Seorang ibu muda datang ke tempat praktik saya dengan membawa bayinya yang masih berusia 3 bulan dan hendak mengimunisasikan anaknya. Imunisasi yang dimaksud adalah imunisasi DPT dan Polio.
Wanita yang ternyata seorang Emak Blogger itu bertanya seputar imunisasi.
"Dok, imunisasi DPT dan Polio itu termasuk imunisasi wajib, ya?"
Pertanyaan di atas lumayan sering diajukan oleh para orang tua, baik secara langsung di tempat praktik, di Rumah Sakit, ataupun di sosial media.
Sebenarnya, tidak ada istilah "Imunisasi Wajib", pun tak ada juga imunisasi sunnah, makruh dll. Semua imunisasi di Indonesia statusnya sama: dianjurkan.
Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2017, tentang Penyelenggaraan Imunisasi, dimana disana ada 2 istilah yaitu: Imunisasi Program dan Imunisasi Pilihan
Imunisasi Program adalah imunisasi yang diwajibkan kepada seseorang sebagai bagian dari masyarakat dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi jenis ini ada yang menyebutnya sebagai Imunisasi Dasar.
Imunisasi Pilihan adalah imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit tertentu.
Pengertian Imunisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2017, definisi Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Imunisasi dalam suatu populasi dapat menghindarkan kelompok masyarakat itu dari suatu penyakit menular. Imunisasi dilaksanakan dengan memperhatikan prosedur pemberian imunisasi secara benar.
Di Indonesia, dikenal adanya istilah PD3I yaitu Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi yang meliputi:
- Tuberkulosis (TBC)
- Polio
- Hepatitis B
- Difteri
- Pertusis
- Tetanus
- Canpak
- Rubela
- Influenza
- Cacar Air
- Hepatitis A
- Typhoid
Efek Pandemi terhadap Program Imunisasi
Pandemi Covid-19 mempengaruhi semua umat manusia di segala sendi kehidupan. Imunisasi yang menjadi salah satu andalan utama sektor kesehatan masyarakat menjadi porak peranda selama pandemi dan efek yang diakibatkannya masih terus terasa hingga saat ini.
Pandemi membuat cakupan imunisasi dasar terjun bebas karena beragam alasan, antara lain:
- Orang tua takut datang ke rumah sakit, apalagi dengan membawa bayi/ balita.
- Prioritas tenaga kesehatan saat pandemi adalah imunisasi Covid-19, bukan imunisasi rutin.
- Banyak sumber daya dialihkan pada penanganan dan pengendalian Covid-19.
Saat ini, ketika insidens penyakit Covid-19 telah kembali ke kondisi sebelum pandemi, Beberapa penyakit menular, seperti campak, rubela, difteri dan polio menunjukkan kejadian luar biasa di atas rata-rata. Ini semua berkaitan dengan rendahnya cakupan imunisasi yang disebutkan di atas.
Maraknya KLB (Kejadian Luar Biasa) PD3I pasca pandemi Covid-19, memaksa WHO, pemerintah dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) mengevaluasi cakupan dankelengkapan imunisasi untuk menyesuaikan epidemiologik PD3I dunia, terutama program eliminasi dan eradikasi global.
Kemenkes dan IDAI mempertimbangkan tinjauan imunisasi sesuai dengan adanya vaksin baru di pasaran, faktor dinamika penyakit yang berubah, KLB PD3I di Indonesia, penurunan cakupan imunisasi selama pandemi Covid-19 dan terutama dengan bukti epidemiologik baru, sehingga IDAI merasa perlu untuk merekomendasikan Jadwal Imunisasi Terbaru 2023.
Jadwal Imunisasi Terbaru 2023
Imunisasi Hepatitis B
Vaksin hepatitis B (HB) monovalen disuntikkan intramuskular (sudut kemiringan jarum suntik 90 derajat) kepada bayi segera setelah lahir sebelum berumur 24 jam, didahului penyuntikan vitamin K minimal 30 menit sebelumnya.
