkan kerinduan kepada Baginda Rasulullah SAW di dekat pusara beliau dan menyapa dari dekat...
BalasHapusPenejalasan yang lengkap pak dokter, terima kasih, semoga bisa disegerakan untuk berkunjung ke tanah suci, amiin..
BalasHapusMakasih pak dokter. Saya jadi punya gambaran untuk pergi umroh meski enggak tahu kapan hehehe bismillah ngalap barokah dokter
BalasHapusMasyaAllah, tabarakallah Pak Dokter... Aku merinding baca tulisan ini, rasanya jadi kayak mbrebes mili. Senang sekali akhirnya sekarang bisa ke Tanah Suci lagi, walapun aku belum tahu kapan gilirannya. Tapi semoga sebelum keduluan ajal.. Aamiin...
BalasHapusKebetulan aku punya sodara yang punya usaha travel, termasuk umroh begini. MasyaAllah kalo liat postingannya tuh rasanya gatel ya pengen nabung cepet-cepet biar bisa ikut ke sana juga. Makasih tulisannya, karena memotivasi aku sendiri supaya lebih giat nabung buat ke Tanah Suci...
Masyaallah, membaca tulisan pak Dokter yang runut jadi tergambar lebih jelas
BalasHapusMerinding saya membacanya, semoga saya dan keluarga bisa berkunjung ke kota para Nabi, dapat menjalankan ibadah Umroh dan Haji ... Aamiin
Saat membaca tulisan dokter ini saya sering membaca sholawat agar diberikan kesempatan untuk datang dan beribadah disana. Selain itu saya juga sangat senang membaca tulisan dokter karena saya berasa mengikuti perjalanan umroh. Selain itu dalam tulisan dokter, dokter memberikan tips sebelum menjalankan ibadah umroh.
BalasHapusMashaallah subhanallah dokter setelah membaca semua tulisan dokter saya jadi merinding dokter, begitu indah kehidupan di sana. Akhirnya setelah melewati covid yang tidak ada jamaah sekarang sudah bisa melepas rindu dengan kampung halaman ALlah. Semoga yang baca segera di panggil untuk berkunjung ke tanah suci 😇
BalasHapusTerimakasih dokter, melalui halaman ini, saya bisa membayangkan bagaimana kota Madinah dan Masjid Nabawi, saya berasa jalan-jalan online hanya dengan membacanya hehe. Ditunggu cerita umroh selanjutnya dokter
BalasHapusTerimakasih dokter, tulisan yang sangat informatif sekali dokter, dengan bahasa yang baik dan terperinci benar benar menggambarkan suasana kota Madinah dan Masjid Nabawi. Sebagai seorang pembaca kami langsung membayangkan apa yang dideskripsikan oleh tulisan dokter.
BalasHapusMasha Allah untuk aku yang belum ke sana, baca ini jadi turut "hadir" di sana dokter. Penjelasannya jelas banget berasa virtual trip. Semoga one day bisa nulis begini juga (artinya beneran ke sana aamiin) ^^ hehe
BalasHapus