Bayi dengan berat lahir kurang dari 2000 g, imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda sampai saat usia 1 bulan atau saat pulang dari rumah sakit kecuali bayi dari ibu HBsAg positif dan bayi bugar berikan imunisasi HB segera setelah lahir tetapi tidak dihitung sebagai dosis primer, berikan tambahan 3 dosis vaksin (total 4 dosis) Untuk bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif: Berikan vaksin
hepatitis B dan Hepatitis B imunoglobulin (HBlg) pada paha yang berbeda, segera mungkin dalam waktu 24 jam setelah lahir, tanpa melihat berat bayi. Pemberian HBlg setelah 48 jam efikasinya menurun.
Bila terlambat diberikan HBlg masih dapat diberikan sampai 7 hari. Bayi perlu diperiksa anti-HBs pada usia 9-12 bulan. Jika dosis terakhir terlambat tes dilakukan 1-2 bulan setelah dosis terakhir.
Imunisasi Polio
Vaksin polio oral atau "bOPV" pertama kali diteteskan ke mulut bayi ketika akan pulang dari RS (saat baru lahiran). Imunisasi Polio tetes yang pertama ini lazim disebut "Polio 0".
Selanjutnya, jadwal pemberian vaksin polio lengkap terdiri dari bOPV saat lahir, 3x bOPV (umur 2,3 dan 4 bulan) dan minimal 2x IPV (Inactivated Polio Vaccine atau vaksin polio suntik), sesuai panduan Kemenkes pada usia 4 dan 9 bulan.
Imunisasi BCG
Vaksin BCG disuntikan intrakutan segera setelah lahir atau sebelum berusia 1 bulan.
Bayi yang lahir dari Ibu penderita Tuberculosis (TBC) aktif, imunisasi BCG ditunda sampai terbukti bayi tidak terinfeksi TBC, namun bayi diberikan terapi pencegahan TBC. Usia 3 bulan atau lebih BCG diberikan bila uji tuberkulin negatif. Bila uji tuberkulin tidak tersedia, BCG tetap diberikan namun bila timbul reaksi lokal cepat pada minggu pertama harus dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis TB.
Imunisasi DPT
Vaksin DTwP atau DTaP disuntikan intramuskular (sudut suntikan 90 derajat), dapat diberikan mulai usia 6 minggu. DTaP dapat diberikan pada usia 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan. Booster pertama usia 18 bulan. Booster berikutnya usia 5-7 tahun dan 10-18 tahun atau pada BIAS SD murid kelas 1 (DT/DTaP), kelas 2 (Td/Tdap), kelas 5 (Td/Tdap).
Imunisasi HiB (Haemophilus influenzae B)
Imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)
Vaksin pneumokokus (PCV) disuntikan intramuskular pada usia 2, 4 dan 6 bulan dengan booster pada usia 12-15 bulan. Jika belum diberikan pada usia 7-12 bulan, berikan PCV 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan dan booster pada usia 12 -15 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya.
Jika belum diberikan usia kurang lebih 2 tahun, berikan PCV 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan.
Jika belum diberikan pada usia 2-5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, PCVI3 diberikan 1 kali.
Untuk anak >5 tahun yang berisiko tinggi infeksi pneumokokus dan belum pernah mendapat vaksin PCV, sangat direkomendasikan mendapat 1 dosis PCV13. Program imunisasi nasional PCV dengan jadwal usia 2, 3 dan 12 bulan.
Imunisasi Rotavirus
Vaksin rotavirus (RV) ada 2 jenis yang beredar di pasaran, yaitu: RV monovalen dan RV pentavalen.
Vaksin RV monovalen (RV1) diteteskan ke dalam mulut diberikan dalam 2 dosis, dosis pertama usia 6-12 minggu, dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu, paling lambat usia 24 minggu.
Vaksin RV pentavalen (RV5) diberikan dalam 3 dosis, dosis pertama pada usia 6-12 minggu, interval antar dosis 4-10 minggu, dosis ketiga paling lambat usia 32 minggu.
Sejak tahun 2022, vaksin rotavirus monovalen (RV1) dimasukan ke dalam program nasional secara bertahap.
Imunisasi Influenza
Vaksin influenza disuntikan intramuskular mulai usia 6 bulan. Untuk suntikan pertama pada usia 6 bulan - 8 tahun, berikan 2 dosis vaksin yang berisi antigen yang sama dengan interval 4 minggu.
Untuk usia 9 tahun ke atas cukup satu kali. Selanjutnya pengulangan setiap tahun satu kali pada bulan yang sama menggunakan vaksin yang tersedia, tanpa memerhatikan jenis vaksin South (SH) atau North hemisphere (NH).
Imunisasi MR & MMR
Imunisasi Japanese encephalitis (JE).
Imunisasi Varisela.
Imunisasi Hepatitis A.
Imunisasi Tifoid.
Imunisasi Human Papilloma Virus (HPV).
Imunisasi Dengue.
Ada 2 jenis vaksin dengue atau demam berdarah, yaitu: Vaksin Chimeric Yellow Fever Dengue (CYD) dan vaksin TAK-003.
Vaksin Chimeric Yellow Fever Dengue (CYD) disuntikkan intramuskular, usia 9-16 tahun, 3 dosis, interval 6 bulan. Diberikan pada anak yang pernah sakit dengue yang dikonfirmasi dengan deteksi antigen (dengue rapid test NS-1 atau PCR ELISA) atau tes serologi IgM anti dengue. Jika tidak pernah sakit dengue, dilakukan tes serologi IgG anti dengue.
Vaksin TAK-003 (backbone DEN-2) dapat diberikan pada seropositif maupun seronegatif usia 6-45 tahun, disuntikkan subkutan 2 dosis, interval 3 bulan.
Kesimpulan
- Imunisasi telah menjadi salah satu nilai kehidupan, suatu cara agar anak manusia dapat bertahan hidup.
- Imunisasi yang menjadi salah satu andalan utama sektor kesehatan masyarakat menjadi porak poranda selama pandemi Covid-19 dan efek yang diakibatkannya masih terus kita rasakan dengan terjadinya beberapa KLB penyakit PD3I.
- Ikatan Dokter Anak Indonesia telah mengeluarkan rekomendasi terbaru: Jadwal Imunisasi IDAI 2023, dimana ada beberapa perbedaan mendasar.
- Tidak ada kata terlambat untuk imunisasi, jika jadwal terjeda, lakukan segera imunisasi kejar atau catch up immunization.
Referensi
- Ismoedijanto. Update Jadwal Imunisasi IDAI 2023. Tantangan Pelayanan Kesehatan Anak di Masa Perubahan Paradigma. Surabaya; 2023
- Husada D. Kita Akan Menjadi Lebih Baik, tetapi Mungkin Tidak Akan Pernah Kembali ke Tingkat Sebelumnya: Sebuah Kisah Tentang Imunisasi. Tantangan Pelayanan Kesehatan Anak di Masa Perubahan Paradigma. Surabaya; 2023
- Sitaresmi NM, Soedjatmiko, Gunardi H, dkk. Jadwal Imunisasi Anak umur 0 –18 tahun Rekomendasi IDAI tahun 2023. Sari Pediatri 2023; 25: 1 Juni 2023
- Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
Perkembangan ilmu memang harus terus stay uptodate apalagi buat keberhasilan tumbuh kembang anak, generasi pelurus bangsa ini. Anak harus mendapatkan hak nya untuk diberikan imunisasi yang nanti harapannya dapat menciptakan kualitas kesehatan terbaik dan optimal untuk sang anak. Note this latest updates!
BalasHapusThank you doc
Yes, absolutely agree.... Sebagai calon ayah, harus paham apa dan bagaimana merawat si kecil nantinya, termasuk perihal imunisasi ini... see you on top, bro...
HapusTerimakasih banyak dokter atas hot news tentang vaksin ini, benar2 info yg masih fresh dan hangat dari dokter. Semoga banyak pembaca yang aware dengan update vaksin anak ini.
BalasHapusSaya sangat setuju bahwa pemberian vaksin pada anak ini sangat nyata pentingnya ya dok, bukti nyatanya pandemi kemarin memang sangat berdampak terhadap menurunnya pemberian vaksin pada anak sehingga mulai terlihat beberapa dampak yang timbul akibat dari menurunnya pemberian vaksin kemarin dokter, seperti KLB campak yang ternyata ada di beberapa daerah contohnya.
Yuk kita sukses program imunisasi demi untuk meningkatkan derajat kesehatan anak Indonesia...
HapusWah, beneran banyak yang beda, ya. Padahal besok rencananya mau imunisasi campak buat bayi 9 bulanku. Kudu koordinasi lagi sama pihak puskesmas, nih. Terima kasih infonya
BalasHapusUntuk bayi umur 9 bulan, masih sama kok: imunisasi MR
HapusWah, lengkap ini jadwalnya pak dokter
BalasHapusAku share ke temanku ya, barusan punya baby dia
Biar nggak ketinggalan jadwal imunisasi
Siap, share juga di grup komplek, grup keluarga sama grup alumni SD, SMP, SMA dll ya
HapusPonakan daku paling kecil sepertinya udah lengkap imunisasimya.
BalasHapusJadwal seperti itu kudu diketahui para orangtua ya biar terus update perkembangan
Betul, orang tua kudu update terus deh masalah tumbuh kembang anak termasuk masalah imunisasi
HapusDok, mungkinkah seorang anak yang mendfapat vaksinasi polio tetap terkena virusnya?
BalasHapusSeorang kerabat jauh, kakinya gak berfungsi (polio)
Kata ibunya sih, sang anak telah mendapat vaksin polio
Tapi kok masih terpapar ya?
Enak banget ya zaman now, cari info kayak gini mudah, dibagikan langsung sama dokter.
BalasHapusJadi ingat 13 tahun lalu pas di sulung masih bayi, stres rasanya saya tanya di puskesmas, tapi bidannya nggak mau kasih tahu dengan jelas, malah dibalikin ke saya buat cari tahu.
Makasi breaking newsnya pak dokter. Ini jadwalnya sama dengan buku pink anak itu kan ya? Tapi sepertinya yg di buku pink itu hanya imunisasi wajib itu ya? Karena Jujur sih awal punya bayi itu bingung bgt masalah imunisasi. Jd patokannya jadwal imunisasi yg ada di buku pink itu.
BalasHapusTerkadang nanya ke bidan juga tidak memberi jawaban pasti. Krn kita maunya sih anak sehat² terus dg tetao mengikuti anjuran pemerintah dgn imunisasi
Waktu kita dilanda pandemi memang sebagai orang tua ada kekhawatiran untuk membawa anak imunisasi, bukan tak mau, tapi memang kondisinya yang memang tidak menunjang saat itu.
BalasHapusBersyukur kini kita pulih kembali kondisinya dan bisa melakukan imunisasi baik di posyandu maupun di tempat-tempat yang menyediakannya seperti di rumah sakit, tinggal kesadaran para orang tua untuk membawa anak-anaknya melakukan imunisasi
Anak saya kelahiran Juli 2019, alhamdulillah sudah imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal. Emak-emak harus tau blog ini, sih, karena blognya dikelola seorang dokter. Pastinya informasi yang disampaikan lebih valid dan tepercaya.
BalasHapusAnakku juga ngalamin nih imunisasi jaman pandemi, bikin jadwalnya nggak sesuai tabel. Anaknya sekarang dah 4 tahun usianya. Makasih ya dok untuk update jadwal imunisasinya :) tentu makin ke sini jamannya makin beda, makin protect terkait kesehatan anak.
BalasHapusPenting sekali untuk membentengi tubuh kita dengan vaksinasi supaya badan kita punya efek kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit yang menular dan membahayakan terutama jenis penyakit yg masuk ke dalam PD3I, dan sebaiknya dari sejak bayi sudah mulai diperhatikan jadwal imunisasi lengkapnya, ya, dok. Thx dok infonya.
BalasHapusHahaha iyaa juga ya Dok nggak ada yg sunnah, makruh, dll. Alhamdulillah anakku sudah lengkap Dok imunisasinya di Posyandu 😁 penting banget emang imunisasi, aku merasakan sendiri manfaatnya, cuman emang disini masih banyak juga yg belum aware sama imunisasi Dok, miris 🥲
BalasHapusMakasih banyak infonya dok, Alhamdulillah anaku juga tertib imunisasi tapi di turki, klo telat kadang du telp sama susternya suruh imunisasi.
BalasHapusterima kasih infonya dok. imunisasi sangat penting untuk mencegah kondisi yang lebih buruk saat terjangkit penyakit berbahaya.
BalasHapusAlhamdulillah anakku satu tahun imbang antara program gratis dr puskesmas dan ditunjang juga sama imunisasi yang tidak dicover sama pemerintah.
BalasHapusimunisasi bagi anak ini menjadi salah atu kunci ya dok. Ikhtiar memberikan jaminan kesehatan yang seenggaknya tubuh anak bakal lebih kebal dengan beberaa kemungkinan yang terjadi kedepan
BalasHapusNah ini nih, penjelasannya lengkap dan gamblang. Mudah dimengerti. Para orang tua harus tahu nih. Apalagi sekarang sudah update ya, ada beberapa perbedaan jadwa dengan imunisasi dasar yang lama. Sebagai ibu dengan anak balita, aku merasakan betul kalau resah gara2 anak belum imunisasi.. Ijin share ya pak dokter..
BalasHapusWaah sekarang rotavirus juga masuk vaksin gratis pemerintah ya dok?
BalasHapusKlo udah vaksin MR saat anak 9 bulan, saat vaksin ke2 mau ambil MMR aja gitu bisa ga sih dok, atau tetep Lengkapi vaksin MRnya, atau bisa ambil dua2nya?
Alhamdulillah ni dok, imunisasi anakku yg dasar udah lengkap, lagi nabung buat melengkapi vaksin tambahan, biar komplittt
BalasHapusInfo yang sangat penting bagi keluarga ini. Apalagi buat pasangan baru, perihal imunisasi ini harus betul-betul diinfokan.
BalasHapusTerima kasih dokter atas ilmu yang telah diberikan. Informasi ini sangatlah bermanfaat bagi kita semua karena kita dapat mengetahui jadwal imunisasi terbaru dan memang untuk update ini sangatlah penting untuk diketahui karena setiap saat pola epidemiologi penyakit terus berkembang sehingga diperlukan untuk pembaruan-pembaruan juga agar upaya preventif dapat tercapai dengan baik.
BalasHapusTernyata sekarang marak terjadinya KLB di berbagai tempat ya dok mulai dari campak, rubella, pertusis dan kawan kawannya akibat cakupan imunisasi yang kurang 🥲 pandemi jadi salah satu faktornya, ini adalah tugas kita semua untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi. Terima kasih atas informasinya dokter 🙏🏻 semoga bisa membuat para orang tua jadi lebih aware terhadap pentingnya pencegahan penyakit melalui imunisasi.
BalasHapusAlhamdulillah dengan adanya artikel ini, kita bisa lebih memahami dan lebih update mengenai jadwal imunisasi terbaru. Tugas kita sebagai tenaga kesehatan adalah lebih menyebarluaskan lagi mengenai pentingnya imunisasi terutama saat ini sedang marak terjadi KLB di beberapa daerah. Dengan di imunisasi, otomatis anak-anak akan menjadi lebih rendah resikonya tertular virus-virus penyebab KLB. Terimakasih banyak atas ilmu nya dokter. Semoga dapat menjadi wawasan yang baru untuk kita semua
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih banyak dokter atas ilmu dan informasi yang diberikan mengenai jadwal imunisasi tahun 2023 yang berarti jadwal imunisasi terbaru. Mengingatkan kembali mengenai pentingnya imunisasi pada anak. Terima kasih banyak dokter.
BalasHapusTerimakasih banyak dokter atas informasi yang diberikan tentang update jadwal imunisasi terbaru. Sangat bermanfaat dan mengingatkan tentang pentingnya dilakukan imunisasi, sebagai upaya pencegahan. Dan upaya pengendalian KLB. Sangat bermanfaat dan membantu para orang tua untuk aware tentang imunisasi.
BalasHapusAlhamdulillah ilmu yang tetap harus diketahui sebagai orang tua maupun profesi saya. Tetap update jadwal imunisasi dari tahun ke tahun agar orang tua bisa terus memantau jadwal imunisasi untuk si kecil 🥰
BalasHapusterima kasih infonya dok. imunisasi ini sangat penting untuk mencegah kondisi yang lebih buruk saat anak terkena penyakit yang berbahaya.
BalasHapusTerimakasih banyak dokter atas informasi yang diberikan tentang update jadwal imunisasi terbaru. Sangat bermanfaat dan mengingatkan tentang pentingnya dilakukan imunisasi, sebagai upaya pencegahan. Dan upaya pengendalian KLB. Sangat bermanfaat dan membantu para orang tua untuk aware tentang imunisasi.
BalasHapusMasyaallah terimakasih atas informasinya dokter, mengingat imunisasi sangatlah penting khususnya untuk anak anak, Semoga banyak pembaca khususnya orangtua yang aware dengan update vaksin anak ini
BalasHapusAlhamdulillah dengan adanya artikel ini sangat bermanfaat sekali untuk mengingatkan para orang tua untuk selalu mengudpate jadwal imunisasi anaknya. Memang imunisasi ini sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan
BalasHapusAlhamdulilah, terima kasih dokter. Dengan membaca artikel ini menjadi ter update mengenai jadwal imunisasi. Perubahan sering terjadi, jadi kita memang harus terus memantau perkembangan apalagi mengenai imunisasi yang penting ini
BalasHapusBeberapa waktu sempat ramai mengena i berita KLB sehingga mengingatkan kembali bahwa imunisasi sangatlah penting terutama bagi anak-anak. Dengan adanya artikel ini memberikan informasi menganai jadwal imunisasi terbaru dan memang selalu update. Terima kasih dok atas informasi & ilmu yang diberikan, semoga dengan ini dapat membuat orang tua menjadi lebih aware terhadap pentingnya imunisasi serta jadwal imunisasi untuk si kecil
BalasHapusWah terimakasih dokter sudah berbagi ilmu ini, memang benar kalau imunisasi telah menjadi salah satu nilai kehidupan dan merupakan suatu cara agar anak manusia dapat bertahan hidup. zaman berubah, peraturan berubah, ilmu terus berkembang. Terimakasih dokter
BalasHapusArtikel ini memberikan penyegaran informasi mengenai jadwal imunisasi terbaru. Sangat bermanfaat untuk mengetahui perkembangan terbaru terkait imunisasi, mengingat pentingnya perlindungan yang diberikan bagi anak.
BalasHapusTerimakasih dokter atas informasi yang diberikan. Artikel ini sangat bermanfaat untuk orang tua mengenai update jadwal imunisasi untuk anaknya. Orang tua harus selalu memantau perubahan jadwal imunisasi agar dapat mencegah kondisi buruk saat anak terkena penyakit.
BalasHapusPenting sekali untuk membentengi tubuh kita dengan vaksinasi supaya badan kita punya efek kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit yang menular dan membahayakan terutama jenis penyakit yg masuk ke dalam PD3I, dan sebaiknya dari sejak bayi sudah mulai diperhatikan jadwal imunisasi secara lengkap
BalasHapusTerima kasih dokter artikelnya, disini ada gambar jadwal imunisasi yang sangat membantu dari jenis imunisasi, juga waktunya di bulan kapan dan tahun kapan, juga diwarnai biru muda untuk imunisasi primer, kuning untuk imunisasi catch up, hijau untuk imunisasi booster , merah muda untuk imunisasi daerah endemis dan orange untuk anak dengan risiko tinggi. Orang tua dapat melihat jadwal tersebut dan menyesuaikan dengan kebutuhan dari anaknya. Tidak ada kata terlambat untuk imunisasi, jika jadwal terjeda, lakukan imunisasi catch up/ kejar.
BalasHapus